Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memprediksi Persaingan AS-Tiongkok di Masa Datang

16 April 2019   11:15 Diperbarui: 16 April 2019   11:55 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.postwesternworld.com

Teknologi masih menjadi fokus kekuatan negara modern, dan orang Amerika paling menghargainya. Tahun lalu, AS berperang dagang dengan Tiongkok, dan akhirnya perangnya menuju ke perang sains dan teknologi.

Alasannya karena teknologi adalah fondasi AS dan menjadi puncak persaingan Tiongkok-AS. AS sekarang adalah hegemon satu-satunya di dunia, dan AS memiliki empat pilar. Dengan empat pilar ini AS menjadi hegemon yang dibangun diatas empat tonggak ini. Yang pertama adalah teknologi tinggi, kedua militer yang kuat, ketiga hegemoni Dollar, ke-empat adalah hak simbolis Hollywood. Dan AS berupaya untuk menguasai dunia melalui empat pilar ini.

Yang pertama, memikat orang-orang berbakat yang terlibat dalam teknologi tinggi untuk masuk ke AS. Oleh karena itu, industri AS menjadi efisien dan berproduksi tinggi dan memberi keuntungan tinggi, karena kualitasnya yang tinggi. Alutsistanya adalah yang terbaik di dunia, basis keuangannya sangat baik, menarik orang-orang berbakat dengan imbalan yang baik, pelatihannya juga baik, jadi tidak heran jika militer AS sangat kuat.

Pengeluaran militer AS tahun lalu adalah US$ 7.169, dalam segi jumlah yang kedua. Peralatan bagus dan kaya, dan pembinaan terhadap bakat dan pelatihan sangat bagus. Tentu saja ini membuat militer AS sangat kuat.

Pada hakhikatnya militer AS dapat mengalahkan siapa saja, dan tidak dapat dikalah yang lain. Satu-satunya situasi di mana orang lain memukul militer AS adalah orang yang tidak ingin hidup dan menjadi teroris. Jika mereka ingin hidup sebagai orang normal, mereka tidak akan secara proaktif menyerang militer AS dan tidak akan mengambil inisiatif untuk mengalahkannya. Kecuali di Arab Saudi yang banyak tidak ingin hidup. Orang normal tidak akan mengalahkannya.

Biasanya, AS yang  memukul orang lain dan orang lain tidak bisa mengalahkannya. Maka konsekuensinya modal internasional percaya padanya. Jadi AS bisa hegemoni dolar, dan elit AS untuk hegemoni dolar dapat terwujudkan. Memang cita-cita pertama kehidupannya, uang Anda akan menjadi uang saya.

Selain itu modalnya sangat murah, dan mulai berputar, berinvestasi dalam pendidikan tinggi, dan berinvestasi dalam penelitian. Kemudian berinvestasi di Hollywood, film-film Hollywood itu menarik. Lalu, dalam proses menikmati Hollywood, apakah penonton dapat menerima nilai-nilainya? Kemudian elit Amerika mencapai yang terbaik dalam hidup dan mengubah ide-ide mereka menjadi pemikiran kita. Ini cara-cara AS untuk mengendalikan dunia.

Tindakan AS Menghadapi Kebangkitan Tiongkok

Akhir-akhir ini AS mendapati teknologi Tiongkok meningkat, mereka memikirkan bagaimana untuk mengalahkannya.

Masalah teknologi sangat terkait dengan situasi dan kondisi suatu negara, kini keadaan dunia dapat dikatakan sangat tidak tenang. Namun Tiongkok relatif dalam keadaan stabil, politik yang menjadi prasyarat cukup stabil, memiliki dasar-dasar ekonomi yang baik, memiliki kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga kekuatan militer.

Menurut pengamat militer, Tiongkok sejak tahun 1999 hingga sekarang selama 20 tahunan, perkembangan militer cukup baik. Peringkat umum di dunia, yang pertama AS, kedua Rusia, ketiga Tiongkok. Tapi banyak pengamat militer yang mengatakan militer Tiongkok kini adalah yang kedua di dunia.

Tapi untuk hulu ledak nuklir, Rusia masih diatas Tiongkok. Menurut perhitungan AS, Rusia sekarang memiliki 7.350 hulu ledak nuklir dan AS memiliki 6.950. Mereka adalah dua bos dunia, pemilikan Tiongkok tidak ada yang tahu banyak. Semuanya hanya menebak, ada yang bilang memiliki 200, ada yang bilang 3000, tapi ini benar-benar tidak diketahui, semua dirahasiakan dan sangat dirahasiakan. Namun cukup digunakan untuk melawan musuh dan untuk saling menghancurkan.

Para analis militer pernah menghitung, misalnya, AS dan Rusia telah menghancurkan 500 hulu ledak ketika mereka melakukan persetujuan untuk saling memusnahkan 500 hulu ledak.

Dengan 500 hulu ledak jika saling diledakkan di negara masing-masing 90% populasi mereka akan hilang, orang-orang disitu hanya akan tinggal selembar kulit, 10% sisanya menderita leukemia. Setelah beberapa bulan, akan terjadi yang lebih  buruk dari yang terjadi pada saat peledakan, tapi lebih menyakitkan. Maka 500 hulu ledak nuklir itu bisa menghancurkan kita puluhan kali. Akibatnya sangat buruk sekali. Jadi akibatnya pengurangan 500 hulu ledak nuklir efeknya akan sama. Dan senjata nuklir hanyalah berkemampuan untuk deterrence (berefek gentar) yang buang-buang duit saja. 

Maka perlu bagi khalyak ramai untuk selalu mengingatkan perang masa kini akan berbeda dengtan P.D.II. Sebelum ini kita sering menyebutnya perang 3 dimensi laut,darat, udara dan bertarung dalam ruang terbatas, tapi kini ada ruang satu lagi yang tanpa batas yang disebut Sky Grid, Space, Network, dan Electronics.

Perlombaan Pemilikan Satelit

Tampaknya AS sekarang memiliki 800 satelit yang beredar di luar angkasa, namun tidak tahu berapa pemilikan Tiongkok? Karena Tiongkok tidak pernah mengumumkannya.

Namun AS memperkirakan Tiongkok memiliki sekitar 400 pada akhir tahun lalu. Dan Rusia memiliki sekitar 100 satelit. Jadi Tiongkok memiliki tiga kali lebih banyak dari Rusia.

AS memililki 800 satelit, tapi harus menanggung beban misi yang sangat berat, mereka harus mengawasi Rusia, Iran, Suriah al-assad. Kemudian harus mengawasi pengedar narkoba di selatan Amerika, mengintai teroris, mengawasi Tiongkok dan Korut. Sedang satelit Tiongkok hanya mengawasi AS.

Maka meskipun jumlah satelit Tiongkok lebih sedikit dari AS, tapi sebenarnya Tiongkok memiliki keunggulan lokal atau terbatas.

penghargaa-utk-2-akademisi-5cb5553fcc528321dd3d1f63.png
penghargaa-utk-2-akademisi-5cb5553fcc528321dd3d1f63.png
Sumber: mil.ifeng.com

Berkaitan dengan konfrontasi elektronik, tahun lalu Komite Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional Tiongkok menganugerahi dua Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional kepada dua lelaki tua, Akademisi Liu Yongtan dan Akademisi Qian Qihu Penghargaan Sains dan Teknologi Nasional. Atas arahan penelitian dari kedua akademisi ini. 

Prestasi utama Akademisi Liu Yongtan adalah radar deteksi laut. Arah utama Akademisi Qian Qihu adalah teknologi rekayasa yang terkait dengan perlindungan ledakan. Satu adalah semen khusus dan yang lainnya adalah radar sistem baru. Sistem radar baru adalah radar yang dapat digunakan sangat baik untuk anti-siluman (stealth). Tampaknya itu juga dilaporkan oleh media asing.

radar-pengintai-laut-5cb55560cc528346aa5a5d03.png
radar-pengintai-laut-5cb55560cc528346aa5a5d03.png
Sumber: mil.ifeng.com

Akhir-akhir ini sejak 16 tahun lalu Tiongkok telah mengekspor ke Rusia. Tiongkok dulu membeli dari Rusia, dan sekarang mengekspor. Adapun tentang jaringan (network), hal ini menyangkut tentang langit, listrik, dan kemudian tentang jaringan, Tiongkok dan AS adalah dua kekuatan besar jaringan (network power). Namun ada sebagian pengamat yang mengatakan jaringan Tiongkok lebih kuat dari AS.

Rudal

Untuk rudal konvensional tampaknya Tiongkok lebih baik dari AS dan mungkin yang terbaik. Alasannya bukan karena teknologi asli Tiongkok bagus, tetapi dikarenakan adanya keuntungan situasi. Pada 8 Desember 1987, AS dan Uni Soviet menanda-tangani START (Strategic Arms Reduction Treaty) perjanjian bilateral anrtara AS dan Uni Soviet tentang pengurangan dan pembatasan senjata ofensif strategis. 

Perjanjian tersebut ditandatangani pada 31 Juli 1991 dan mulai berlaku pada 5 Desember 1994. Yang menyetujui untuk masing-masing pihak memusnahkan stok rudal balistik dan nuklir mereka yang dapat meluncur sejauh 300 hingga 3400 mil.

Pada 1 Juni 1991, batas waktu yang ditentukan oleh perjanjian itu, 2.692 senjata telah dihancurkan - 846 oleh Amerika Serikat. dan 1.846 oleh Uni Soviet. Perjanjian itu juga mengizinkan masing-masing pihak untuk memeriksa instalasi militer pihak lain.

Pada periode ini Tiongkok yang tidak terlibat dengan perjanjian ini, dengan bebas terus mengembangkan rudalnya. Maka bisa saja Tiongkok telah mengembangkan dari 500 hingga 3000 pucuk rudal balistik dengan hulu ledak nuklirnya. Akibatnya ini bisa saja 1000 pucuk untuk menakut-nakuti Taiwan, dan 1000 pucuk lagi untuk Jepang, Dan sisa di gudangnya masih banyak. Kemudian seperti diketahui produktivitas Tiongkok juga sangat kuat, jika mereka menggunakan 15% saja dari produktivitasnya, maka dunia akan kewalahan.

Jet Tempur

Teknologi Tiongkok juga sudah sangat bagus, ini bisa dilihat pada parade militer kesebelas tahun ini. AU-Tiongkok kini sudah memproduksi Jet tempur generasi ke-4 dengan kemampuan siluman (stealth) J-20 yang sudah masuk dalam jajaran skuadron AU-PLA, seperti juga F-22 dan F-35 yang sudah masuk dalam pelayanan. Jadi di dunia jet tempur generasi ke-4 yang berkemampuan siluman yang sudah masuk dalam pelayanan angkatan bersenjatanya adalah J-20, F-22 dan F-35, nagara lain masih belum.

Namun terakhir ini dengan terjadinya kecelakaan fatal dari F-35 di AS dan di Jepang baru-baru ini, F-35 sedang digrounded tidak boleh terbang sampai waktu yang belum ditentukan.

Rusia memiliki Su-57, namun saat ini masih belum masuk dalam pelayanan angkatan bersenjatanya. Para ahli mliter percaya bahwa Su-57 adalah paralel dengan jet tempur generasi ke-4, tapi tampaknya itu tidak benar. Kemungkinan besar J-20 dapat mendeteksi dan melihatnya 100 km jauhnya dan menghancurkannya.

Ada konsep perang udara yang menyebutkan J-20 dan F-22 serta jet tempur AS lainya adalah 20 km, apa itu maksudnya? Maksudnya ialah batas pandang mata telajang 20 km., dimana saat radar tidak efektif. Pihak lawan tidak menyadari berapa kali mereka telah dihancurkan.

Media luar mengungkapkan ini bahwa perkembangan militer Tiongkok sudah sangat baik, dan akan mengalami perkembangan besar dalam sepuluh tahun ke depan. 

Karena sekarang sangat mudah/ringan bagi Tiongkok untuk mengalokasikan rasio pengeluaran militer terhadap PDB-nya, jika mengikuti data resmi Tiongkok hanya 1.43%, itu sangat rendah, lebih rendah dari Jerman, dan Jerman yang 1,5% dari PDB nya.

Tahun lalu PM Tiongkok Li Keqiang dalam laporannya menyatakan dalam dua konferesi bahwa pengeluaran militer Tiongkok hanya 1,08 trilyun RMB (1 RMB = 0,149 USD).

Pajak yang dibayar perokok warga Tiongkok adalah 1,143 trilyun RMB, jadi pengeluaran militer tidak mengkhawatirkan warganya, dan 64 milyar masih bisa untuk membantu warga miskinnya.

 Banyak pihak luar yang mengatakan bahwa anggaran militer yang diumumkan Tiongkok tidak benar. Tapi jika dihitung 2,5% dari PDB nya masih 1,43 milyar itu masih sangat rendah. AS, Rusia, India pengeluar militer mereka adalah 4,5%. Inggris dan Prancis sama-sama 3%, dan mereka itu adalah negara yang menang dalam P.D.II, dan Tiongkok paling rendah.

Dalam perlombaan senjata masing-masing ingin menang. Namun dalam kondisi Tiongkok tampaknya lebih baik. Dan diperkirakan para analis pola di masa depan dunia akan terdiri dua yang terkuat (two super strong).

Selama Perang Dingin, pola dunia disebut bipolar. Pada akhir dari Perang Dingin  hanya tinggal satu polar.  Karena negara adidaya Uni Soviet lenyap. Selanjutnya dunia memasuki kekuatan super, sejak itu AS berharap dapat mempertahankan kekuatan supernya selamanya.

Nampaknya Tiongkok sebelumnya mengharapkan adanya muliti-polar, namun kenyataan dalam  perkembangan dunia tampaknya akan terjadi hanya dua kekuatan super yaitu Tiongkok dan AS.

Hubungan AS-Tiongkok Menentukan Nasib Umat Manusia 

Kemudian hubungan Tiongkok-AS adalah hubungan internasional terpenting abad ke-21 untuk menentukan nasib umat manusia. Namun dengan hubungan Tiongkok-AS seperti sekarang ini, dan tampaknya utuk dekade berikutnya akan memasuki tahap yang lebih sulit. Mr. Henry Kisingger dalam wawancara baru-baru ini mengatakan, "Melihat kembali hubungan Tiongkok-AS selama 40 tahun lalu, hasilnya sangat memuaskan dari yang diharapkan."

Karena rekonsiliasi Tiongkok-AS adalah premis eksternal dari reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Kemudian karena rekonsiliasi Tiongkok-AS, Tiongkok telah membantu AS memenangkan Perang Dingin. Tanpa dibantu Tiongkok, AS tidak akan memenangkan Perang Dingin, kedua belah pihak diuntungkan, maka kedua belah pihak tidak ada yang merasa berutang kepada siapa pun.

Ada juga di kawasan Asia sejak tahun 1970-an telah menjadi hot spot dari kapital internasional, karena adanya rekonsialiasi Tiongkok-AS. Seperti yang bisa kita lihat kebangitan 4 naga kecil di Asia bukankah sejak tahun 1970-an? Jika kita lihat dari foto-foto Hong Kong tahun 1960-an keadaaannya kumuh mesum, dan menjadi lebih baik pada tahun 1970-an, ini sebenarnya akibat dari produk hubungan AS-Tiongkok. Jika hubungan AS-Tiongkok dalam keadaan baik-baik, maka akan baik bagi kawasan ini. Maka itu menandakan baik selama 40 tahun terakhir.

hongkong-1960s-5cb555adcc528355d84734b2.png
hongkong-1960s-5cb555adcc528355d84734b2.png
Sumber: youtube.com


Namun kini memang hubungan AS-Tiongkok memasuki era fenomena, seperti apa yang telah dikatakan Mr. Kissinger, tidak akan kembali seperti dulu lagi, ke depan akan banyak sekali kesulitan-kesulitan. 

Dahulu hubungan AS-Tiongkok berkerja-sama tetapi juga bersaing, rasionya 50 dan 50 tapi tidak lagi sekarang. Hubungan di masa depan akan lebih didominasi dengan kompetisi dimana 7 bagian bersaing dan 3 bagian bekerjasama.

Di masa depan keadaan seperti yang disebutkan di atas ini akan menjadi normal baru. Secara khusus, hubungan AS-Tiongkok ada beberapa masalah karena adanya perpecahan pendapat dalam domestik AS yang sangat tajam, sehingga menyebabkan menjadi tidak percaya diri dan sangat pelit tidak seperti dulu lagi.

AS Masuk Dalam Masa Menopause.

Kini tidak lagi mudah berhubungan dengan dengan AS, dulu sangat toleran dan jenaka, sekarang jika kita bercanda dengan mereka, maka mereka akan cemas.

Demikian juga dengan Tiongkok, dulu kurang peracaya diri, kini sebaliknya, bahkan kadang sering terlalu percaya diri. Karena dulu miskin, dan merasa rendah diri, jika tertekan sedikit diabaikan. Kini sudah banyak uang, sifatnya juga sudah lebih angkuh, jadi memiliki dua peran, protangonis, menopuase, temperamen. Ditambahkan lagi kini ada pihak ketiga yang mulai memprovokasi peselisihan. India, Vietnam, Jepang yang provokatif, sehingga seluruh struktur hubungan AS-Tiongkok menjadi sangat sulit.

Dengan kini adanya penggantian presiden AS yang tidak mudah ditangani seperti Trump sekarang, keseluruhan hubungan AS-Tiongkok menjadi lebih sulit.

Jadi kini hubungan AS-Tiongkok masalah utamanyaadalah  AS mengubah posisi Tiongkok yang dulunya dipandang sebagai mitra, tapi saat ini dipandang sebagai pesaing strategis utama.

Masalah sebenarnya tentu saja, ada masalah mendasar di balik masalah utama. Masalah yang mendasarinya sampai hari ini, AS tampaknya tidak bisa menerima kebangkitan Tiongkok.

Tampaknya kedua pihak tidak menerima perhitungan rasional, AS percaya bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk membatasi Tiongkok. Dalam kontes satu lawan satu, AS memiliki kekuatan nasional komprehensif. Selain itu, AS memiliki keunggulan, memiliki banyak sekutu,  yang dekat ada 60 sekutu hukum, dan sekarang memiliki keunggulan jika terjadi satu lawan satu. Selain itu, AS dapat terlibat dalam pengelompokan.

Menurut perhitungan visi saat ini, AS memiliki kesempatan untuk mengalahkan Tiongkok tidak memerlukan waktu lama, maka pemimpin spritual sayap kanan AS Stve Bannon (mantan staf strategi Trump) yang berkunjung ke Hongkong tahun lalu, secara terbuka mengatakan AS membutuhkan dalam lima tahun ini untuk mengalahkan Tiongkok, jika tidak akan hilang kesempatan, karena sekarang memiliki keuntungan dan harus mengambil kesempatan terakhir untuk menyelesaikannya.

Jadi yang pertama, AS berpikir mereka memiliki sedikit keunggulan sekarang, mereka harus mengambil kesempatan terakhir untuk menyelesaikannya.

Kedua AS secara emosional tidak dapat menerima kebangkitan Tiongkok, dengan melihatnya dari tiga sudut pandang. Pertama, adalah rasisme, orang Tiongkok adalah orang kulit berwarna, mengapa kalian bangkit? Kalian bukan orang kulit putih yang mulia.

Yang berikutanya dalah agama, mereka merasa dirinya adalah orang pilihan Tuhan (chosen by God, city on the hill) saya ada di atas bukit, pilihan khusus Tuhan. Tuhan tidak mengenal orang Tiongkok, atas dasar apa mereka bangkit? Itu tidak ilmiah dan masuk akal.

Yang lain adalah masalah ideologi. Tiongkok dipimpin Partai Komunis. Bagaimana mungkin negara pimpinan partai komunis bisa bangkit?

Pangamat berpandangan, masalah mendasar dari hubungan AS-Tiongkok, AS tidak menganggap kebangkitan Tiongkok sebagai peluang untuk bekerjasama.

Selain itu, ada perhitungan rasional dan perasaan ada peluang untuk mengambil kesempatan untuk menang dari Tiongkok., ini menjadi masalah mendasar yang menjadi masalah utama, dengan kemudian mem-posisikan Tiongkok dalam sudut pandangnya.

Kemudian berikutnya mulai mencari masalah, saat ini masalahnya adalah perang dagang. Tapi di masa depan masih akan ada masalah lain, analis ada yang memperkirakan perang dagang akan berakhir pada paruh kedua tahun ini. Kerena AS menginginkan memberikan suatu yang konstan. Ada kasus gugatan internasional bahwa ada jebakan yang bernama Thucydide. Dimana bos harus melindungi yuniornya.

Karena yunior merasa ada penindasan dan ini adalah kontradiksi alami dalam hubungan internasional. Namun agak lain dari AS mereka secara profesional memakan yuniornya.

AS pada tahun 1894, tahun ketika terjadi perang Sino-Jepang, AS yang pertama melibatkan diri di dunia. Dimana menciptakan krisis di Venesuela, pada 1985 memaksa Britania Raya (Inggris) untuk sepenuhnya mundur dari Amerika Latin. 

Padahal Britania Raya adalah nenek moyang orang Amerika, namun apa perdulinya bagi AS nenek moyang yang penting mereka bisa menguasai. Itulah ciri dari Amerikat Serikat. Maka kini jangan heran jika AS akan menekan kebangkitan Tiongkok dan sekaligus menguasainya.

Kini Tiongkok telah bangkit, AS ingin membendungnya, jadi hubungan AS-Tiongkok dalam masalah. Masalah mendasar tidak terima Tiongkok bangkit dan menjadikan sebagai masalah utama dengan memposisikan Tiongkok menjadi sangat negatif. Membangkitkan masalah-masalah baru untuk menjadikannya sangat negatif.

Dan ini dilakukan dengan terus-menerus mengubah kombinasi untuk beralasan untuk memukul Tiongkok. Maka tahun lalu terjadilah perang ilmu pengetahuan dan teknologi, perang keuangan, seperti yang terjadi dengan Standara Charter Bank, HSBC yang memutuskan hubungan dengan Huawei. Ini adalah bentuk perang keuangan.

Kemudian ada juga polemik dengan pertarungan opini publik. Yang mengarahkan opini tetang Tiongkok dengan mendorong berita-berita yang dapat memanipulasi opini publik Hongkong. Dengan menciptakan berita-berita hoax (seperti oposisi Jokowi di Indonesia) tentang kejahatan-kejahatan (seperti yang banyak beredar di medsos Indonesia tentang suatu peristiwa yang terjadi). 

Sehingga banyak anak muda yang dungun dan tidak kritis tertipu dan terbius otaknya di Universitas Hongkong. Ini merupakan kegagalan pendidikan di Universitas Hongkong.

Kini banyak pihak yang mengkhawatirkan tentang Perang Dagang AS-Tiongkok paruh kedua tahun ini.

Tapi AS kini pasti akan mengubah kombinasi lain. Dengan menggunakan Taiwan sebagai titik masuk, dan ini akan merepotkan Tiongkok tampaknya. Pengamat berpandangan bahwa Komite Sentral Tiongkok dan Xi Jinping harus menyelesaikan masalah Taiwan.

Oleh karena itu,  pada 2 Januari lalu, Xi Jinping juga ada berbicara dengan beberapa kata, masalah Taiwan harus diselesaikan dan kemudian diunifikasi. Dia ingin menyelesaikannya. Tetapi Xi Jinping benar-benar berharap untuk diselesaikan dengan solusi damai, dan solusi damai akan membutuhkan waktu.

Kesimpulan terakhirnya adalah masalah utama bagi Tiongkok melakukan pekerjaan dengan baik masalah domestiknya dan secara serius mempromosikan reformasi struktural. Kemudian meningkatkan tingkat industri, tingkat teknis, dan melakukan pekerjaan yang baik dalam penelitian dasar. Tingkat kebijakan harus tetap memainkan peran pemerintah daerah dan memberikan peran penuh pada peran pasar. Demikian menurut para pakar Tiongkok.

Jika pasar hidup, maka tempat itu akan hidup, semua bidang akan hidup. Selama tidak ada peristiwa besar dalam satu dekade, maka banyak pengamat memperkirakan bahwa peremajaan nasional seperti yang dicita-citakan Sun Yat Sen pendiri Republik Tiongkok akan terwujud.

Seruan peremajaan nasional yang disebutkan Sun Yat-sen, banyak orang berpikir bahwa itu diangkat oleh Mao Tze Tong, sebenarnya bukan, itu adalah seruan Sun Yat-sen. Secara khusus, Sun Yat-sen telah sering menyebutkannya  dalam banyak kesempatan. 

Pada kesempatan resmi, "Strategi Pendirian Negara" yang diterbitkan pada tahun 1919 dengan jelas menyatakan bahwa perlu untuk melampaui Inggris untuk mengejar ketertinggalan dengan Amerika Serikat. Selama satu dekade ini, Tiongkok berikrar harus dapat mewujudkan tugas yang diberikan oleh Sun Yat-sen.

Menurut keadaan Tiongkok sekarang, pengamat menghitung dalam satu dekade, PDB nominal Tiongkok  adalah sekitar 130% dari AS, dan pertumbuhan Tiongkok per tahun sekitar 6% dan CPI (Consumer Price Index) 2%.

Maka diperkirakan RMB (mata uang Tiongkok) mulai paruh kedua tahun ini, RMB akan memasuki tahap apresiasi jangka panjang. Oleh karena itu, ditambah RMB adalah 2% hingga 3%, jadi Tiongkok akan berdenominasi dalam dolar AS saat ini, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 12% per tahun.

Kesimpulannya adalah 5 hingga 6 tahun. PDB nominal Tiongkok akan melebihi dari AS. Setelah melebihi AS, kemudian akan dibuka. Jadi pada akhir dekade ini, PDB nominal Tiongkok harusnya sudah  130% dari AS, tetapi PDB riil adalah paritas daya beli. PDB disebut paritas daya beli. PPP PDB adalah 200% dari AS. Karena 14 tahun telah melewati AS, tahun lalu adalah 120% dari AS. Kemudian, setelah 10 tahun paling menyeramkan, PDB Manufaktur Tiongkok akan menjadi 300% dari AS.

Maka pada titik ini terjadilah terbukanya pintu, fondasi kekuatan negara di era peradaban manufaktur. Siapa pun yang memiliki manufaktur modern, siapa pun akan mengendalikan takdir/nasibnya sendiri. Perlu untuk diketahui bahwa manufaktur modern bukanlah sesuatu yang dapat dikuasai setiap negara, hanya 20 dari 200 negara di dunia yang menguasai sekarang.

Pada umumnya negara-negara Asia Timur beriklim dingin di belahan utara bumi, Eropa Barat, Amerika Utara, yang diikuti oleh dua peradaban, peradaban Konfusian, dan peradaban Protestan. Ini memang fakta kejam. Tapi Tiongkok berupaya bekerja keras, untuk bisa menguasai manufaktur modern.

Pengamat dan analis dunia luar berpandangan bahwa AS bukanlah menjadi yang terbaik dari kelima negara:  Inggris, Jerman, Uni Soviet, Jepang dan Uni Eropa, lima negara ini memiliki kekurangan. Meskipun mereka ini paling cemerlang, tapi total industri manufaktur mereka tidak sebagus AS. Tidak ada yang melebihi AS. Hanya 70% dari AS, UE tidak lebih dari 80% dari AS.

Tapi Tiongkok telah melampaui AS pada tahun 2010, dan Jepang pada tahun 2016 setara dengan AS, Jerman tahun 2018 setara dengan AS. Sedang Tiongkok terus berkembangan jauh melampaui AS. Tahun lalu tingkat pertumbuhan manufaktur Tiongkok adalah 6,9%, terendah dalam 15 tahun.

Sedang  AS, Jerman dan Jepang tiga sekutu ini, pertumbuhannya hanya 0,4%. Jadi bisa diperkirakan 10 tahun kemudian, PDB Tiongkok akan menyumbang setengah dari produksi dunia. Sepuluh tahun kemudian, dari perspektif manufaktur, hanya ada dua negara di planet ini, satu disebut Tiongkok dan satu disebut negara asing.

Karena mereka semua tidak sebagus Tiongkok, jadi misalnya, Prancis hanya bisa sangat menyolok jika dibandingkan dengan Tiongkok, karena hanya tidak lebih baik dari Provinsi Guangzhou. Setelah 10 tahun lagi sudah tidak bisa dibandingkan lagi dengan seluruh Tiongkok. Demikian menurut perhitungan analis jika dihitung menurut data dan kenyataan yang berkembang sekarang.

Jadi PDB Tiongkok akan 130% dari AS dan secara riil 200%. Sedang PDB manufaktur sudah tiga kali lipat dari AS. Kekuatan militer di Pasifik barat sudah akan unggul luar biasa. Total output ilmu pengetahuan dan teknologi sedikit melebihi AS.

Pada saat itu, film Tiongkok ingin memproduksi banyak film seperti "The Wandering Earth". Tiongkok akan memiliki beberapa film besar yang diekspor keluar. Maka cita-cita pendiri Republik Tiongkok pertama  Sun Yat-sen untuk kebangkitan dan peremajaan bangsa Tiongkok benar-benar telah terlaksana dan terwujud.


Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.cnbc.com/2018/07/18/former-trump-advisor-steve-bannon-were-at-war-with-china.html

https://www.politico.com/story/2017/12/08/nuclear-powers-agree-to-cut-arsenals-dec-8-1987-277851

https://mil.ifeng.com/c/7jLxYYErTmS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun