Dan sejumlah besar aktivitas online berbahaya yang merusak langkah-langkah respons kesehatan masyarakat. Dan mendukung penyajian data dan informasi ilmiah yang jelas, objektif, dan mendasar secara tepat waktu kepada publik.
Kelima, diperlukan untuk memperkuat kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan alat diagnostik, metode diagnosis dan pengobatan, obat-obatan dan vaksin, dan sumber virus awal dari hewan.
Rancangan ini mengusulkan upaya kolaboratif di semua tingkatan untuk mengembangkan, menguji, dan memperluas produksi alat diagnostik yang aman, efektif, berkualitas tinggi, dan terjangkau untuk menanggapi COVID-19, dan hanya sampai pada cara bahwa obat dan vaksin mempromosikan akses yang tepat waktu dan adil hingga ke alat yang terjangkau. Menyadari sekali bahwa perlu ada vaksin yang aman, menguntungkan, efektif, manjur, dapat diakses, dan terjangkau dibutuhkan sebagai layanan publik global.
Melaksanakan imunisasi dan vaksinasi skala besar untuk mencegah, menghentikan dan memblokir COVID-19 untuk mengakhiri pandemi ini, mengoptimalkan dan menggunakan obat antimikroba untuk mengobati COVID-19 dan menghentikan infeksi untuk mencegah resistensi antimikroba.
Di sini kita harus memberi perhatian khusus pada rancangan resolusi Majelis Umum/WHA yang menyerukan negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah diskriminasi, stigmatisasi, kesalahan bertindak, dan informasi palsu. Kembali ke posisi organisasi sebelumnya sebagai divisi tentang masalah pelacakan virus, mengkonfirmasikan peran kepemimpinan kunci WHO/Organisasi Kesehatan Dunia dalam memimpin perjuangan global melawan pandemi.
Reaksi AS
Setelah rancangan konsensus resolusi Majelis Umum WHA yang diusulkan oleh 120 negara mencapai konsensus di antara Negara-negara Anggota, Presiden AS Â menjadi malu, namun menjadi marah.
Terutama dengan insiden sebelumnya yang menyatakan dana kepada WHO akan ditangguhkan, menuduh Ketua WHO Tandros dengan mengarang desas-desus akan melakukan penyelidikan independen terhadap Tiongkok, dan akan menuntut dan bahkan meinta ganti rugi. Kinerja Trump yang ugal-ugalan ini menjadi bahan tertawaan di negara-negara seluruh dunia.
Dalam hal ini Australia yang tadi berlagak sangat sombong akan menuntut Tiongkok, akhirnya justru mendapat balasan dari Tiongkok.
Pada 12 Mei lalu, media melaporkan bahwa pembeli daging Tiongkok telah menstop mengimpor dari empat perusahaan terbesar pengelola daging sapi Australia, dengan mengatakan bahwa keempat perusahaan pengolah ini dilarang mengekspor daging sapi ke Tiongkok karena masalah "Pelabelan".
Pada 18 Mei lalu, diputuskan bahwa gandum impor yang berasal dari Australia akan dikenakan bea masuk anti-dumping dan serangan balik (denda).Tingkat bea anti dumping adalah 73,6%, dan denda adalah 6,9% (total 80%).