Selanjutnya, AU-India mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan jalannya pertempuran udara antara India dan Pakistan. Pihak India mengklaim bahwa Angkatan Udara Pakistan telah mengirim 24 jet tempur pada saat itu, bersiap untuk mengebom target di garis kontrol India. Selanjutnya, delapan jet tempur India melakukan pencegatan, dan sebuah jet MiG-21 dari India ditembak jatuh setelah mengejar pesawat militer Pakistan. Tetapi sebelum tembakan itu ditembakkan, MiG-21 menembak jatuh sebuah pesawat militer F-16 Pakistan.
Tapi menurut pengamat militer luar, jika dilihat dari kerangka besar, dalam dua hari itu. Hari pertama 26 Pebruari kedua belah pihak menyatakan hal yang sama. Dua belas Mirage 2000 India memasuki wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Kemudian, setelah pihak Pakistan melakukan tembakan artileri berat, kedua belah pihak tidak menyatakan keberatan.
Tapi pada hari kedua 27 Pebruari, terjadi perbedaan terbesar pada pernyataan kedua pihak, tentang siapa yang menyerang secara aktif. Faktanya benar-benar membingungkan, sebagai contoh, jika kita mengikuti versi Pakistan, hari pertama Angkatan Udara India datang, maka hari berikutnya datang lagi, itu sebenarnya adalah "invasi" yang kita lihat.
Tetapi kita harus melihat pada konferensi pers yang dilakukan AU-India, yang merupakan narasi yang sangat besar. Mereka mengatakan bahwa itu bukan hari berikutnya mereka menyerang, melainkan Pakistan yang mengirim kelompok pesawat besar sebanyak 24 unit. Yang lepas landas dari tiga bandara yang berbeda, India menjelaskannya dengan sangat rinci.
Kemudian, setelah lepas landas, hanya tiga dari mereka yang tersisa menuju ke daerah perbatasan, dan sisanya kembali. Kemudian terjadi baku tembak antara ketiganya dalam pertempuran udara AU- India. Dan dikatakan bahwa AU-India menembakkan rudal untuk menghancurkan Pesawat AU-Pakistan F-16.
Tetapi mengapa tidak ada bukti untuk kerangka ini karena itu jatuh pada garis kontrol Pakistan, sehingga India hanya memperlihatkankan pecahan peluru dan tidak ada yang lain. Mereka mengangkat pecahan peluru AIM-120 dan berulang kali mempublikasikannya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, dari mana dapat diyakinkan bahwa pecahan diatas adalah peluru yang ditembakkan dan yang mengenai F-16 yang disebutkan India, Hal ini sangat sulit diyakinkan.
Tampaknya pada tahap ini, kedua belah pihak memiliki kepentingan dalam menjaga narasi lunak, kata Vipin Narang, profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology. "Keuntungan berita yang simpang-siur dari perang, terutama setelah kejadian seperti ini, adalah bahwa mereka benar-benar dapat mempertahankan narasi yang kontradiktif," katanya.
Dan itu memberi kedua negara ruang untuk mengklaim kemenangan dan mempertahankan diri dari serangan lebih lanjut. "Ambiguitas semacam ini bisa menjadi penghilang sementara," kata Narang. . "Kita bisa mengungkapkan fakta setelah semuanya beres."
Pokok Pangkal Perang India-Pakistan
Dari permukaan sumbu dari konflik ini adalah serangan bunuh diri pada 14 Pebruari, tetapi dari perspektif yang lebih dalam, konflik ini telah terjadi bertahun-tahun masalah Kasmir yang mereka tidak bisa pecahkan. Jadi kedua belah pihak mencoba untuk memicu perang kecil, tapi menghindari perang besar.