Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mungkinkah AS Menyerbu Venezuela Seperti Panama Dulu?

24 Maret 2019   16:49 Diperbarui: 25 Maret 2019   09:14 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan AS Pada Venezuela

Akhir-akhir ini Venezuela mengklaim bahwa AS telah merencanakan dengan cermat "serangan elektromagnetik dan cyber" sehingga terjadi pemadaman listrik nasional.

Setelah seminggu mengalami pemadaman berat dan suhu tinggi 40 derajat Celcius, dapat dikatakan bahwa Venezuela hampir terdorong ke jurang kehancuran, akhir-akhir ini.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengklaim AS terlibat dalam plot "setan" untuk memaksanya turun dari kekuasaan dengan melumpuhkan sistem kelistrikan negara itu dengan "serangan elektromagnetik" imperialis.

Maduro mengatakan Pentagon dan Komando Selatan AS telah mendalangi "serangan cyber terhadap sistem listrik, telekomunikasi dan internet".

Pemerintahnya juga telah meminta pengadilan tertinggi negara itu untuk membuka penyelidikan terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido atas dugaan keterlibatan dalam "sabotase" jaringan listrik nasional.

Karena itu pasukan Venezuela untuk "melindungi listrik dan sistem air" melakukan putaran baru latihan militer.

Namun pada saat yang sama para diplomat AS di Venezuela semuanya ditarik dari Venezuela. Mempercepat penarikan diplomat ini bisa berarti bahwa AS ingin menggunakan kekerasan.

Pada 14 Maret, personel Kedutaan Besar AS di Caracas semuanya telah dievakuasi. Kemudian pada tanggal 16, tentara Venezuela meluncurkan putaran baru latihan militer. Dapat dikatakan bahwa saat ini situasi Venezuela dipenuhi dengan rasa intens dan ketidak pastian. Pada 11 Maret, waktu setempat, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka akan mengevakuasi semua diplomat AS yang bekerja di Venezuela untuk alasan keamanan.

Pada saat yang sama, pada 12 Maret, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka tidak akan memperpanjang masa tinggal para diplomat AS di Venezuela. Semua agar dievakuasi dalam waktu 27 jam mulai tanggal 12.

Pada 14 Maret waktu setempat, Menlu AS, Pompeo, juga mengatakan bahwa semua diplomat AS yang ditempatkan di Venezuela telah meninggalkan Venezuela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun