Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reaksi Rusia atas Penempatan 150 Senjata Nuklir AS di Negara-negara NATO

21 September 2019   18:52 Diperbarui: 21 September 2019   18:58 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi dimana jika simbol-simbol deterence nuklir dihidupkan kembali di seluruh dunia, dengan sendirinya deterence ini juga ditujukan pada Rusia.

Selain itu jika pilot-pilot dan pasukan tank AS dan Barat melakukan latihan dengan membawa pakaian khusus dan aparatus anti-radiasi nuklir, apabila perlengkapan semacam ini dijadi persyaratan kembali dalam tindakan pertempuran. Maka akan memberi kesan akan melakukan perang nuklir, bahkan perang nuklir ini bukan perang nuklir umum, namun sudah bentuk dasar perang dan ofensif nuklir skala besar.

Jika di suatu kawasan terjadi ofensif dan perang nuklir dengan mengarah ke darat , laut, dan udara, maka kawasan tersebut akan tercemar berat dengan radiasi nuklir, bahkan jika terjadi perang nuklir besar di suatu kawasan pencemarannya akan meliputi seluruh dunia.

Maka efek dari perang nuklir dapat kita bayangkan dalam kontaminasi umum, itu juga berarti serangan niklir pada skala global., yang akan menyebabkan musim dingin nuklir, dimana hal ini selama Perang Dingin masih tidak ditetapkan.

Suatu yang lucu dan membingunkan Sekjend NATO mengatakan jika "Perjanjian Rudal Jangkauan Menengah /Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty 1987" total terhenti, maka Rusia harus memikul tanggung jawab utama.

Namun menurut para pengamat, dengan kedua belah saling beroposisi seharusnya sama-sama bertanggung jawab, karena ini merupakan sebab-akibat dari adanya penyediaan dan penempatan senjata nuklir dari salah satu pihak.

Suasana Permusuhan AS-Rusia Kini

Suasana saat ini antara AS- Rusia bukan lagi untuk "nuklir" , tapi semacam emosi untuk berkelahi.

Harus dikatakan suasana untuk "berkelahi" beberapa tahun terakhir ini lebih banyak diungkapkan. Ada satu periode waktu setelah berakhirnya Perang Dingin dalam beberapa tahun terakhir, AS melakukan moderasi dalam pengembangan kekuatan nuklir strategis. Kedua belah pihak juga bersedia untuk mencapai kompromi tertentu dalam strategi/taktis dan pengurangan senjata nuklir.

Sekarang, meskipun AS masih cenderung untuk mengikuti batas perjanjian senjata nuklir strategis, namun secara kualitas mereka berupaya menemukan cara untuk mencari terobosan dan mencari apa yang disebut keamanan absolut, keunggulan militer absolut. Selain itu AS memanfaatkan masa damai, berupaya untuk melakukan penekanan dan ancaman nuklir terhadap lawannya.

Dalam menghadapi intimidasi nuklir yang tiba-tiba dilepaskan NATO, Rusia berjalan seperti biasa dan terus menunjukkan "otot-ototnya" di Laut Baltik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun