Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bagaimana Industri Penerbangan Tiongkok Dapat Mengejar Ketertinggalan dari Barat dan AS?

12 Januari 2019   20:56 Diperbarui: 23 Januari 2019   09:49 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sedang Tiongkok justru mulai dari pesawat jadul J-7 dan J-8 jet tempur Gen-1 & Gen-2, namun akhirnya selama 30 tahunan  terjadi perubahan besar. 

Sumber: battle-machines.org
Sumber: battle-machines.org

Masalahnya ketika India menghadapi kesulitan dalam sistem telex mereka minta bantuan luar negeri. Kini jantung atau mesin pesawat dari LCA menggunakan mesin F-404 buatan General Motor Corporation. Sedang Radarnya menggunakan buatan Israel, maka dari itu LCA sekali minta bantuan luar akan selalu tergantung mereka, jadi tergantungan luar negeri membuat tidak bisa lancar (rawan menjadi faktor tawar menawar baik ekonomis maupun politis). 

Dari segi teknologi, jet tempur LCA merupakan upaya India untuk membuktikan memiliki kekuatan militer buatan sendiri, India untuk menyoroti perlunya LCA untuk memenuhi pertempuran udara abad ke-21, telah menggunakan banyak sekali teknologi Barat baru dan proses baru serta dari banyak negara Barat. Sehingga menjadikan LCA "sangat sempurna" sekali, namun  penuh dengan perlengkapan negara asing. (bandingkan pengalaman pesawat produksi IPTN: N250 & D.I.:CN235; CN295).

Karena itu, masalahnya timbul, meskipun LCA telah dua tahun lebih awal telah menjadikan berkemampuan tempur menjadi unggul saat itu. Walaupun mereka berusaha untuk membuatnya sendiri selama dua tahun tapi akhirnya tidak mampu, dan minta bantuan asing. Namun karena AU-India melihat rekam jejak kegagalan dalam teknis dan penyerahan barang dari perusahaan ini, AU-India tidak ingin memesannya, tapi untuk harga diri AU-India terpaksa memberi pesanan 20 unit.

Dan atas dukungan pemerintah India, Perusahaan Dirgantara India Hindustan mengeluarkan solusi tempur LCA berbasis operator baru dan mempertimbangkan untuk menggunakan mesin buatan General Motor AS F-404 yang sudah tidak memuaskan, untuk memenuhi kebutuhan yang diminta AU-India, Industri Dirgantara Hindustan India terpaksa mengganti mesin pesawat dengan F-414 yang lebih bertenaga.

Selain mengganti mesin pesawat, LCA juga harus menghadapi mengubah pengingkatkan kekuatan pneumatik dan badan pesawat, dan meningkatkan modul peperangan elektronik, upgrade komputer kontrol penerbangan dan alat rekam elektronik dll. Dan semua perubahan ini memerlukan bantuan negara asing untuk dapat menyelesaikannya. 

Kenyataan yang mengandalkan luar negeri ini, andaikata ada salah satu kekurangan kecil sekalipun akan mempengaruhi keseluruhan proyek, kelihatannya kecil namun akibat dan pengaruhnya besar.

Ini semua diakibatkan karena pada dasarnya industri Inidian secara keseluruhan masih lemah, tidak dapat mendukung serangkai perkembangan ini. Misalnya jika mempertimbangan bobot pesawat, mereka bisa menyesuaikan dengan menggunakan bahan yang lebih ringan misalnya serat karbon, perbandingannya bisa ditingkatkan 40-45% .

Tadinya awalnya pesawat ini sudah didesain dengan sangat baik, namun saat akan direalisasi rancangan awal tidak bisa tercapai. Misalnya bahan baku dari serat karbon India, dan proses pembuatannya tidak ada industrinya yang bisa mendukung. Akhirnya mereka harus mengandalkan Jepang dan Barat, dan karena mereka tidak mau mendukung progem proyek ini,  akhirnya harus digunakan bahan logam, yang dengan sendirinya menambah bobot pesawat.

India jelas sebelumnya pasti sudah mempertimbangan dan jelas mengetahuan akan persoalan ini. Tapi karena untuk masa depan mereka tetap mempertahankan program ini, dan juga mencoba untuk mengubah situasi berdasarkan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun