Jika tentara AS masuk wilayah Iran, maka akan mengalami banyak kesulitan dan kemungkinan mendapat berbagai serang-serangan mendadak. Penting diketahui lingkungan geografis yang kompleks ini paling cocok untuk pertahanan dan melakukan sejumlah besar penyergapan bersenjata. Bahkan meskipun angkatan bersenjata AS yang hebat dan sangat baik diperkirakan sulit untuk melindungi diri terhadap serangan penyelinap Iran.
Selain itu kekalahan Irak terhadap AS di masa lalu disebabkan banyak melakukan kesalahan, dan Iran paham bagaimana Irak gagal dalam mempertanankan diri, dan tentu saja Iran tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan sama seperti yang telah dilakukan Irak.
Balas Dendam Iran Tersamar
Kini tampaknya Iran melancarkan perang asimetris dan tak setara ini akan memancing AS untuk melakukan serangan kilat, namun jika serangan kilat mengalami kegagalan, maka akan menyeret AS dalam kubangan lumpur perang yang membuat AS menderita. Tampaknya ini yang menjadi pertimbangan berat AS.
Seperti yang telah disebut di atas pada 27 Januari pesawat AS E-11A ditembak jatuh di daerah yang dikuasai Taliban di Afganistan, dan di antara awaknya terdapat agen penting CIA Michael D'Andrea. Saat helikopter AS untuk melakukan evakuasi pada 28 Januari mengalami serangan dan hadangan dari pasukan Taliban, diberitakan setidaknya 7 orang tewas.
Keempat pasukan khusus dalam pesawat tewas. Kecelakaan-kecelakaan ini menewaskan sedikitnya 20 pasukan AS, yang merupakan hari paling gelap bagi militer AS dalam beberapa tahun terakhir.
Media Arab saat ini menyebarkan informasi ini dari Iran, Irak, Lebanon, serta satu outlet media Rusia.
Menurut Avia.pro Rusia "Di provinsi Anbar, Irak, yang terletak di perbatasan dengan Suriah. Dalam keadaan misterius sebuah pesawat angkut militer AS jatuh. Empat orang berada di dalam pesawat angkut - semuanya meninggal, sementara sejumlah sumber menunjukkan fakta bahwa, pada kenyataannya, pesawat AS jatuh setelah beberapa peluru menabrak instalasi anti-pesawat Kataib Hezbollah, yang sebelumnya menyatakan perburuan untuk militer AS".
Menurut kabar pesawat C27J AS ini melakukan misi rahasia, kemungkinan besar untuk melakukan misi pembunuhan atau pengintaian. Sasarannya mungkin pemimpin milisi Irak, atau seperti Suleimani berikutnya.
Tetapi tindakan militer AS jelas sudah di bawah kendali dan sudah diketahui (sudah masuk radar Iran), sehingga milisi Syiah di Irak menembakkan rudal pertahanan udara dan menghancurkannya, untuk mencegah ancaman terhadap dirinya sendiri.