Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reaksi Rusia atas Penempatan 150 Senjata Nuklir AS di Negara-negara NATO

21 September 2019   18:52 Diperbarui: 21 September 2019   18:58 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika diperhatikan di peta, pada dasarnya Laut Baltik hampir menjadi wilayah laut internal dari NATO. Jika Rusia akan menggunakan Kaliningrad sebagai posisi handalan, maka akan sangat kurang menjadi penting.

Sumber: nationalgeographic.org
Sumber: nationalgeographic.org
Pada saat yang sama, karena Kaliningrad dikelilingi oleh negara-negara NATO, tidak ada keraguan bahwa begitu perang pecah, Kaliningrad pertama-tama akan menanggung beban menjadi sasaran serangan terkonsentrasi NATO.

Rusia Melakukan Tindakan Proaktif

Tapi jika kita perhatikan kali ini Rusia mengambil inisiatif untuk "menyerang", yang memaksa pesawat tempur Finlandia, Denmark, dan Swedia mengundara melakukan intercep dan pendampingan selama penerbangan formasi pesawat pembom Rusia, tampaknya bisakah situasi yang demikian akan sering terjadi di masa yang akan datang?

Jika kita perhatikan tampaknya situasi di Laut Baltik dan Laut Hitam secara bertahap terus memanas, dan hal semacam ini akan menjadi norma. Kemungkinan negara-negara NATO akan lebih banyak melakukan latihan pendampingan sebagai tandingan.

Saat formasi pesawat pembom Tu-95 atau Tu-160 take-off atau mengudara, maka akan banyak pesawat-pesawat tempur NATO juga mengudara untuk melakukan penghadangan, pendampingan dan pengusiran.

Sebaliknya di waktu-waktu yang akan datang, bagi AU Rusia jika situasi seperti ini benar-benar dijadikan suatu operasi tempur di Laut Baltik, termasuk Laut Hitam. Pengamat memperkirakan besar kemungkinanan ini akan terjadi.

Maka akan terjadi: Karena setiap hari melakukan penerbangan di rute ini, jelas akan menjadi sangat akrab dengan situasi negara-negara sekitar sepanjang rute ini. Rusia akan sangat mengetahui jam berapa akan ada pesawat take-off landing, dan take-off dari pangkalan mana.

Maka jika benar-benar terjadi pertempuran antara NATO dan Rusia, maka Rusia sudah mengetahui pangkalan mana yang akan dihantam pertama. Juga pesawat-pesawat ini sudah tidak ada lagi isitilah kebetulan bertemu dengan pesawat pembom Rusia.

Jadi tindakan Rusia dengan menerbangkan formasi terbang di Laut Baltik, sebenar suatu peringatan Rusia kepada NATO bahwa mereka bisa melakukan berbagai operasi.

Selain itu kita dapat melihat pesawat Rusia setelah terbang keluar negaranya, hanya berbelok ke kiri sudah akan berada di garis belakang NATO. Pada kenyataannya, Rusia selain memiliki kapasitas secara forntal, juga masih memiliki kemampuan lain di garis belakangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun