Menurut analis media luar, saat AS akan menarik tentaranya keluar dari Suriah, maka Turki menekan di perbatasan untuk mengusir Kurdi; Rusia dan Iran siap membantu suriah untuk merebut kembali wilayahnya yang hilang akibat perang suadara; "ISIS" ingin membuktikan diri bahwa dirinya masih eksis dengan melakukan serangan bom bunuh diri dan teror. Jadi apakah serangan bom teroris di Manbij ini akan membalikkan strategi AS terhadap Suriah?
"ISIS" memang telah dikalahkan di Suriah, tetapi dikalahkan oleh Rusia dan tentara Pemerintah Suriah ditambah kubu dari Iran. Namun AS rupanya ingin mengkalim penumpasan "ISIS" menjadi jasanya. Namun dengan terjadinya bom bunuh diri di sebuah restoran di Manbij yang berada dibawah kontrol AS cukup lama dan menjadi daerah aman bagi AS, ini suatu tamparan hebat. Karean situasinya ternyata belum mereda sama sekali.
Dari perspektif teori konspirasi sebenarnya banyak orang di militer AS berpikir bahwa mereka tidak boleh mundur, misalnya, Matisse mengundurkan diri karena hal ini. Ada banyak orang di militer AS yang memiliki pendapat yang sama dengannya.
Namun melihat situasi saat ini AS di Suriah, serangan teroris dapat mempercepat penarikan AS dari sana, masalahnya bagi AS bukan karena "ISIS" telah dieliminir. Itu bukan terkaitan dengan AS. Pertimbangan Trump hanya menyatakan tentang titik awal, dia hanya mengatakan bahwa "ISIS" telah dieliminir, jadi saya bisa mundur.
Tetapi kita semua tahu bahwa pertimbangannya yang sebenarnya adalah bahwa dia merasa tidak layak lagi membuang-buang kekuatan lagi di wilayah Suriah. Jadi tidak terkait langsung dengan apakah "ISIS" memiliki kemampuan untuk bertindak atau tidak.
Trump tidak ingin bermain di Suriah, lalu langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan AS?
Analis berpandangan langkah selanjutanya AS ingin melangkah lebih jauh. AS berkebutuhan untuk koordinasi tindakan Israel yang terkoordinasi. Misalnya, jika satu aspek adalah untuk mengendalikan tindakan Israel, itu tidak akan mengarah pada situasi yang tidak terkendali di kawasan tersebut. Dengan menciptakan kondisi penarikan menjadi sangat lambat.
Misalnya saja telah diumumkan pada bulan Desmber lalu, namun sampai sekarang satu bulan telah lewat, tapi hanya sepersepuluh saja yang ditarik mundur dari komitmen awal. Tetapi kekuatan lain juga akan masuk seperti di Manbij, Rusia siap masuk. Sedang Turki sebenarnya bersiap untuk menyeberang ke arah ini dan menghantam timur Sungai Eufrat. Jadi sebenarnya beberapa pasukan sedang menunggu pasukan AS mundur. Jadi AS tampaknya harus membuat pilihan dan langkah yang jelas.
Sikap Turki