Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiongkok Melakukan Rival Atas Tekanan AS dalam Konferensi WHO

22 Mei 2020   18:55 Diperbarui: 22 Mei 2020   18:59 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.who.int/dg + People's Health Movement

Konferensi WHO (World Health Organization) tidak pernah membangkitkan perhatian penuh dunia seperti sekarang ini.

Tiongkok telah menunjukkan kekuatan besar pada konferensi kali ini, sementara AS menjadi marah-marah dan uring-uringan, Australia seperti pencuri ayam yang ketahuan, masalah Taiwan sebagai peninjau telah menjadi memanas sebelum konferensi untuk bisa berpartisipasi dalam WHA.

Baru-baru ini, Kongres WHO ke-73 diadakan melalui video conference pada 20 Mei 2020. Pemimpin Tiongkok diundang oleh Presiden WHO--Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menyampaikan pidato pada pembukaan konferensi.


Pemimpin Tiongkok membuat enam saran dalam pidatonya dan mengumumkan bahwa Tiongkok telah mengambil lima langkah bijak dalam mempromosikan kerja sama anti-pandemi global.

Konferensi Majelis WHA diadakan pada 20 Mei 2020. Tiongkok secara aktif berpartisipasi dalam konsultasi dengan semua pihak mengenai proposal UE untuk mencapai rancangan resolusi yang dapat dicapai oleh semua pihak. AS, Australia, Swedia dan negara-negara lain mungkin sedang terburu-buru.

Konferensi WHA ini memiliki empat poin penting:

Pertama-tama, pada pidato pembukaan Konferensi Pemimpin Nasional Tiongkok, mengumumkan sumbangan vaksin bersama di masa depan, Tiongkok menekankan bahwa "solidaritas dan kerja sama untuk mengatasi pandemi dan bersama-sama membangun komunitas kesehatan dan manusia sehat" juga mengumumkan bahwa tiga hal yang harus dikerjakan.

1. Bantuan internasional Tiongkok senilai US$ 2 miliar akan diberikan dalam waktu dua tahun untuk mendukung negara-negara yang terkena dampak pandemi, terutama negara-negara berkembang.

2. Akan bekerjasama dengan PBB untuk membangun gudang dan pusat darurat kemanusiaan global di Tiongkok untuk memastikan rantai pasokan bahan layanan.

3. Setelah Litbang Tiongkok selesai membuat Vaksin Covid-19 dan sudah dapat digunakan, itu akan digunakan sebagai produk bersama dunia.

4. Langkah keempat adalah bahwa setelah penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 Tiongkok selesai dan mulai digunakan, itu akan berfungsi sebagai produk publik global untuk memberikan kontribusi Tiongkok pada aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin untuk negara-negara berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun