Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bisnis Senjata dan Latar Belakang India Membeli S-400 Rusia

22 Oktober 2018   18:10 Diperbarui: 22 Oktober 2018   18:40 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kekuatan utama AS dan Uni Soviet sedang berusaha untuk mengubah keseimbangan kekuatan regional mereka melalui ekspor senjata, dan mereka menarik situasi regional menjadi terbolak-balik dan gojang-gajing

Saat-saat ini, dalam konflik Arab-Israel, negara-negara Arab memainkan peran utama pada awalnya, dan memegang keunggulan absolut, terutama dalam berbagai operasi pertempuran udara, dan berbagai artileri buatan Rusia dan Soviet memiliki keunggulan besar. Didukung oleh sejumlah besar senjata dan peralatan dari negara-negara utama, negara-negara Arab memiliki keunggulan nyata di awal konflik.

Di masa lalu, Israel akan melarikan diri ketika melihat mereka (Arab), karena Israel tidak mungkin melawan pasukan Arab, jadi secara umum, senjata-senjata ini memiliki pengaruh besar dalam mendukung negara-negara Arab dan dalam membalikkan keadaan.

Tetapi pada saat yang sama, penjualan senjata AS ke Israel juga memiliki pengaruh penting dalam mengubah situasi di Timur Tengah. Ekspor F-16 serie dan F-15 serie ke Israel memiliki pengaruh penting, apakah itu dalam serangan udara terhadap reaktor nuklir Irak atau dalam pertempuran udara di beberapa perang lokal di Timur Tengah.

Jadi, ekspor alutsista dalam jumlah besar memiliki efek saling menggergaji di Timur Tengah, dengan kadang-kadang Rusia memiliki keunggulan, kemudian berganti AS memiliki keunggulan, dan itu semua sangat merusak dan mencerai-berai seluruhan kawasan ini.

Di balik pengeksporan senjata dan perdagangan juga berpenaruh pada lingkungan politik dan arah perkembangan dari pembeli dan penjual. Jika negara tertentu membeli semua senjata mereka dari negara lain, berbagai keputusan strategis negara itu pasti akan dipengaruhi dan dibatasi oleh negara yang menjual senjata kepada mereka.

Dengan kata lain, kesepakatan senjata telah menjadi alat bagi negara-negara untuk menggunakan penyaderaan dan kontra- penyaderaan (containment and counter-containment).

Dengan penyebaran alutsista, dalam kenyataannya, hubungan aliansi ini juga menyebar. Dan penjualan alutsista adalah semacam ikatan untuk hubungan aliansi dengan AS dan negara-negara NATO, seperti bagaimana AS memperdagangkan sejumlah besar senjata, seperti jet tempur F-16, dan sekarang juga dengan mengekspor F-35 jet tempur ke sekutu mereka.

Pada kenyataannya, sekutu mereka tidak dapat menggunakannya dengan baik, atau mereka tidak dapat memperbaikinya dengan baik, jadi mereka harus meminta bantuan dari AS. Jika mereka meninggalkan AS, atau memiliki strategi yang berbeda dari strategi AS, AS mungkin dapat membuat alasan seperti suku cadangnya yang tidak mencukupi, dukungan logistik yang tidak cukup, atau dukungan teknis yang tidak memadai dan melarang ekspor (embargo) dan melakukan pemeliharaan senjata yang mereka beli. Maka peralatan ini akan menjadi tidak berharga di tangan siapa pun mereka berada.

Jadi ketika terjadi seperti hal di atas ini, ekspor alutsista sering menjadi tren hubungan aliansi yang berkembang. Jika itu bukan hubungan aliansi, itu bisa saja membentuk hubungan kuasi-aliansi.

Jadi ketika tiba saatnya untuk memperluas lingkaran pertemanan mereka dan terutama meningkatkan konsistensi strategis mereka di seluruh dunia, ekspor alutsista sangat berpengaruh dan membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun