Sejak dibunuhnya MayJend. Iran Sulaimani, sebenarnya militer di Timteng menjadi selalu tidak bisa tenang, setiap saat selalu dalam bayangan pembalasan serangan balik rudal Iran yang presisi.
Saat pangkalan udara AS di Irak dihamtam rudal Iran, AS sesumbar tidak ada korban luka dan jiwa dari personil militernya, namun ada beberapa yang dirawat di rumah sakit Qatar, dan terakhir dikabarkan ada 64 orang korban, ini menjadi tekanan besar di dalam negeri AS.
Tapi yang jelas kekuatan anti-AS di Iran dan Timteng tidak akan membiarkan AS begitu saja. Mereka bagaimanapun baik secara terselubung yang berkaitan dengan pemerintah Iran, dan oknum yang mempunyai rasa solidaritas korp dari satuan Sulaimani akan terus membalas dendam secara keras terhadap kematian dari komandannya.
Demikian juga dengan Mahdi al-Muhandis, pemimpin milisi Syiah yang didukung Iran yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak pada akhir tahun lalu, juga tewas dalam serangan udara itu, menurut media Irak.
Pembalasan Tersamar Iran
Pada 27 Januari lalu, Juru bicara pasukan AS di Afghanistan, Kolonel Sonny Leggett, mengatakan bahwa pesawat militer, Bombardier E-11A, jatuh di provinsi Ghazni dan penyelidikan tentang penyebabnya sedang berlangsung.
Tariq Ghazniwal, seorang jurnalis di daerah itu, mengatakan bahwa dia melihat pesawat yang terbakar.
Dalam percakapan di Twitter, dia mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia melihat dua mayat dan bagian depan pesawat terbakar parah. Dia menambahkan bahwa tubuh dan ekor pesawat hampir tidak rusak. Informasinya tidak dapat diverifikasi secara independen.
Ghazniwal mengatakan lokasi kecelakaan itu sekitar 10 kilometer dari pangkalan militer AS. Taliban lokal telah dikerahkan untuk melindungi lokasi jatuhnya pesawat, katanya, dan beberapa gerilyawan lain sedang menyisir desa terdekat untuk dua orang yang mereka duga mungkin selamat dari jatuhnya pesawat itu.
Taliban menguasai sebagian besar Provinsi Ghazni dan memegang kendali penuh atas area lokal kecelakaan itu. Tempat kejadian ini dekat sebuah desa bernama Sado Khelo, di Distrik Deh Yak.
Dia juga mengatakan kecelakaan itu terjadi segera setelah pukul 13 (1 p.m) waktu setempat, tetapi warga di daerah itu tidak melaporkan suara ledakan keras. Dia tidak bisa mengatakan apakah pesawat itu ditembak jatuh atau kecelakaan.
Bombardier E-11A ini adalah pesawat pengintai elektronik AU- AS. Pesawat yang jatuh menunjukkan sebuah pesawat bertanda AU-AS yang mirip dengan pesawat pengintai E-11A lainnya yang difoto oleh para penggemar penerbangan. Nomor registrasi yang terlihat di pesawat juga tampak cocok dengan pesawat itu.