Dia mengatakan target di Hong Kong termasuk Universitas Tiongkok, pejabat publik dan bisnis.
"Kami meretas tulang punggung jaringan - seperti router internet besar, yang pada dasarnya dapat memberi kami akses ke komunikasi ratusan ribu komputer tanpa harus meretas setiap orang," kata Snowden seperti dikutip media.
Kantor UE 'Disadap'
Klaim muncul pada 29 Juni 2014 bahwa NSA juga memata-matai kantor-kantor Uni Eropa di AS dan Eropa, menurut majalah Der Spiegel Jerman.
Majalah itu mengatakan telah melihat dokumen NSA yang bocor yang menunjukkan bahwa AS telah memata-matai jaringan komputer internal UE di Washington dan di kantor PBB yang beranggotakan 27 negara di New York.
Surat kabar itu menambahkan bahwa telah dinunjukkan oleh Edward Snowden file itu tertera "Top Secret/sangat rahasia".
Satu dokumen bertanggal September 2010 secara eksplisit menyebut perwakilan UE di PBB sebagai "target lokasi", tulis Der Spiegel.
File-file itu diduga menunjukkan bahwa NSA juga telah melakukan operasi penyadapan elektronik di sebuah bangunan di Brussels, tempat Dewan Menteri Uni Eropa dan Dewan Eropa berada.
Tidak diketahui informasi apa yang mungkin diperoleh mata-mata AS. Namun para pengamat mengatakan perincian posisi Eropa tentang perdagangan dan masalah militer dapat bermanfaat bagi mereka yang terlibat dalam negosiasi AS-UE.
Hubungan Telepon PM Jerman Merkel 'Disadap'
Pemerintah Jerman memanggil duta besar AS pada 24 Oktober 2014, ini sebuah langkah yang sangat tidak biasa, setelah media Jerman melaporkan bahwa NSA telah menguping di ponsel Kanselir Angela Merkel.