Untuk orang-orang dewasa yang hidup pada tahun 1965-70 akan masih ingat dan terkesan dengan cerita dan film dengan judul "Doctor Zhivago" yang difilmkan berdasarkan buku yang ditulis oleh Boris Pasternak.
Buku ini pertama kali diterbitkan di Italia pada tahun 1957 di tengah kontroversi internasional, novel itu dilarang di Uni Soviet sampai tahun 1988, dan Pasternak menolak Hadiah Nobel setahun kemudian yang dikatakan pihak Barat di bawah tekanan kuat dari otoritas Soviet.
"Dokter Zhivago" adalah kisah kehidupan dan cinta dokter-penyair selama kekacauan Revolusi Rusia. Membawa keluarganya dari Moskow ke tempat yang dia harap akan menjadi tempat berlindung di Pegunungan Ural, Zhivago malah menemukan dirinya terlibat dalam pertempuran antara Putih dan Merah. Dengan latar belakang kekejaman dan perselisihan, kisah percintaan Zhivago dengan Lara yang lembut dan cantik: mengejar, menemukan, dan kehilangan lagi, Lara adalah perwujudan dari rasa sakit dan kekacauan pada masa-masa bencana itu.
Buku "Doctor Zhivago" ini pada tahun 1958 penulisnya memperoleh penghargaan Nobel Bidang Sastra, mungkin pada saat itu jarang orang yang sudah membaca buku ini. Tetapi setelah buku ini diadaptasi menjadi film pada tahun 1965, dan setelah dirilis, tahun berikutnya, film ini dinominasikan untuk 10 penghargaan di festival film Oscar, dan akhirnya memenangkan 5 penghargaan, film ini disutradarai oleh David Lean sutradara legendaris dan besar yang banyak dipuja orang dan sangat beken, yang juga telah menyutradarai film-film terkenal seperti "The Bridge of the River Kwai; Â David Len; the Daughter of Rennes."
Dan Pemeran utamanya adalah seorang aktor Mesir Omar Sharif. Pada saat itu aktor Mesir bisa berperan sebagai peran utama di film Hollywood dan menjadi superstar MGM yang terkenal di dunia adalah sesuatu yang tidak mudah dan luar biasa.
Reaksi pihak berwenang terhadap prosa Pasternak sama buruknya. Tidak terpengaruh oleh sensor, Pasternak terus menulis, ingin membuat sebuah karya dalam skala besar di nadi idola Tolstoy-nya. Dia mulai menulis novel "Doctor Zhivago" setelah Perang Dunia II tetapi tidak menyelesaikannya sampai 1956.
Konflik kehidupan nyata antara Pasternak, istrinya, dan gundiknya mengilhami cinta segitiga yang membentuk jantung buku ini. Pasternak memandang karya yang diselesaikan terutama sebagai novel roman, tetapi ketika dia mencoba meyakinkan penerbit Soviet-nya untuk menerbitkannya, mereka menolak, menyebutnya anti-Soviet karena kritik implisitnya atas kejatuhan kekisaran Rusia saat-saat Revolusi Rusia.
Sangat bangga dengan karyanya, Pasternak mengambil langkah yang sangat berisiko dengan "menyelundupkannya" keluar dari Uni Soviet untuk diterbitkan di Italia. "Dengan ini Anda diundang untuk menonton saya menghadapi regu tembak," katanya dikatakan ketika dia menyerahkan naskahnya.
Publikasi buku ini didasarkan pada fakta bahwa dia merilis file rahasia berdasarkan dekripsi file CIA (yang belakangan dibuka). Bahwa dia berbicara tentang bagaimana CIA menghubungi penulis buku "Dr. Zhivago" ini, bagaimana cara mereka (CIA) menghubungi Pasternak di Rusia. Bertemu dengan agen CIA di sebuah puri di taman dekat Moskow, setelah mereka menghubungi, mereka tahu bahwa buku ini tidak dapat diterbitkan di Rusia.
Meskipun banyak upaya dari pemerintah Soviet untuk mencegahnya, buku itu diterbitkan di Eropa pada tahun 1957 dan langsung menjadi hit. Dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan puluhan bahasa lain pada tahun 1958, dan Pasternak dinominasikan untuk Hadiah Nobel dalam Sastra.