Shandong memiliki pengaturan internal yang lebih baik dioptimalkan daripada Liaoning. Shandong dibatasi enam hari di laut sebelum mengisi bahan bakar, yang mirip dengan Liaoning.
Di antara dua kapal induk, anjungan kapal dari kapal Liaoning memang besar. Alasannya harus dikaitkan dengan fakta bahwa itu karena dimodifikasi dari kapal penjelajah, pulau kapal penjelajah tidak hanya bertanggung jawab untuk navigasi dan lepas landas pesawat serta pendaratan pesawat pada kapal. Ada juga sebagai kabin khusus yang bertanggung jawab untuk kontrol senjata laut-ke-laut, udara-ke-udara dan serangan darat skala besar.
Sedang kapal induk biasa tidak memerlukan ini, terutama bertanggung jawab hanya untuk navigasi dan perintah kontrol pesawat berbasis kapal induk. Fungsinya relatif terpusat, dan ruang yang dibutuhkan secara alami jauh lebih kecil.
Pada Shandong ketika mendesain anjungan navigasi dipertimbangkan untuk sekecil mungkin, karena pengurangan anjungan navigasi bisa meningkatkan area parkir pesawat, yang dengan sedirinya akan lebih memperbesar jumlah gerakan pesawat untuk keluar, tetapi kemampuan untuk menggerakan pesawat ditentukan kemampuan berapa banyak pesawat yang bisa diparkir di permukaan kapal ketika kembali.
Seperti kapal Liaoning, anjungan kapal Shandong masih dilengkapi dengan radar array empat sisi, tetapi posisi dan gayanya sedikit berbeda. Dapat dilihat bahwa radome pada kapal Liaoning adalah busur cembung, sedangkan kapal Shandong datar.
Radar 346A kapal Shandong harus dikatakan lebih baik daripada radar kapal Liaoning karena sepenuhnya digital, dan kapal Liaoning masih terlihat seperti itu.
Radar di kapal Shandong adalah radar phased array yang bertahap, mirip dengan radar pada kapal perusak 052D yang ditingkatkan, yang dapat mencari target udara dan laut 360 derajat, ini untuk menutupi kekurangan dari pesawat peringatan dini yang tidak dapat take-off landing pada kapal tersebut.
Bobotnya lebih besar dari pada yang ada di kapal perusak 052D, karena susunan pelatnya lebih besar, ada lebih banyak peluang/sensor di dalamnya, dan jarak deteksi akan lebih besar.
Namun sebenarnya, radar array bertahap ini bukanlah konfigurasi standar kapal induk. Kini yang banyak digunakan dalam operasi kapal induk dunia tidak menggunaka radar semacam tersebut, juga tidak pada kapal induk Nimitz-class.
Kapal induk Tiongkok memilih untuk memasang radar array bertahap untuk mengimbangi kekurangan dek pendek yang tidak memungkinkan memuat pesawat peringatan dini berbasis kapal induk sebagai penditeksi penting. Dipasangnya radar semacam ini untuk dapat memberikan kemampuan persepsi yang lebih baik untuk pembentukan formasi kapal induk.