Menurut berita, kelompok bersenjata yang pertama kali tiba di lokasi kecelakaan bertempur dengan sengit dengan bala bantuan militer A.S. Beberapa sumber menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata yang bertempur dengan sengit dengan tim evakuasi AD-AS termasuk pasukan khusus Iran. Siapakah kiranya awak yang ada di pesawat yang diperebutkan?
Memperebutkan Tubuh Korban Kepala CIA Untuk Misi Di Iran
Media AS berikutnya yang mengklaim memiliki info intelijen di dalam terus menindaklanjuti laporan bahwa pesawat E-11A yang ditembak jatuh membawa Michael D'Andrea, Komando Tertinggi CIA di Timur Tengah.
Ditenggarai Michael D'Andrea pengumpul info dan mengatur intelijen yang dibutuhkan oleh Pasukan Khusus AS "Delta Force" untuk membunuh pemimpin ISIS Baghdadi tahun lalu, yang lebih penting adalah bahwa media AS yakin bahwa terbunuhnya Suleimani, seorang pejabat senior Pengawal Revolusi Iran yang baru saja diserang oleh militer AS di Irak, juga berkat info-info intelijen dari Michael D'Andrea.
Tidak jelas apakah Michael D'Andrea tewas atau tidak dalam kecelakaan itu. Michael D'Andrea tidak ditemukan dalam dua mayat yang ditemukan oleh militer AS di tempat kejadian.
Sementara entitas yang tersisa hilang, pada awalnya diduga bahwa orang-orang bersenjata yang telah tiba di tempat kejadian lebih awal dari militer AS yang sedianya akan mengevakuasinya.
Menurut media AS, satuan AS yang akan mengevakuasi korban di hadang sekelompok kecil pasukan Taliban untuk menghambat tibanya mereka ke tempat kejadian, dan di antara pasukan Taliban telah disusupi pasukan khusus Iran, sehingga terjadilah tembak menembak sengit, tidak diketahui korban dari kedua belah pihak.
Menurut "Marican Herald Tribune" Pasukan AS terhambat oleh cuaca dan tembakan Taliban untuk mencapai lokasi kecelakaan selama lebih dari 24 jam, dan kurangnya segala jenis komentar definitif dari Washington memberikan cerita yang kuat. Mengingat kekosongan berita pada cerita tersebut, akun Iran mengambil alih berita di seluruh Timur Tengah, dan memasukkan foto-foto yang diduga diambil dari pesawat yang jatuh dan mayat-mayat yang terbakar. Media Rusia juga menampilkan cerita tersebut dan akhirnya dilaporkan, meskipun dengan beberapa keraguan editorial, oleh Independent dan Daily Mail di Inggris.
Pentagon akhirnya mengeluarkan laporan singkat bahwa kecelakaan itu tampaknya tidak disengaja, mungkin karena cuaca, dan menyatakan kemudian bahwa pilot dan co-pilot, keduanya perwira AU-AS tewas. Pernyataan kepada media tidak secara eksplisit mengatakan apakah ada orang lain di dalam pesawat, yang mampu membawa awak dan penumpang tambahan.
CIA menolak berkomentar selama empat puluh delapan jam setelah kecelakaan itu, Pentagon mengeluarkan pernyataan kedua yang membenarkan bahwa kedua awak pesawat itu adalah Letnan Kolonel Paul K. Voss, 46, dari Yigo, Guam; dan Kapten Ryan S. Phaneuf, 30, dari Hudson, New Hampshire.