Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memprediksi Persaingan AS-Tiongkok di Masa Datang

16 April 2019   11:15 Diperbarui: 16 April 2019   11:55 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi AS kini pasti akan mengubah kombinasi lain. Dengan menggunakan Taiwan sebagai titik masuk, dan ini akan merepotkan Tiongkok tampaknya. Pengamat berpandangan bahwa Komite Sentral Tiongkok dan Xi Jinping harus menyelesaikan masalah Taiwan.

Oleh karena itu,  pada 2 Januari lalu, Xi Jinping juga ada berbicara dengan beberapa kata, masalah Taiwan harus diselesaikan dan kemudian diunifikasi. Dia ingin menyelesaikannya. Tetapi Xi Jinping benar-benar berharap untuk diselesaikan dengan solusi damai, dan solusi damai akan membutuhkan waktu.

Kesimpulan terakhirnya adalah masalah utama bagi Tiongkok melakukan pekerjaan dengan baik masalah domestiknya dan secara serius mempromosikan reformasi struktural. Kemudian meningkatkan tingkat industri, tingkat teknis, dan melakukan pekerjaan yang baik dalam penelitian dasar. Tingkat kebijakan harus tetap memainkan peran pemerintah daerah dan memberikan peran penuh pada peran pasar. Demikian menurut para pakar Tiongkok.

Jika pasar hidup, maka tempat itu akan hidup, semua bidang akan hidup. Selama tidak ada peristiwa besar dalam satu dekade, maka banyak pengamat memperkirakan bahwa peremajaan nasional seperti yang dicita-citakan Sun Yat Sen pendiri Republik Tiongkok akan terwujud.

Seruan peremajaan nasional yang disebutkan Sun Yat-sen, banyak orang berpikir bahwa itu diangkat oleh Mao Tze Tong, sebenarnya bukan, itu adalah seruan Sun Yat-sen. Secara khusus, Sun Yat-sen telah sering menyebutkannya  dalam banyak kesempatan. 

Pada kesempatan resmi, "Strategi Pendirian Negara" yang diterbitkan pada tahun 1919 dengan jelas menyatakan bahwa perlu untuk melampaui Inggris untuk mengejar ketertinggalan dengan Amerika Serikat. Selama satu dekade ini, Tiongkok berikrar harus dapat mewujudkan tugas yang diberikan oleh Sun Yat-sen.

Menurut keadaan Tiongkok sekarang, pengamat menghitung dalam satu dekade, PDB nominal Tiongkok  adalah sekitar 130% dari AS, dan pertumbuhan Tiongkok per tahun sekitar 6% dan CPI (Consumer Price Index) 2%.

Maka diperkirakan RMB (mata uang Tiongkok) mulai paruh kedua tahun ini, RMB akan memasuki tahap apresiasi jangka panjang. Oleh karena itu, ditambah RMB adalah 2% hingga 3%, jadi Tiongkok akan berdenominasi dalam dolar AS saat ini, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 12% per tahun.

Kesimpulannya adalah 5 hingga 6 tahun. PDB nominal Tiongkok akan melebihi dari AS. Setelah melebihi AS, kemudian akan dibuka. Jadi pada akhir dekade ini, PDB nominal Tiongkok harusnya sudah  130% dari AS, tetapi PDB riil adalah paritas daya beli. PDB disebut paritas daya beli. PPP PDB adalah 200% dari AS. Karena 14 tahun telah melewati AS, tahun lalu adalah 120% dari AS. Kemudian, setelah 10 tahun paling menyeramkan, PDB Manufaktur Tiongkok akan menjadi 300% dari AS.

Maka pada titik ini terjadilah terbukanya pintu, fondasi kekuatan negara di era peradaban manufaktur. Siapa pun yang memiliki manufaktur modern, siapa pun akan mengendalikan takdir/nasibnya sendiri. Perlu untuk diketahui bahwa manufaktur modern bukanlah sesuatu yang dapat dikuasai setiap negara, hanya 20 dari 200 negara di dunia yang menguasai sekarang.

Pada umumnya negara-negara Asia Timur beriklim dingin di belahan utara bumi, Eropa Barat, Amerika Utara, yang diikuti oleh dua peradaban, peradaban Konfusian, dan peradaban Protestan. Ini memang fakta kejam. Tapi Tiongkok berupaya bekerja keras, untuk bisa menguasai manufaktur modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun