Segera setelah itu, Erdogan juga berkomentar bahwa kerja sama antara Turki dan Rusia telah memberikan kontribusi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap upaya internasional untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Erdogan juga secara terbuka berjanji pada konferensi pers bahwa Ankara akan membantu para pengungsi Suriah untuk kembali ke rumah mereka.
Dilaporkan bahwa Erdogan mengunjungi Moskow pada hari yang sama dengan Menteri Pertahanan Turki Akar dan Menteri Luar Negeri Chavushoglu dan beberapa tokoh partainya.
Kantor berita Rusia Pravda merinci pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Turki. Dikatakan bahwa setelah Erdogan dan para tokoh partainya tiba di Moskow, mereka mengadakan pertemuan jangka panjang dengan Presiden Rusia Putin di Kremlin selama lebih dari 6 jam.
Subjek diskusi adalah memburuknya situasi di provinsi Idlib Suriah. Setelah beberapa konsultasi, kedua belah pihak akhirnya menyetujui dokumen bersama yang bertujuan memediasi situasi di Suriah. Dilaporkan bahwa pada akhir pertemuan, Erdogan mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa kedua pihak "telah menemukan solusi yang dapat diterima untuk tidak memburuknya masalah Idlib Suriah." Segera setelah itu, Presiden Rusia Putin juga membuat pernyataan yang relevan.
Beginilah permainan politik negara-negara kuat, setelah mengorbankan 10.000an nyawa manusia, akhirnya diadakan kesepakatan gencatan senjata. Yang dikatakan untuk "perdamaian" namun itu pun semu.....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri