Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perlombaan Pengembangan "Doomday Plane/Pesawat Penghindar Kiamat" AS-Rusia

19 Juni 2019   09:19 Diperbarui: 19 Juni 2019   09:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.manilalivewire.com

Akhir-akhir ini AS dan Rusia masing-masing mengekspos perkembangan peningkatan "Pesawat Terbang Untuk Menghindari Kiamat (Doomday Plane)"

Apa itu "Pesawat Terbang Penghindar Kiamat (Doomday Plane)"?

Sumber: interestengineering.com
Sumber: interestengineering.com
AS membangun 4 versi yang sama "Doomday Plane"  atau Boeing (747-200) E-4B sebelumnya dikenal sebagai Pusat Operasi Lintas Udara Nasional (NAOC/ National Airborne Operations Center), semuanya berbasis di Pangkalan Angkatan Udara yang sama di selatan Omaha. Pesawat-pesawat normanya mirip dengan Air Force One tetapi telah dilengkapi dengan spektrum paling lengkap dan canggih dari peralatan komunikasi yang pernah ada pada pesawat terbang.


Pada saat negara dalam keadaan darurat/bencana nasional, pesawat ini untuk mendukung Presiden dan Menteri Pertahanan AS dan terbang dalam pesawat ini untuk bisa tetap melakukan misi deterent, untuk berjaga-jaga, dan menrespond situasi yang terjadi.

Dalam kasus jika terjadi serangan nuklir atau serangan teroris terhadap negara AS, pesawat ini menjadi Pentagon terbang dan memungkinkan Menhan AS dan Kepala Staf Gabungan memberi komando untuk meluncurkan senjata nuklir dan berkomunikasi dengan apa pun, di mana pun di dunia.

Sumebr: RT.com
Sumebr: RT.com
Rusia juga memiliki pesawat pusat  komando terbang baru yang mampu mempertahankan kendali penuh atas angkatan bersenjata negara itu jika terjadi bencana global atau perang nuklir. Rusia dan AS adalah satu-satunya dua negara yang memiliki pusat komando semacam ini.

Pusat komando strategis udara di atas pesawat Ilyushin Il-80s, merupakan modifikasi dari pesawat jet berbadan lebar Il-86, telah berhasil menyelesaikan pengujian dan sudah siap untuk operasi sejak akhir 2015, demikian menurut United Instrument Manufacturing Corporation (UIMC) Rusia.

Pos komando Lintas Udara generasi baru telah meningkatkan kemampuan bertahan hidup, fungsionalitas dan kehandalan, dan elektronik di atas pesawat telah mengurangi karakteristik dimensi massa dan konsumsi daya, klaim produsennya.

Generasi pertama pusat komando strategis udara Rusia juga didasarkan pada pesawat Ilyushin Il-80s. Secara keseluruhan, 4 pos komando diproduksi - yang semuanya masih beroperasi.

Penyebaran operasional pusat udara sangat diperlukan dalam situasi ketika tidak ada infrastruktur darat, dan dalam kondisi di mana komunikasi dari fasilitas darat telah terganggu.


Perlombaan Senjata AS dan Rusia

Baru-baru ini, pejabat tinggi AS dalam mengunjungi kawasan Asia-Pasifik menggunakan "Doomday Plane"  pertimbangan strategis apa dibalik ini?

Rusia mengumumkan tiga resimen rudal "Yars", dan satu resimen rudal "Pioneer" akan bergabung dengan tugas tempur.  Sinyal apa yang dikirim Rusia ke AS?

Lembaga think-tank AS, "Washington" mengajukan "Rencana Komprehensif Anti-Rusia " yang mengusulkan untuk mengerahkan sejumlah besar senjata nuklir taktis di Eropa dan Asia dan menyeret Rusia ke perlombaan senjata. Dengan demikian "Situasi Pertempuran" Rusia-AS telah ditingkatkan lagi.

Pertama kali dengan berita besar meningkatkan "Doomday Plane" untuk digunakan jika perang nuklir pecah.

Kemudian disusul dengan Rusia mengumumkan Pasukan Rudal Strategis Rusia tahun ini akan masuk dalam jajaran angkatan bersenjatanya tiga resimen rudal "Yars" dan satu resimen "Pioneer" yang digabungkan secara penuh untuk tugas tempur.

Di AS lemnbaga think-tank AS menganjurkan kepada Trump, jika ingin membendung Rusia harus lebih banyak menggunakan taktik dan mengelar senjata di Eropa dan Asia.

Dengan ketegangan yang sengaja diciptakan ini, kita harus memikirkan nasib dari planet ini. 

Menurut laporan media dunia luar mengatakan, perjalanan Menhan AS, Shanahan ke Asia baru-baru ini, tampaknya dengan sengaja meggunakan "Doomsday Plane" untuk menciptakan kesan ada kemungkinan meletusnya perang nuklir. Dilaporkan bahwa kode terpadu AS untuk "Doomsday Plane" adalah E-4B. Mereka akan mengikuti "Air Force One" ketika presiden bepergian.

Menurut Kantor Berita Rusia, Rusia meningkatkan Il-80 dan Il-82. Setelah upgrade, Angkatan Udara Rusia akan menerima generasi kedua "Doomsday Plane". Sisi Rusia mengungkapkan bahwa pesawatnya dapat melakukan komando kekuatan angkatan bersenjata, komandan tertinggi, dan tim aksi para petugas Staf Umum.

Komandan dalam pesawat dapat memerintahkan Angkatan Darat Rusia, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Tentara Roket Strategis dari atas "Doomsday Plane".

Pakar militer Rusia menekankan bahwa "Doomsday Plane" adalah bagian dari sistem komando operasional tenaga nuklir Rusia, dalam setiap rencana pembangunan, Rusia akan selalu siap melakukan pembalasan nuklir terhadap para penyerang.

Pihak Rusia mengatakan dengan cara ini, pihaknya mencegah dunia dari kemungkinan terjadinya perang nuklir.

Dunia luar banyak yang mempertanyakan apa pertimbangan dibalik  pengungkapan berita Rusia dan AS tentang "Doomsday Plane"?

Bagaimana "Doomsday Plane" untuk bisa lolos dari perang nuklir?

Dalam hal ini pengertiannya adalah pada tingkat pertama disebut menciptakan hari kiamat. Tingkat kedua disebut dunia kiamat.

Karena pada saat ini desain dari "Doomday Plane" pada dasarnya untuk bisa menjadi pusat komando dalam memimpin perang nuklir dari atas pesawat ini.

AS membual pesawat ini dapat menghubungkan setiap silo rudal dan dapat berhubungan dengan semua kapal selamnya di laut manapun, bahkan dengan pilot pembom strategis yang membawa senjata nuklir di udara untuk menyerang target.

Namun sebaliknya secara logika jika pihak lawan juga menggunakan bom nuklir untuk melakukan berbagai serangan terhadap daratan, maka tidak ada tempat yang aman di seluruh planet ini.

Jadi dalam hal ini berarti Rusia dan AS mencetuskan perang nuklir dan menciptakan hari kiamat dan dunia kiamat.

Untuk bisa bertahan hidup dalam keadaan perang nuklir total, AS telah meningkatkan "Doomday Plane"  E-4B berdasarkan Boeing 747 dengan berkemampuan anti-eletromagnetik. Selain itu, juga dapat mencegah terkontaminasi radio-aktif nuklir, dalam hal ini agar dapat beroperasi secara normal.

Dengan memahami mode operasioanl dasar di atas ini, mereka mengharapkan dua hal: Yang pertama supaya bisa bertahan hidup, yang kedua bisa melewati siatusi.

Jadi "Doomday Plane" mungkin diharapkan bisa seperti ini.

Kini AS memiliki empat "Doomday Plane" dan selalu siap untuk mendampingi  "Air Force One" (pesawat kepresidenan)  dalam setiap penerbangan. Jadi selama penerbangan pesawat kepresidenan selalu diapit dengan dua pesawat "Doomday Plane/E-4B" yang dapat dioperasikan di bawah kondisi perang nuklir ini.

Maka dari itu saat ini kita dapat mengatakan kedua belah pihak AS- Rusia memiliki kaitan erat dengan dua bentuk perang nuklir konvensional.

Akhir-akhir ini Rusia juga telah melakukan peningkatan kemampuan "Doomday Plane" berdasarkan pesawat Ilyushin-80 serie (Il-86VKP Maxdome). Dengan dilengkapi dengan banyak sekali perlengkapan radio tercanggih untuk komunikasi dan memungkinkan untuk melakukan komando penembakan dll. Jadi ini adalah pusat komando strategis udara yang mampu mengendalikan angkatan bersenjata Rusia jika terjadi konflik yang menghancurkan atau perang nuklir.

Sinyal Apa Yang Terlihat Dengan Kunjungan Menhan AS Shanahan Ke Asia Menggunakan "Doomday Plane" ?

Pengamat melihatnya, pertama karena kita tahu Shanahan adalah mantan eksekutif dari perusahaan Boeing. Sebelumnya dia pernah mengatakan F-35 yang diproduksi Lockgheed Martin dengan mengatakan proyek ini tidak terlalu baik.  Dan mendapat protes keras dari anggota Majelis Nasional yang mengatakan bahwa dia Bias.

Jadi kali ini jika dia sebagai pejabat tinggi resmi pemerintah AS  duduk di pesawat jenis ini, tampaknya untuk menunjukkan kontribusi Boeing kepada militer AS di seluruh industri militer AS, terutama di bidang penerbangan Amerika. Dia ingin melakukannya agar bisa berefek iklan dan selain itu juga untuk semacam menggertak atau menakut-nakuti dunia. Dia menggunakan posisinya untuk naik pesawat ini ke Asia dan pergi ke daerah lain untuk kegiatan kunjungan ke negara-negara. Dimana sebagai Menhan menggunakan "Doomday Plane" untuk melakukan kunjunangn ke nagara-negara lain. Itu harus dikatakan bahwa keegoisannya masih sangat serius. Demikian menurut pandangan sebagian pengamat.

Karena menurut akal sehat, sebenarnya dia bisa memakai pesawat khusus, bukannya dengan "Doomday Plane" yang sedianya digunakan untuk saat terjadi perang nuklir dan produk dari zaman Perang Dingin.

Namun banyak pengamat yang berpandangan. Zaman sekarang sudah tidak banyak alutsista AS yang bisa untuk menakut-nakuti orang lain. Misalnya pesawat pembom strategis B-52, sekarang sudah tidak bisa lagi menggunakan pembom produk lama B-1B, atau B-2 untuk mengertak negara lain, baik di Laut Timur, Laut Tiongkok Selatan, Laut Hitam mapun Laut Baltik sekalipun.

Jadi kini tampaknya "Doomday Plane" akan dijadikan AS,  salah satu "kartu"  menggertak negara-negara lain.

Indikasi ke arah itu memang ada menurut pandangan pengamat, hal ini juga ditujuakan kepada negara-negara aliansi AS, dengan ingin memberitahu sekutu. Shanahan berkunjung ke Asia Tengara- Singapura dengan pesawat ini, ingin menunjukkan bahwa AS adalah "raja" di kawasan ini, jangan coba meninggalkannya karena AS masih eksis di kawasan ini. Memang ada kesan menggertak seperti itu.

Apa  "Doomday Plane" benar-benar bisa memainkan peranan handal ketika pecah perang nuklir ? Apakah itu hanya sebagai sebuah visi strategis saja?

Pengamat berpandangan, mungkin ini hanya sebagai "candu spiritual" yang dilakukan AS kepada dunia. Karena tidak mungkin bisa terjadi apa yang disebut perang nuklir.

Karena jika benar terjadi dan kedua belah pihak akan mengerahkan semua hulu ledak yang dipunyai untuk menyerang wilayahnya satu sama lain, maka tidak akan ada tempat tempat yang aman lagi, maka akan terjadi "musim dingin nuklir" di bumi ini untuk waktu yang lama.

Maka dapat dibayangkan, semua bandara dan landasan pacu semua menjadi rusak termasuk fasilitas pemeliharaan alutsista. Jadi dapat disimpulkan"Doomday Plane" akan menjadi pesawat yang dengan satu kali jalan bukan ulang-alik (one way ticket), bisa takeoff tapi tidak bisa  mendarat lagi. Yang jelas begitu perang nuklir meletus pihak lawan pasti akan menghancurkan semua bandara, landasan pacu dan semua fasilitas militer pihak lawan.

Kita bisa melihat kembali bagaimana rencana penyerangan Uni Soviet saat Perang Dingin, mereka sudah memplot untuk menyerang semua bandara semua kota dan fasilitas penting militer sebagai fokus target serangan.

Jadi begitu perang nuklir pecah, keberadaan manusia termasuk tingkat pemeliharaan berbagai alutisista, akan menjadi nol, sehingga kita kembali pada apa yang disebut "Zaman Batu." Dalam keadaan demikian pesawat tidak mungkin bisa takeoff landing.

Mungkin ada puluhan orang yang sudah terbang dalam pesawat "Doomday Plane" bisa bertahan terbang sepanjang tiga hari dengan bahan bakar 185 ton. Namun jika menunggu pesawat tanker untuk menambah bahan bakar di udara, tapi pesawat tanker dan bahan bakar di daratan telah dihancurkan, maka akan menjadi persoalan besar untuk bisa terbang, bahkan tidak mungkin bisa terbang dan mendapatkan bahan bakar lagi.

Lalu mengapa Rusia dan AS pada saat yang sama mengungkapkan informasi mereka sendiri tentang peningkatan "Doomsday Plane"?

Menurut pandangan pengamat, salah satunya karena pesawat saat ini relatif tua. Seperti Boeing E-4B, sebenarnya mulai diproduksi empat pesawat pada tahun 1960-an dari model  Boeing 747 Mod-200B, maka pesawat ini telah beroperasi selama beberapa dekade sekarang. Kemudian AS sekarang mempertimbangkan apakah perlu mengganti pesawat yang lebih maju, termasuk Angkatan Udara AS, dan sekarang sedang bersiap untuk peningkatan.

Sedang Rusia tampaknya bisa lolos untuk melakukan peningkatan dan pembaruan karena Il-86VKP Maxdome relatif lebih baru. Karena perang nuklir smart zaman now tidak lagi "Tritunggal" lagi seperti yang sudah-sudah, misalnya peluncuran berbasis darat, laut dan udara dan selama kebijakan melindungi sudah cukup untuk melindungi kedalanya dianggap sduah selesai....

Sekarang begitu perang nuklir meletus, sudah tidak mungkin lagi sesederhana seperti Perang Dingin dulu.  Karena sekarang sudah berkembang lebih maju, terutama dalam teknologinya. Salah satunya adalah beradaptasi dengan konflik antara Rusia modern dan mempersiapkan AS untuk perang nuklir atau melakukan perang nuklir.

"Doomday Plane" ini  masih berdasarkan pemikiran terakhir dari periode Perang Dingin. Sedangkan kini baik AS maupun Rusia sudah siap meningkatkan persiapannya.

Rusia mempersiapkan unit-unit rudal strategi. Pada 5 Juni lalu, Rusia mengungkapkan bahwa tiga resimen pasukan rudal "Yars" dan satu resimen "Pioneer" memusuki jajaran angkatan bersenjata strategis.

Menurut media, pada 2019 ini, pasukan rudal Rusia akan menerima 90 unit alutsista untuk memastikan tidak akan kalah dengan perlengkapan yang ada di barat,  Irkutsk di pantai Yoshkar Ola Baikal dan Barnaul di bagian barat kawasan Siberia.

Pasukan rudal Rusia memiliki rudal "Yars".  Militer Rusia juga menekankan bahwa resimen rudal strategis "Pioneer" yang dikerahkan di Yasne dekat perbatasan Rusia-Kazakh juga akan memasuki perubahan strategis.

Kemenhan Rusia mengatakan bahwa pasukan rudal strategi akan melengkapi satuannya dengan 30 rudal balistik antar benua, sehingga proporsi alutsista modernnya meningkat menjadi 76%.

Pada 30 Mei lalu, Kemenhan Rusia mengungkapkan rencana uji peluncuran rudal strategis antara 2019 dan 2021. Rencana tersebut menunjukkan bahwa Rusia akan meluncurkan sembilan rudal strategis dalam dua tahun ke depan, termasuk empat "Poplar", tiga "Yars" dan dua rudal balistik antar benua "Salmat" yang paling terkenal di dunia.

Tampaknya Rusia sengaja merilis sinyal tentang penyebaran dan rencana uji coba peluncuran rudal strategis "pembunuh besar" kepada AS.

Dengan tiga resimen rudal "Yars", satu rudal resimen "Pioneer" masuk dalam jajaran angkatan bersenjata Rusia untuk tugas tempur kiranya akan meningkatkan kekuatan tempur seberapa dahsyat?

Kekuatan nuklir strategis Rusia memang telah mengalami perubahan dan perkembangan besar dalam dua tahun terakhir ini. Hanya dengan dua jenis alutsista yang telah disebut di atas jika berfungsi efektif, hanya dengan sebuah resimen rudal "Yars" sudah dapat mencapai posisi terdepan.

Resimen rudal "Pioneer" dapat mencapai transendensi. Rudal "Yars" adalah generasi baru dari rudal darat Rusia. Peluncuran multi-hulu ledak dan manuver jauh lebih kuat daripada " Minuteman III" AS.

AS mengklaim memiliki rudal " Minuteman III" sebanyak 450 hingga 500, tetapi masih dengan metode tua selama Perang Dingin menggali tanah membuat silo-silo kemudian mengubur rudal. Cara ini jenis peluncuran sangat awal, koordinatnya tertentu, jadi sangat memungkinkan silo-silo ini menjadi target pertama diserang pihak lawan jika terjadi serangan. Oleh karena itu silo-silo ini kemungkinan bertahan hidup kurang dari 5%, menurut pengamat militer.

Lain dengan rudal Rusia "Yars" yang mobil jika bermanuver dan meluncurkan beberapa hulu ledak dapat menyerang dari lokasi dimanapun, jadi jauh lebih unggul dari rudal " Minuteman III" AS yang lokasinya "statis".

Sedang Rudal Rusia "Pioneer" adalah rudal yang tidak bisa dicegat atau intercept, karena rudal setelah mengudara mencapai altitude tinggi, segera memasuki water drift missile (apa yang disebut 'melayang di air') saat ini lintasan urdal menjadi tidak beraturan kadang bisa lintasan W, lintas M, atau lintasan S, tidak bisa diduga, itu ditetapkan secara acak "permainan acak/random play". Jadi rudal ini kemampuan penetrasinya yang terkuat dalam sejarah.

Meskipun AS telah mempersiapkan penangkalan penuh berlapis untuk "Yars" seperti anti-rudal "Patriot-3" "THAAD" "Standard-3 (SM-3)" dan juga ada beberapa intersepsi di daratan. Namun menurut perhitungan para ahli saat ini, tidak ada cara untuk bisa segera mendeteksi, menemukan dan menghancurkannya.

Karena itu, ini merupakan ancaman serius bagi sistem pertahanan rudal balistik AS saat ini.

Maka dengan dimasukannya dua resimen "Yars dan "Pioneer" dalam pasukan roket Rusia yang sangat dahsyat ini maka akan menjadi deterrent terhadap AS. Oleh karena itu, kita dapat menilai secara  keseluruhan Rusia untuk meningkatkan kemampuan berbasis darat dan persenjataan serta kemampuan penyerangan baru merupakan opsi penting terhadap sasaran strategis AS.

Pengamat juga memperhatikan bahwa pasukan ini terutama dikerahkan di bagian tengah Rusia. Ini banyak berhubungan dengan pengerahan kekuatan strategisnya seperti zaman saat Uni Soviet, karena kita melihat di Rusia juga merupakan sebuah "Tritunggal," dan seharusnya juga menjadi kekuatan serangan nuklir. Land-based-atau pangkalan daratnya terutama dekat dengan kawasan pusat, dan ini terutama merupakan jaminan kelangsungan hidupnya sendiri.

Jadi sekarang dari cara serangannya, pada dasarnya akan dilauncurkan dari bagian tengah, barat daya dan tenggara, yang merupakan "tumpuhan kakinya". "Kaki" lainnya adalah Tu-95 dan pengebom strategis Tu-160.

Deplotasi atau penyebaran ini pada dasarnya ada di ujung wilayahnya di bagian Eropa dari Asia-Pasifik di Timur Jauh, dan memiliki bandara strategis di dekat Vladivostok.

Selain itu ada juga yang di laut yang dibagi menjadi dua. Salah satunya ada di Armada Pasifik memiliki tiga kapal "North Wind God", dua di antaranya berada di area ini dan ditekankan untuk  melawan Armada Pasifik AS.

Rusia membangun "North Wind God" (Dewa Angin Utara)  berupa  Kapal selam kelas-A: kapal selam nuklir strategis mencapai 14 kapal.

Selain itu, Armada Utara telah dibentuk secara keseluruhan yang relatif sistematis dan komprehensif. Tidak peduli di mana diluncurkan, intersepsi AS akan sangat mahal. Ini adalah tata letak yang strategis.

Oleh karena itu, ini semua membentuk situasi di mana satu sama lain merespons ke semua "sudut". Terutama tujuannya, pertama-tama untuk mempertahankan kemampuannya dalam bertahan hidup. Yang kedua, menjaga agar mampu melakukan serangan balik dengan efektif.

Apa kiranya reaksi AS setelah 4 resimen rudal Rusia masuk dalam jajaran tempurnya?

Yang jelas AS akan menggunakannya sebagai alasan untuk melakukan transfomasi, terutama untuk senjata nuklir stragisnya, memajukan teknologi rudal jarak menengah. Setiap langkah Rusia terutama dalam hal pengembangan alutisista untuk serangan strategis akan dibesar-besarkan oleh AS.

Dan AS akan meningkatkan pengeluaran militernya, termasuk segala sumber daya ditingkatkan kemampuan daya pukul Tritungalnya (darat, laut, udara). Kini telah terjadi peningkatan anggaran militernya. Dengan akan menarik dari anggaran 7500 milyar USD mengalokasikan 650 milyar USD untuk pengembangan hulu ledak nuklir dan peralatan transpotasinya.

Dengan alasan kemampuan serangan nuklir Rusia sebagai musuh utama AS sudah terlalu kuat, yang dapat menghancurkan semua aset AS termasuk sistem canggihnya, maka AS perlu membesar-besarkan poin teknis dari berbagai alautsista canggih Rusia.

Setelah amplifikasi ini, maka AS beralasan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal balistik, meningkatkan kemampuan serangan rudal, dan bahkan menciptakan kondisi untuk memproduksi bom nuklir skala besar yang setara.

Oleh karena itu, saat ini perubahan di satu sisi ada peningkatan kemampuan serangan strategis Rusia secara keseluruhan, dan pada saat yang sama memiliki efek stimulasi yang kuat pada AS.

AS harus menarik diri dari "Medium Guide Treaty" dan perjanjian baru tentang pengurangan senjata nuklir juga harus mundur dari "kelompok".

"Medium Guide Treaty" adalah "Perjanjian Soviet dan AS untuk Penghapusan Rudal Jarak Menengah dan Jarak Menengah Pendek." Perjanjian itu menetapkan bahwa kedua negara tidak lagi menyimpan, memproduksi atau menguji rudal jelajah darat, rudal balistik dan peluncur mereka dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer. Penandatanganan "Guidelines on the Guide (Panduan untuk Perjanjian Pusat)" dipandang sebagai titik balik utama dalam Perang Dingin. Perjanjian ini kemudian menjadi perjanjian mendasar untuk rezim non-proliferasi nuklir internasional setelah Perang Dingin.

Karena itu, dari sudut pandang saat ini, AS membiarkan Rusia menjadi yang tertinggi dan terkuat di dunia, sehingga AS punya alasan memprioritaskan dirinya penting untuk mewujudkan peningkatan kekuatan dan daya serang nuklirnya kepada dunia.

Selain itu, Rusia juga telah mengungkapkan secara terbuka tentang rencana uji coba peluncuran sembilan rudal dalam dua tahun ke depan. Hal ini tampaknya ingin memperlihatkan kepada AS, bahwa rudalnya telah berderet, dua rudal "Salmat", tiga rudal "Yars" dan empat rudal "White Poplar", yang ketiganya berbasis di daratan, akan menjadi ancaman bagi AS.

Maksud dari pengungkapan ini ingin menunjukkan kepada AS bahwa silo-silo rudal nuklirnya tidak ada yang akan bertahan hidup jika terjadi perang nuklir. Sedang rudal berbasis darat Rusia adalah mobil yang bergerak terus di darat, dan bisa meluncurkan serangan tidak disuatu lokasi tertentu. Ini jelas akan lebih kuat dari AS.

Di darat Rusia lebih unggul dari AS, ini bisa menetralisir keunggulan kekuatan AS di laut, udara. Maka rudal jelajah "Tomahawk" AS akan menjadi mubasir selama jumlahnya mencukupi. Maka Rusia ingin memperingatkan AS jika terjadi perang nuklir rudal nuklir berbasis daratnya yang mobil bisa menghancurkan AS.

Senjata strategis Rusia telah menunjukkan perkembangan baru, dan di sisi lain, AS juga meresponsnya.

Pada saat yang sama, AS  mengungkapkan tren terbaru "Doomday Plane" nya dan Rusia meningkatkan "Doomday Plane" untuk menghadapi ancaman itu.

Yang sebelumnya tidak pernah ada Menhan AS melakukan kunjungan ke Asia-Pasifik dengan menggunakan "Doomday plane."

Didepan telah disinggung Rusia menggabungkan pasukan resimen rudal "Yars" dan resimen "Pioneer" dalam jajaran gugus tempurnya.

Lembaga think tank AS mengajukan "Rencana Anti-Rusia Yang Komprehensif" kepada Washington, mengklaim untuk mengerahkan sejumlah besar senjata nuklir taktis di Eropa dan Asia, dan untuk menyeret Rusia ke dalam perlombaan senjata.

RAND Corporation, yang dikenal sebagai "think tank" pemerintah AS, juga menetapkan rencana komprehensif bagi Washington untuk merusak stabilitas Rusia. Proposal ini bertujuan untuk memberikan tekanan pada sektor ekonomi Rusia. Pakar RAND mengatakan bahwa meskipun ada masalah di Rusia saat ini, tapi masih merupakan negara kuat yang dapat bersaing dengan AS di beberapa bidang utama.

Selain langkah-langkah ekonomi, RAND juga mengusulkan langkah-langkah geopolitik, termasuk penyediaan senjata mematikan kepada Ukraina, mengusulkan meningkatkan dukungan AS bagi pemberontak Suriah dan melemahkan pengaruh Rusia di Asia Tengah.

Di bidang pemikiran dan penyebaran informasi, lembaga think tank ini menyarankan untuk mendorong gerakan protes domestik Rusia dan merusak citra internasional Rusia.

Di pihak militer, lembaga think tank AS mengusulkan untuk mengerahkan lebih banyak senjata taktis di Eropa dan Asia, dan menyeret Rusia ke perlombaan senjata.

Selain itu, ia juga mengusulkan cara untuk meningkatkan penempatan pasukan AS di Eropa, meningkatkan frekuensi latihan NATO di Eropa, dan memperluas skala latihan militer bersama dll.

Menurut laporan media Rusia pada 3 Juni, beberapa anggota parlemen Rusia menanggapi usulan RAND adalah rencana anti-Rusia yang komprehensif dan ancaman langsung ke Rusia.

Maka Rusia menyatakan, akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan tidak akan membiarkan rencana semacam itu menjadi "fantasi gila" anti-Rusia.

Apakah rencana "anti Rusia yang komprehensif" AS itu? Bisa saja itu memasukkan semua aspek ekbnomi dan politik?

Faktanya, kita telah melihat bahwa hubungan AS-Rusia belum terlalu baik sejak pemerintahan Obama dalam beberapa tahun terakhir. Dan kini lebih menurun lagi, ketika Trump baru menjabat presiden mengatakan bahwa dia berharap untuk meningkatkan hubungan dengan Rusia, tetapi keadaan domestik AS tidak mengizinkan hal itu terjadi.

Kita telah melihat bahwa penyelidikan "Russian Gate" terhadap Trump terus saja membayangi hingga sekarang. Dan semua pengamat mengetahui AS adalah negara yang aneh, harus selalu memiliki lawan dan musuh.  Atau musuh bayangan, dalam texbook kebijakan hubungan luar negeri AS selalu dibentuk dari adanya "musuh-musuh" tersebut. Misalnya Uni Soviet sebagai musuh utama, teroris Osama bin Laden sebagai musuh bersama.

Sekarang Rusia dijadikan musuh utama, itu semua merupakan tindakan yang dibuat-buat untuk menciptakan ancaman Rusia, jadi memang AS selama ini membutuhkan lawan semacam itu.

Terlebih lagi, kita telah melihat bahwa meskipun AS sekarang pindah ke kawasan Asia-Pasifik, tapi analis dan pengamat melihat sumber-sumber pendapatan ekonomi utama AS yang dapat kita lihat bukan di Asia tetapi masih di Eropa.

Satu lagi yang membuat AS  tidak mau kehilangan Eropa karena negara-negara Eropa mau diajak "main keroyokan", tidak lagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.

Kita bisa melihat beberapa contoh misalnya melakukan perang keroyokan pada tahun 1990-91 Perang Irak (Operation Desert Storm), 1998 Perang Kosovo, 2003 Perang Invasi ke Irak. Perang-perang AS ini selalu dibantu negara-negara NATO secara keroyokan, dan setelah perang usai USD naik dan menguat.

AS menguasai Eropa. Sekarang setelah Rusia menjadi lawan perlu untuk "mendefinisikan kebijakan luar negerinya dan membentuk gambaran kebijakan dalam negerinya sendiri." Ini yang menjadi ciri sejarah AS menurut para penelitian dunia luar.

Tampaknya kini Trump sangat percaya diri. Di Iran, Venezuela, Mexico masih belum beres. Sekarang melempar rencana kompreshensif untuk Rusia.

Pengamat melihat nafsu cukup besar. Orang Inggris menggambarkan orang London seperti bawang besar terdiri dari sekelompok bawang-bawang kecil (siung bawang) yang disebut bawang (onion). Di mata Trump Rusia adalah bawang (onion) besar. Negara-negara sahabat Rusia adalah bawang-bawang kecil, seperti Iran, Venezuela. Maka menurut pandangan AS, jika targetnya adalah Rusia dan kemudian sekutu-sekutu Rusia, ini adalah kondisi dasar dari pendalaman dan tekanan penuh AS.

Maka AS tidak hanya ingin bawang besar diratakan, juga bawang-bawang kecil diperas. Karena itu, terlepas dari Venezuela, termasuk Iran dan daerah sekitarnya, semua negara yang mempertahankan hubungan baik dengan Rusia, hubungan militer, dan hubungan ekonomi adalah target mereka.

Meskipun AS terlihat sibuk, tapi jika memberi tekanan melalui batas formal, dapat membuat tujuan besar terasa terisolasi dan tidak berdaya, dan akan menhasilkan kecemasan strategis. Pada saat yang sama, itu juga dapat membuat target kecil kehilangan berbagai hubungannya dengan Rusia.

Jika melakukan pembendungan militer terhadap Rusia, termasuk memutuskan hubungan militer Rusia dengan negara lain. Efek menguncilkan Rusia termasuk penggunaan produksi dapat memberi efek mengucilkan yang maximal dan terkuat dalam sejarah.

Maka dari itu, dalam rencana anti-Rusia, AS harus menggunakan lebih banyak taktik dan pengerahan senjata di Eropa dan Asia.

Pengamat melihat AS mungkin pikir situasinya penting untuk membuka dan merobek mulut kecil dalam perang nuklir di masa depan, karena AS yakin perang nuklir tidak dapat dimainkan.

Karena mereka yakin jika dua negara nuklir besar dan kuat melakukan perang nuklir, masing-masing pihak akan hancur.

Tapi jika kepada negara-negara nuklir lemah atau negara-negara non-nuklir, menggunakan bom nuklir setara kecil, skalanya dapat dikendalikan. Maka keunggulannya dapat ditonjolkan untuk menakut-nakuti lawan dari negara-negara kecil ini.

Pada saat yang sama, "pisau bedah nuklir" kecil yang tajam di tangan dapat melakukan fungsi pertumpahan darah lawan utama. Oleh karena itu, penilaian keseluruhan dari "tongkat nuklir besar dan tongkat nuklir kecil" adalah dua kesatauan strategi dasar AS.

AS telah blak-blakan menyatakan akan mempercepat perlombaan senjata dan ingin menyeret Rusia, AS pikir dulu pernah berhasil menghancurkan Uni  Soviet dengan cara ini. Apakah kali ini juga akan berhasil?

Namun kali ini, banyak pengamat dan analis yang percaya bahwa ini tidak mungkin berhasil AS menyeret Rusia dalam perlombaan senjata. Karena saat ini AS tidak memiliki kekuatan ini, Putin jelas tidak akan melayani. Maka perlombaan senjata sulit bisa tercapai. Ini tampaknya hanya hayalan dari orang Amerika belaka.

Kini orang Rusia sudah banyak berubah dibanding kala Perang Dingin dulu. Saat Perang Dingin masa lalu, mereka berpikir secara komperatif, jika lawan punya 10 ribu tank, mereka harus punya 100 ribu, lawan punya satu kapal induk mereka harus punya sepuluh. Perbandingannya harus besar.

Tapi kini Rusia lebih menitik beratkan pada kompetisi teknologi dan kompetisi teknologi disruptive (mengganggu) menjadi yang lebih penting.

Orang Rusia kini sudah tidak lagi memproduksi banyak rudal, mereka menyadari tidak perlu membuat banyak tank tempur seperti zaman Perang Dingin dulu, lebih menggunakan itu untuk peralatan pertanian udemi meningkatkan produksi pertanian.

Karena mereka sadar perlombaan dulu adalah suatu pemborosan sumber daya startegis yang serius. Dulu perlombaannya siapa yang lebih berat, tapi kini siapa yang lebih ringan, dulu siapa yang lebih pelan, tapi kini siapa yang lebih cepat

Konsepnya telah mengalami perubahan besar. Seperti sekarang torpedo bawah laut, itu tidak dapat dicegah. Kini dicari jalan yang tidak biasa lagi, jika dilangit sudah banyak "jaring" maka mereka mencari jalan lain.

Jadi kompetisi sekarang adalah kompetisi penilaian yang menyeluruh, sehingga kompetisi akan mengalami perubahan besar dibannding dengan Perang Dingin.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://interestingengineering.com/secrets-americas-doomsday-plane

http://www.xinhuanet.com/world/2019-02/02/c_1124080928.htm

https://alfredosevilla.vuodatus.net/lue/2018/10/the-desire-for-unipolar-world-is-condemned-and-trump-s-mid-term-election-leads-to-concern

https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=maZdUtB0ojs

https://www.rt.com/news/324112-russia-doomsday-command-center/

https://www.youtube.com/watch?time_continue=7&v=7UlSh4kzhTc

https://www.youtube.com/watch?v=7JoluZLP_XM&t=1s

http://mil.today/2015/Weapons8/

https://www.manilalivewire.com/2015/12/russias-doomsday-plane-to-launch-in-two-weeks/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun