Pada saat yang sama di Djibouti terdapat pangkalan Jepang, kita tahu tempat ini dekat sekali dengan Timteng.
Kali ini hanya dua personil tentara Bela Diri Jepang yang dikirim ke Mesir secara nominal sedikit. Tetapi untuk selanjutnya akan ada tambahan, dua personil pertama ini digunakan untuk menjelajahi jalan. Langkah berikutnya kemungkinan akan ada ratusan personil yang akan ke area yang relevan. Kemungkinan ke depan akan dikirim Pasukan Bela Diri Jepang lainnya yang lebih besar di markaskan di Semenanjung Sinai.
Kemudian yang kedua adalah posisi Semenanjung Sinai saat ini. Kita tahu daerah itu sangat sensitif. Berada antara Laut Mediterania dan Laut Merah, sehingga sangat bersinggungan dengan Timur Tengah. Maka kemungkinan di masa depan akan masuk lebih jauh, seperti ke beberapa daerah, termasuk memasuki Mediterania. Bahkan termasuk kawasan Eropa, karena juga terkait dengan NATO di Samudra Atlantik.
Jadi yang dapat kita lihat saat ini adalah persyaratannya untuk peta kekuatannya sendiri tidak terbatas di Asia-Pasifik, sebelum hadir di Samudra Hindia. Kita bisa melihat setelah tahun 2001, untuk waktu yang lama, itu hanya digunakan sebagai pos untuk mengisi bahan bakar, misalnya, ada kapal pendukungnya yang terkait di Samudera Hindia, mereka bisa mendukung aksi pasukan multinasional. Itu di luar dari medan perang, tetapi sekarang langsung di depan konflik, jadi sangat terlihat sekarang pesan seperti itu yang sangat berbahaya.
Rangkaian maju sedikit demi sedikit ini sangat mengkhawatirkan, lebih-lebih lagi dengan pidato Shinzo Abe pada tahun baru lalu, yang bertekad akan mengamandemen Konstitusi. Yang membuat Rusia memberi reaksi dengan mengirim pesawat Tu-142 terbang lintas di atas langit Selat Tsushima.
Harus dikatakan bahwa sekarang, terutama saat ini, terutama setelah adanya penyesuaian baru untuk seluruh strategi New Pacific, jelas bahwa tindakan Jepang di bawah ofensifnya telah meningkat, yaitu,mereka memainkan perbatasan yang sangat penting dari Asia-Pasifik dalam seluruh tata letak. Peran posisi ini telah meningkat, belum lagi fakta bahwa mereka akan memiliki "Aegis" berbasis darat di tempat ini, termasuk wilayah yang kita lihat, seperti radar pertahanan.
Kemudian jika kita mengatakan bahwa itu adalah simpul, Rusia sampai batas tertentu meragukan bahwa itu adalah ketulusan Jepang untuk empat pulau utara yang dibicarakan (Rusia menyebutnya: Kepulauan Kuril Selatan).
Oleh karena itu, tindakan kuat Rusia dengan jelas memberi tahu Jepang bahwa jika Jepang terus memainkan peran sentral dalam strategi Indo-Pasifik yang didominasi AS, maka kedua pihak sebenarnya tidak memiliki syarat untuk bernegosiasi untuk Kepulauan ini.
Setiap kali mereka berada pada titik yang demikian, sedang kedua belah pihak telah bernegosiasi sejak tahun lalu, dan sekarang harus dikatakan sudah berada di jalan buntu. Alasan utamanya juga karena alasan ini.
Pada saat yang sama Rusia  juga memperingatkan Jepang untuk tidak meluaskan pengaruh di kawasan Asia-Pasifik. Maka Rusia perlu memperingatkan Jepang untuk tidak memperluas situasi ofensif. Dalam hal ini termasuk penggunaan F-35 sekarang. Kita tahu bahwa F-35 ada di posisi Misawa, posisi ini sangat dekat dengan Rusia. Dan Jepang jelas sedang berlatih, meskipun telah jatuh, tapi Rusia menganggap niat potensial Jepang sendiri sudah jelas.
Maka dari itu Rusia perlu datang untuk meletakkan zona radiasi kekuatan seperti di atas ini, dan memberi tekanan  kepada Jepang. Ini sebenarnya merupakan hasil dari saling menekan di udara.