Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu Jepang Petahana PM Shinzo Abe Lawan Shigeru Ishiba

11 September 2018   15:29 Diperbarui: 11 September 2018   15:38 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.straittimes.com

Pada 7 September, partai berkuasa Jepang, Partai Liberal Demokrat (LDP) mengumumkan pemilihan pimpinannya. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebagai petahana akan melawan mantan Sekretaris Jenderal LDP Shigeru Ishiba.

Pemilihan kepemimpinan (presiden) LDP kali ini akan dilakukan pemungutan suara pada 20 September yang akan datang ini, yaitu enam tahun setelah pemilihan kepemimpinan terakhir LDP. 

Jika PM saat ini Shinzo Abe menang lagi selama pemilihan ini, dan LDP mempertahankan statusnya sebagai partai yang berkuasa, maka Abe akan menjadi PM hingga 2021. Dalam hal ini, dia akan membuat rekor untuk waktu terlama sebagai PM Jepang sejak akhir Perang Dunia II.

Apakah Shinzo Abe akan berhasil terpilih kembali untuk ketiga kalinya? Atau apakah lawannya yang kuat, Shigeru Ishiba, dapat berhasil merebut posisi itu?

Pada 10 Agustus, anggota kunci dari LDP dan mantan Sekretaris Jenderal LDP Shigeru Ishiba mengatakan bahwa dia akan bersaing dengan Shinzo Abe untuk kepemimpinan LDP.

Pada 26 Agustus, ketika Shinzo Abe mengunjungi Kota Tarumizu di Kagoshima Prefektur, dia mengumumkan bahwa dia akan berpartisipasi dalam pemilihan kepemimpinan LDP, ini menandakan secara resmi dalam menanggapi tantangan tersebut. Maka, kampanye dimulai.

PM Shinzo Abe saat ini sebenarnya sudah sangat mengenal Shigeru Ishiba, yang bisa disebut sebagai saingan lamanya. Melihat dunia politik Jepang saat ini, Shigeru Ishiba mungkin satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk memungkinkan merebut kursi kepresidenan/ kepemimpinan dari Shinzo Abe.

Sosok Shigeru Ishiba

Shigeru Ishiba berusia 61 tahun dan merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang. Dia pernah menjadi Sekretaris Jenderal LDP, posisi yang dianggap sebagai komandan (pemimpin) kedua dalam partai.

Sebelumnya, pada tahun 2012 Shigeru Ishiba (89 suara) pernah bersaing melawan Shinzo Abe (108 suara) untuk kepemimpinan LDP, tetapi kalah dengan 19 suara untuk Abe di putaran kedua pemungutan suara. Namun, pada putaran pertama pemungutan suara, Shigeru Ishiba lebih populer daripada Abe di antara orang-orang lokal.

Dalam pemilihan kepemimpinan 2012, Shigeru Ishiba memimpin lebih dari 100 suara, dan saat itu sempat mengalahkan Abe. Perlu dijelas bahwa satu nomor lebih dari 100 suara adalah cukup banyak pada saat itu, tapi saat ini ada total 405 suara. Itu berarti harus mendapatkan lebih dari 203 suara untuk mendapatkan suara mayoritas. Mengapa dia memiliki suara mayoritas dengan lebih dari 100 suara? Karena pada saat itu, tidak ada banyak suara di antara perwakilan lokal.

Jadi kemudian, berdasarkan perubahan aturan, mereka meningkatkan proporsi beberapa perwakilan lokal untuk mencapai total 405 suara saat ini.

Pada September 2015, Shigeru Ishiba dengan satu tangan (sendiri) membentuk kelompok Suigetsukai dari faksi Ishiba di LDP. Suigetsukai memiliki 20 anggota, yang semuanya anggota Diet Nasional (Parlemen Jepang), yang merupakan pendukung Shigeru Ishiba yang paling teguh.

Pada bulan Agustus 2016, setelah reformasi kabinet Shigeru Ishiba meninggalkan kabinet Shinzo Abe. Pada saat itu, media Jepang menganalisa ini dengan mengatakan bahwa dia mengundurkan dirinya dalam persiapan untuk bertarung kembali pada bulan September ini untuk pemilihan kepemimpinan LDP.

Pemilihan kepemimpinan LDP kali ini akan diputuskan dengan total 810 suara: 405 dari anggota Diet Nasional, dan 405 dari anggota partai dan afiliasi.

Dengan dukungan dari Fumio Kishida, Kepala Urusan Penelitian Kebijakan LDP, peringkat persetujuan Abe dalam Diet Nasional jauh lebih tinggi daripada Shigeru Ishiba.

Saat ini, faksi Hosoda yang dipimpin oleh Abe memiliki 94 anggota Diet Nasional dan merupakan faksi terbesar dalam partai. Fraksi Aso yang dipimpin oleh Taro Aso, Deputi PM Jepang dan Menteri Keuangan, dan faksi Nikai yang dipimpin oleh Toshihiro Nikai, telah menyatakan dukungan untuk Abe sebelum ini, dan masing-masing terdiri dari 59 dan 44 anggota National Diet. Dengan dukungan faksi Kishida, yang terdiri dari 48 anggota Diet Nasional, kemenangan Abe pada dasarnya terjamin.

Faksi-faksi Dalam LDP

Sebagai partai politik lama yang konservatif, LDP memiliki faksi-faksi di dalamnya. Saat ini ada tujuh faksi di LDP: faksi Hosoda, faksi Aso, faksi Kishida, faksi Nikai, faksi Ishihara, faksi Ishiba, dan faksi Takeshita.

Sumber: Ilustrasi dari CCTV News
Sumber: Ilustrasi dari CCTV News
Dari tujuh faksi ini, ada lima faksi yang mendukung Abe. Sebagai fraksinya sendiri, Shigeru Ishiba mendapat dukungan dari faksi Takeshita, tetapi tentu saja, ketika kita membandingkan kekuatan mereka, mayoritas faksi masih mendukung Abe.

Namun, selain dukungan anggota Diet Nasional, suara dari perwakilan lokal sangat penting dalam memutuskan apakah seseorang dapat menjadi presiden LDP.

Perlu disebutkan disini bahwa berdasarkan revisi piagam LDP terbaru, untuk menjadi presiden LDP, selain harus mendapat dukungan dari anggota dari Diet Nasional, suara dari perwakilan lokal sangat penting dalam memutuskan apakah seseorang dapat menjadi presiden LDP.

Selain itu juga diputuskan bahwa putaran pertama pemungutan suara tidak dapat menentukan pemenang, tapi harus dihitung pungutan suara putaran kedua,  dari 47 suara perwakilan lokal dari 47 prefektur Jepang. Namun di masa lalu, pemungutan suara putaran kedua hanya menghitung suara dari anggota Diet Nasional.

Jadi pertama-tama, kita harus memahami aturan pemilihan kepemimpinan/presiden LDP. Kali ini, ada dua kelompok orang yang memilih. Satu kelompok adalah anggota LDP di Diet National, dan yang lainnya adalah perwakilan lokal LDP. 

Saat ini, setiap kelompok menyumbang 50% suara. Jika membandingkan Shigeru Ishiba dan Shinzo Abe, keunggulan tradisional Abe adalah sejauh mana dia mendapat persetujuan dari anggota Diet Nasional.

Sekarang seberapa hebatkah dari keunggulan ini? Saat ini, dari 405 anggota LDP di Diet National, diketahui 245 telah menjadi oposisi mereka, yaitu lebih dari 60%.

Tapi dari sudut pandang lain, para analis telah menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, aturan pemilihan kepemimpinan yang direvisi telah meningkatkan pentingnya suara perwakilan lokal, dan karena itu, masih belum pasti apakah Abe dapat terpilih sesuai harapannya.

Shigeru Ishiba

"Maju adalah Neraka, tetapi kembali juga Neraka." --- Shigeru Ishiba.

Awalnya, Shigeru Ishiba menolak bergabung dengan kabinet Abe, tetapi pada akhirnya, ia memilih berkompromi dan menjadi Menteri Negara untuk Misi khusus dalam kabinet Abe.

Di atas ini diungkapkan oleh "Asahi Shimbun" pada saat yang kritis, Shigeru Ishiba menerima petunjuk dari Kepala Sekretaris  Yoshihide Suga. Jika Anda menolak lagi, itu akan menanam benih oposisi dalam LDP. Anda sebaiknya memainkannya dengan nada kunci rendah dengan harapan mendapatkan dukungan luas di dalam partai dan menunggu untuk menjadi PM Jepang kelak.

Setelah menjadi presiden LDP dan mengambil posisi sebagai PM Jepang, Abe tetap waspada terhadap musuh yang kuat ini di dalam partainya.

Dalam pemilihan kepemimpinan LDP ini, Abe, yang telah memiliki mayoritas suara anggota Diet National, telah mendapatkan keunggulan dalam suara lokal dan dengan demikian dapat meraih kemenangan di kedua kelompok ini.

Namun dalam aspek lain, Shigeru Ishiba coba mengejar, melakukan sesuatu yang terbaik untuk sepenuhnya membangkitkan untuk keunggulan untuk dirinya dan berupaya memperluas dukungan di antara perwakilan lokal.

"Tindakan yang satu ini akan menentukan kemenangan atau kekalahan." Karena inilah perlombaan memperoleh dukungan suara lokal menjadi pertarungan kalah menang.

Pada 1 September lalu, Shinzo Abe menyatakan tekadnya untuk bisa terpilih kembali untuk ketiga kalinya kepada para pendukung yang telah berkumpul di sebuah hotel di Kota Tokushima. Tokushima bisa disebut rintangan bagi Abe.

Dalam pemilihan kepemimpinan 2012, Shigeru Ishiba memperoleh semua empat suara dari prefektur ini. Pagi itu, sedang ada pelatihan pencegahan bencana yang komprehensif  yang disebut "Disaster Prevention Day" dilaksanakan di kediaman resmi Perdana Menteri dan area lainnya, yang berarti Abe harus tetap tinggal di Tokushima selama empat jam. Namun demikian Abe memutuskan untuk segera bergegas pergi dari sana,  ini menunjukkan betapa merasa terancamnya Abe.

Pada saat yang sama, dengan dukungan dari kekuatan lima faksi dalam partainya, Abe telah bergegas ke seluruh negeri dan mengatur rapat umum di semua prefektur untuk mendapatkan suara dari para perwakilan lokalnya.

Mengenai pemilihan kepemimpinan LDP yang telah ditetapkan untuk 20 September. Pada 3 September, Kyodo News Jepang melakukan survei tentang kecenderungan dukungan dari 405 anggota National Diet yang memiliki hak untuk memilih.

PM Jepang Shinzo Abe memperoleh 336 pendukung yang kuat, atau sekitar 80%, sementara mantan Sekjen LDP Shigeru Ishiba mempunyai 46 pendukung, dan hanya memperoleh sedikit keunggulan.

Dibandingkan dengan jajak pendapat terakhir yang dilakukan pada akhir Juli, Abe dan Ishiba telah memperoleh lebih dari 20 orang. Sentimen publik Jepang percaya bahwa jika Ishiba berharap untuk membalikkan nasibnya, ia harus mendapatkan lebih dari 80% suara perwakilan lokal agar tren Abe untuk terpilihnya kembali ketiga kalinya hanya akan menjadi sekedar harapan.

Data dari beberapa hari lalu menunjukkan bahwa Ishiba akan kesulitan untuk benar-benar mengancam situasi pemilih Abe. Namun kampanye belum berakhir. Masih belum diketahui siapa yang akan menjadi presiden LDP baru, dan dengan demikian akan menjadi Perdana Menteri Jepang.

Sudah untuk waktu lama, dominasi Abe di LDP telah menjadi keadaan biasa. Tanpa pukulan keras dari luar, model operasi tertutup Abe sebagai satu-satunya pemenang mungkin akan terus berlanjut.

Alasan apa dari situasi di Jepang, yang menyebabkan terbentukanya situasi, sehingga Abe sebagai satu-satunya pemenang?

Abe dengan cerdik membuat pernyataan seolah Jepang sedang dikepung dan diancam keamanannya setiap saat! 

Laporan media Jepang menyatakan bahwa Jepang semakin meningkatkan kemampuan pertahanan diri. Menteri Pertahanan Jepang telah mulai mengkoordinasikan kegiatan dan anggaran peralatan Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) 2019, yang mencakup pengeluaran yang terkait dengan reorganisasi militer AS.

Anggaran yang akan digunakan adalah 5,2 triliun yen, yang kira-kira 46,6 miliar USD. Jika ini disetujui, anggaran Kementerian Pertahanan Jepang akan dapat digunakan selama tujuh tahun berturut-turut sejak dimulainya masa jabatan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada tahun 2012, dan akan menjadi rekor tertinggi.

Pada 28 Agustus lalu, pemerintah Jepang menyetujui versi terbaru dari "Buku Putih Pertahanan Jepang" yang sensasional. Buku Putih ini merinci arah terbaru dalam kebijakan pertahanan ekspansif pemerintah Abe, termasuk mereformasi Angkatan Darat Bela Diri Jepang, yang meningkatkan operasi terintegrasinya, membentuk korps marinir versi Jepang, Pengembangan Cepat Jembatan Amfibi, dan memutuskan untuk mengimpor sistem pertahanan rudal Aegis berbasis darat dan peralatan mahal lainnya, serta meningkatkan anggaran pertahanannya untuk enam tahun secara berturut-turut. (link)

Pengembangan Militer Jepang Mencemaskan

Beberapa analis percaya bahwa pemerintah Jepang lebih lanjut merasakan ancaman yang mengelilinginya dalam Buku Putih 2018 sebagai landasan yang disengaja untuk terus meningkatkan anggaran pertahanannya di tahun fiskal 2019 dengan hanya merevisi garis besarnya, semua sebagai alasan bagi pemerintah Abe untuk lebih mempercepat ekspansi militer Jepang.

Tapi situasinya kini telah berubah. Situasi di Semenanjung Korea telah terasa dingin, dan dalam perubahan semacam ini, "Buku Putih Pertahanan Jepang" tetap saja mempertahankan nada aslinya dan bahkan mengintensifkannya, hal itu menjadi sesuatu yang menjadi perhatian banyak pihak, mengingat pengalaman keburukan Jepang pada P.D. II.

Sebagai contoh, ketika tiba untuk isu di Semenanjung Korea, Abe menggunakan dua istilah tahun ini, satu "belum pernah terjadi sebelumnya(unprecedented)," dan yang lainnya adalah "ancaman yang signifikan dan segera terjadi (significant and imminent threat)."

Ini telah menunjukkan arah strategis dari kabinet Abe. Ia berharap untuk menjadi lebih proaktif, mengganggu, dan ekstrovert dalam keamanannya sebagai metode untuk mempromosikan poros strategis nasionalnya. Ini orientasinya. Menurut pandangan analis dan pengamat dunia luar.

Prefektur Yamaguchi Penghasil Perdana Menteri Jepang

Sumber: SK telecom.ZENRIN
Sumber: SK telecom.ZENRIN
Prefektur Yamaguchi, Jepang, dikelilingi tiga sisi oleh lautan, dan menghasilkan banyak fugu (ikan buntal). Tempat ini juga telah menghasilkan banyak PM Jepang, karena delapan dari mereka lahir di sini.

Seperti: Ito Hirobumi, Yamagata Aritomo, Katsura Taro, Terauchi Masatake, Nobusuke Kishi, Sato Eisaku, Naoto Kan, dan Shinzo Abe, delapan perdana menteri Jepang dari Yamaguchi, Shinzo Abe adalah yang termuda saat menjabat sebagai PM.

Pada Desember 2012, setelah Abe menguasai kabinet Jepang, pemerintahannya dalam keadaan stabil selama beberapa waktu. Sebagai presiden LDP, ia juga memecahkan rekor untuk tiga kemenangan pemilihan berturut-turut di Dewan Perwakilan Rakyat dan lima kemenangan pemilihan berturut-turut dalam Diet National.

Pada 11 Agustus, Abe kembali ke kampung halamannya, dan mengadakan "rally pengambilan sumpah untuk ikut dalam pemilihan kepemimpinan LDP" di Prefektur Yamaguchi, di mana ia menyatakan dengan percaya diri akan terpilih kembali, dan menyatakan bahwa ambisinya persis sama seperti saat mereka pemilihan enam tahun sebelumnya.

Kepiawaian Shinzo Abe Dalam Berpolitik

Shinzo Abe disebut sebagai "Phonix atau burung merak" oleh orang lokal, alasannya karena Abe merupakan perwakilan politik klasik LDP dan berasal dari keluarga yang akrab dengan bagaimana dunia politik Jepang dioperasikan. 

Dia mahir memanipulasi politik Jepang, terutama setelah mengalami kemunduran dengan sedih di tahun 2007. Tampaknya dia ber-refleksi diri beberapa tahun meringkas pengalamannya sebagai pelajaran, setelah dia berkuasa lagi di tahun 2012, dia jauh lebih berbakat dalam menggunakan metode politik.

Misalnya, Abe dapat menyembunyikan keyakinan politiknya sendiri terlebih dahulu dan mempromosikan kebijakan yang paling dipedulikan orang awam ketika ia memerintah. Dia menggunakan itu sebagai fokus politik.

Sebagai contoh Shinzo Abe setelah menjabat PM, segera mengtrapkan Abenomic.

Sebelum Abe menjabat PM pada 2012, dunia politik Jepang mengalami ketidakstabilan dengan sembilan PM dalam sepuluh tahun. Pada saat itu, bahkan para pemimpin asing mengeluh bahwa Jepang seharusnya tidak sering berganti PM, jika tidak mereka tidak akan dapat mengingat nama mereka.

Jika melihat pemerintahan Jepang jangka panjang di masa lalu, satu kesamaan adalah stabilitas ekonomi. Mantan PM Jepang Eisaku Sato, Yasuhiro Nakasone, dan Junichiro Koizumi semuanya lebih menekankan pada pertumbuhan harga pasar saham (stock prices) Jepang dan PDBnya dibandingkan sebelum mereka menjabat.

Tapi pada 2012, setelah Abe menjabat sebagai PM Jepang untuk kedua kalinya, ia merilis "tiga panah" Abenomics --- kebijakan pelonggaran moneter, stimulus fiskal, dan reformasi struktural.

Bloomberg News pernah menerbitkan artikel yang merangkum pencapaian Abenomics: pada akhir tahun 2017, PDB Jepang telah mengalami pertumbuhan stabil sebesar 56 triliun yen (sekitar 502,3 miliar USD) dalam rentang waktu lima tahun, yang lebih tinggi dari PDB Belgia, dan masih ada ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Dalam hal pekerjaan, jumlah orang yang dipekerjakan Jepang meningkat 2,7 juta, dan jumlah orang yang menganggur menurun 1,1 juta, di mana perempuan memasuki kembali tempat kerja dan ini telah memainkan peran penting.

Pada 10 Agustus, Kantor Kabinet Jepang merilis statistik awal untuk PDB Jepang Q2 (kwartal ke-2). Terlihat telah meningkat 1,9% secara tahunan, dan terlihat pertumbuhan hanya seperempat.

Dan setelah Abe terpilih, hal pertama yang dia lakukan adalah membuat slogan bahwa dia akan mengembalikan Jepang (memulihkan kemajuan Jepang) dan Jepang akan berkembang kembali. Tentu saja, kebangkitan Jepang ini merujuk pada Jepang yang merupakan negara paling kuat di Asia di masa lalu, dan ia menggunakan ini untuk mengurangi rasa kekalahan yang telah merasuki masyarakat Jepang, dan menghidupkan kembali semangat mereka.

Untuk tingkat tertentu, Abe menggunakan kepercayaan orang Jepang. Abe secara cerdik menggunakan media dan alat opini publik untuk membuat penduduk Jepang percaya bahwa dia bekerja menuju arah itu, termasuk dengan slogannya untuk "memulihkan Jepang untuk mejadi kuat kembali." ("restore a powerful Japan.")

Kita dapat melihat pernyataan ini begitu sering, bahwa pemerintahan Abe akan mengusulkan beberapa rencana baru atau menyoroti mengenai kerjasama internasional dan regional, yang membuat masyarakat umum merasa seperti Jepang sedang sangat aktif secara internasional, dalam urusan luar negerinya. Jadi pengamat pikir inilah alasan keberhasilan Abe saat ini, dan alasan mendasar untuk kemungkinan terpilihnya kembali sebagai presiden LDP.

Sebagai partai politik Jepang lama, LDP telah memiliki banyak faksi sejak didirikan, dan dapat dikatakan sebagai "koalisi faksi dan partai," dengan partai-partai dalam sebuah partai, dan faksi dalam faksi.

Abe memulai dari faksi Hosoda yang paling kuat. Berita Kyodo Jepang percaya bahwa jika fraksi yang bertempur di dalam partai menjadi lebih intens, variabel dapat muncul untuk Abe dalam hasil pemilihan kepemimpinan LDP yang akan berlangsung ini.

Abe mengatakan: Saya mengubah susunan kabinet untuk berupaya dengan sunguh-sunguh agar mencapai hasil melalui kebijakan dan mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat, selangkah demi selangkah.

Pada malam 3 Agustus 2017, kabinet baru Jepang membuat debut resminya setelah menjalani transfusi besar.

Sumber: Ethereum World News
Sumber: Ethereum World News
Yang perlu diperhatikan disini, Abe juga menunjuk Seiko Noda, yang mempunyai pendapat politiknya berbeda dari dirinya sendiri, sebagai Menteri Urusan Internasional dan Komunikasi.

Seiko Noda pernah memegang posisi penting seperti Menteri Pos dan Telekomunikasi dan Ketua Dewan Umum LDP.

Pada tahun 2009, ketika Seiko Noda menjadi Menteri Negara yang bertanggung jawab atas Urusan Konsumen, ia menciptakan Lembaga Urusan Konsumen, yang bertanggung jawab untuk melindungi hak-hak konsumen, dan terlihat sebagai salah satu politisi wanita Jepang yang kuat yang dapat bersaing untuk menjadi PM Jepang.

Noda bukan anggota faksi di LDP, dan dia telah menganjurkan mengubah keadaan LDP saat ini di mana kekuatan oposisi tidak diberi kesempatan berbicara. Dia juga dikenal karena kritikannnya yang terus menerus terhadap kebijakan keamanan Abe.

Meskipun dia terpilih sebagai anggota kabinet Abe, sikap Seiko Noda tidak goyah. Sebelum ini, Noda selalu mengatakan bahwa dia akan mengambil bagian dalam pemilihan kepemimpinan untuk menantang posisi Abe, tetapi pada 31 Agustus lalu, sebelum kampanye dimulai, dia mengumumkan bahwa dia melepaskan niatnya.

Keadaan Jepang menguntungkan Shinzo Abe

Untuk beberapa waktu, Abe telah menggunakan sentuhan keseimbangan untuk membangun kabinetnya, yang telah mendapatkan dukungan luas. Selain itu, partai-partai oposisi juga sedang menurun sehingga membantu dunia politik Jepang terbentuk skenario di mana Abe sendiri yang menang.

Pada Agustus 2009, selama pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat, LDP dikalahkan, dan Partai Demokrat Jepang mengalami kemenangan besar, membentuk pemerintahan Partai Demokrat ketiga. Tetapi setelah tiga tahun dan tiga bulan, pemerintahan Partai Demokrat ditinggalkan rakyat Jepang dengan kesan negatif bahwa mereka tidak memiliki pengalaman dalam mengatur negara, mereka jauh lebih buruk daripada LDP.

Jadi citra negatif dari partai Demokrat di masa lalu, yang sekarang menjadi partai oposisi, masih memenuhi benak para pemilih. Mereka lebih suka memiliki partai yang lebih tua LDP berkuasa, meskipun memiliki banyak kelemahan, mereka dianggap memiliki pengalaman dalam mengatur negara, sehingga setidaknya dapat memberi mereka kesempatan melanjutkan kebijakannya.

Meskipun kampanye belum ada hasil, berdasarkan situasi saat ini di arena politik Jepang, jika terpilih menjadi presiden LDP pada dasarnya setara dengan menjadi Perdana Menteri berikutnya dan menjadi "juru mudi" Jepang.

"Juru mudi" masa depan ini akan memandu arah Jepang. Apa fokus utama dari dua orang yang mungkin menjadi PM Jepang berikutnya?

Laporan mengatakan bahwa komite manajemen pemilihan kepemimpinan LDP sedang menyiapkan dua debat kampanye dan debat di televisi serta online sedang dikoordinasikan. Mengenai isi perdebatan, analisis dari Kyodo News menyatakan bahwa Shinzo Abe akan memperdebatkan Shigeru Ishiba tentang topik seperti Pasal 9 konstitusi Jepang dan merangsang ekonomi lokal. Ini adalah perbedaan mendasar dalam keyakinan mereka.

Ketika menyangkut keamanan, Abe sangat menekankan keberadaan Angkatan Bela Diri Jepang (JSDF-Japan Self Defense Forces) ke dalam Pasal 9, dan telah mengajukan banding/usulan ke konstitusi untuk sidang istimewa Diet Nasional musim gugur ini.

Sebagai perbandingan, Shigeru Ishiba percaya bahwa mengubah Pasal 9 "tidak mendesak." Jajak pendapat publik Kyodo News yang dilakukan pada tanggal 25 dan 26 Agustus mengungkapkan bahwa 49% responden menentang upaya Abe untuk menyerahkan amendemen konstitusi LDP kepada sidang istimewa Diet National pada sesi musim gugur ini, sementara hanya 36,7% responden yang menyetujui upaya ini.

Mengubah konstitusi adalah konsep di mana LDP ketika didirikan, sehingga mengubah konstitusi dari pengaturan pascaperangnya, yang disebut "Konstitusi Damai" menjadi konstitusi yang diputuskan oleh Jepang secara mandiri adalah sesuatu yang disetujui oleh semua orang di LDP, dan Shigeru Ishiba telah melangkah lebih jauh.

Shinzo Abe ingin menambahkan JSDF ke Pasal 9 konstitusi, sementara Shigeru Ishiba ingin menghapus klausa kedua Pasal 9, klausul bahwa Jepang tidak boleh menjadi negara suka berperang.

Konstitusi Jepang mulai berlaku pada tanggal 3 Mei 1947. Salah satu hal yang paling terkenal tentang konstitusi ini adalah Pasal 9, tentang haknya untuk tidak boleh berperang (right of belligerency). Karena itu konstitusi ini disebut "Konstitusi Damai."

(Pasal 9 Konstitusi Jepang berbunyi sebagai berikut: 1. Bercita-cita dengan tulus untuk perdamaian internasional berdasarkan keadilan dan ketertiban, rakyat Jepang selamanya meninggalkan perang sebagai hak kedaulatan bangsa dan ancaman atau penggunaan kekuatan sebagai sarana menyelesaikan perselisihan internasional.)

Pada 12 Agustus, Abe mengatakan dalam sebuah pidato di Prefektur Yamaguchi bahwa mereka harus mempercepat proses perubahan konstitusi dan berusaha mengajukan RUU LDP yang mengubah konstitusi pada sidang istimewa Diet National pada musim gugur tahun ini.

Tetapi konstitusi Jepang menyatakan bahwa untuk mengajukan amandemen konstitusi kepada Diet National, partai yang mengajukan harus menguasai dua pertiga DPR dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Secara obyektif, koalisi partai yang berkuasa, yaitu Partai LDP dan Komeito, memiliki kendali atas dua pertiga DPR, jadi secara teoritis dimungkinkan untuk mengajukan mosi untuk mengamandemen konstitusi.

Itu menjadi satu aspek. Itulah mengapa Abe sangat ingin melakukannya. Tetapi apakah ini berarti bahwa dia pasti dapat berhasil untuk mengubahnya? Itu cerita lain.

Meskipun sebagian besar anggota Diet Nasional mendukung amandemen konstitusi, apa reaksi di kalangan masyarakat umum Jepang?

Sebagian besar masyarakat umum prihatin dengan masalah ekonomi dan kehidupan mereka. Apakah mengubah konstitusi memang benar-benar sangat penting dan mendesak? Itu yang pertama.

Kedua, kita dapat melihat dari berbagai jajak pendapat publik bahwa sekitar tahun 2016 merupakan puncak dukungan untuk mengubah konstitusi. Berbicara tentang pemilih, masyarakat umum, kini dukungan untuk hal ini berhenti meningkat, dan mulai menurun secara bertahap, jumlah pendukung terus turun.

Dihadapkan dengan "penyergapan" dari Abe, lawan terbesarnya dalam pemilihan kepemimpinan LDP, mantan Sekretaris Jenderal LDP Shigeru Ishiba menjawab, dengan mengatakan bahwa Pasal 9 konstitusi tidak dapat diubah tanpa pemahaman dari rakyat, dan bahwa tindakan Abe adalah " tidak bisa dimengerti. "

Tampaknya dari sini, meskipun amandemen konstitusi memiliki dukungan mayoritas dalam koalisi partai yang berkuasa, masih ada beberapa yang tidak setuju dengan Abe.

Beberapa analis telah menunjukkan bahwa Shinzo Abe harus melakukan banyak pertimbangan di balik mengusulkan amandemen terhadap konstitusi saat ini. Salah satunya adalah bahwa kemajuan amandemen belakangan ini telah ketinggalan, jadi Abe berharap dapat menciptakan momentum di publik dengan kampanye untuk memulai kembali prosesnya.

Kedua, masih ada beberapa kekuatan dalam LDP, termasuk Shigeru Ishiba, yang tidak puas dan setuju dengan amandemen yang diusulkan oleh Abe, dan Abe berusaha menggunakan kemenangan kampanye atas Shigeru Ishiba untuk menekan ketidakpuasan ini.

Ini bukan hanya ambisi pribadi Abe, tetapi juga keinginan kolektif LDP. Jadi dari perspektif tertentu, kita dapat melihat bahwa apa yang dilakukan Abe adalah berharap bahwa Jepang dapat terbebas dari sistem pasca-Perang Dunia II ini dan terbebaskan dari citranya sebagai negara yang kalah, untuk menjadi kekuatan politik dan bahkan militer yang besar.

Itu adalah mimpinya. Ini juga merupakan arah yang akan dia kerjakan di masa depan, meskipun di permukaan, dia mengatakan bahwa Jepang telah memantapkan peran yang seharusnya dalam urusan internasional dan kerjasama regional dalam beberapa tahun terakhir, analis percaya bahwa mimpi Jepang menjadi kekuatan politik utama yang diusulkan ketika Yasuhiro Nakasone sebagai PM Jepang, dan sampai hari ini Abe terus saja berupaya memprosesnya untuk mewujudkan impian ini.

Sejak Shinzo Abe menjabat, posisi Jepang dalam aliansi AS-Jepang telah berangsur-angsur membaik, dan bahkan telah memiliki lebih banyak pengaruh pada AS. Itu adalah sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Dan dalam jangka waktu berikutnya, hasil ini dapat ditingkatkan, dan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari AS.

Sejak Abe menjabat perdana menteri, dalam kerangka aliansi AS-Jepang, tata letak dasar, atau hubungan, atau posisi AS sebagai tuan dan Jepang sebagai pelayannya tidak berubah. AS masih yang bertanggung jawab, dan harus Jepang tunduk. Ini tidak berubah sama sekali.

Tetapi secara lokal, ada beberapa wilayah di mana posisi Jepang benar-benar telah membaik. Pada 2015, Jepang mengesahkan undang-undang keamanan baru, dan masa depannya, mereka bahkan akan dapat bertarung berdampingan atau membolehkan Jepang bertarung di garis depan dengan AS memberikan dukungan barisan belakang. Paradigma koordinasi medan perang semacam ini bahkan mungkin berubah.

Poin kedua, adalah bahwa posisi Jepang dalam kerangka AS-Jepang telah meningkat sebagaimana dapat dilihat pada tingkat pengambilan keputusan. Ketika menyangkut proses mempertahankan kepentingan nasional komprehensif AS dan prestise internasional, kabinet Abe sebenarnya telah meningkatkan pengaruhnya pada "politikus pendatang baru " -- Donald Trump.

Ketika dia untuk pertama kali menjabat perdan menteri, Shinzo Abe pernah menjanjikan kepada pemilih konservatifnya bahwa ia akan menerapkan konstitusi baru pada tahun 2020. Dan Abe juga secara terbuka mengatakan bahwa baginya ini akan menjadi pemilihan kepemimpinan terakhirnya.

Beberapa komentator mengatakan bahwa jika Abe berhasil terpilih kembali, masalah utama yang dia dorong adalah mengubah konstitusi dalam masa jabatannya.

Selain mengubah konstitusi, apakah Abe punya ide lain yang ingin ia selesaikan dalam "istilah terakhir" -nya?

Shinzo Abe bisa saja terbuka. Jika dia membuka, dia dapat memastikan bahwa Olimpiade 2020 akan berhasil. Ini sangat penting bagi Jepang. Namun ketika menyangkut masalah politik, sistem pasca-Perang Dunia II, dan undang-undang keamanan, kita dapat mengatakan bahwa dia tidak perlu terlalu khawatir lagi. Dia tidak memiliki tekanan untuk terpilih kembali, sehingga dia dapat melakukan apa yang paling dia inginkan dengan mengikuti kata hatinya.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

1 2 3 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun