Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membahas Friksi AS-Turki Terkini

29 Agustus 2018   16:42 Diperbarui: 29 Agustus 2018   17:16 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan Turki akhir-akhir ini telah dilakukan hanya untuk menekan AS dan menurunkan standar untuk dialog. Hal itu akan menjadi semacam ancaman, tetapi diragukan ancaman ini akan memiliki banyak efek. AS tidak akan benar-benar peduli, karena AS akan berpikir Turki tidak akan meninggalkannya ---  jika dibiarkan, risikonya akan terlalu besar. Jika pergi ke sisi Rusia, secara ekonomi, Rusia tidak bisa menolong, jadi banyak analis berpandangan itu tidak lebih hanya sekedar untuk gagahan, dan kita tidak perlu melihatnya sebagai terlalu serius.

Saat ini, ketika melihat rangkaian ekspresi dan tindakan Turki, Turki tidak menunjukkan tanda-tanda kompromi, jadi tidak mungkin hubungan Turki-AS akan membaik dalam waktu dekat.

Namun, karena kedua belah pihak memiliki banyak kepentingan bersama di sektor geopolitik dan keamanan, mereka juga tidak akan dengan mudah berpisah dan mengambil jalan mereka sendiri.

Turki adalah sekutu AS di NATO, dan wilayahnya menghubungkan Eropa dan Asia; mereka mengontrol satu-satunya saluran antara Laut Hitam dan Laut Mediterania, sehingga memiliki nilai strategis yang penting bagi gerakan AS di Timur Tengah dan Eropa.

Meskipun kedua negara berkonflik, namun ketika menyangkut urusan keamanan dalam negeri, tidak ada yang namanya teman tetap, yang ada hanyalah kepentingan permanen.

Apakah Isu Kurdi akan menjadi Kunci Konflik?

Isu Kurdi, yang dikhawatirkan dunia akan menjadi salah satu kunci konflik antara AS dan Turki mungkin telah menjadi pengorbanan dalam permainan kejam antara negara-negara besar. AS menyadari ketika mereka harus memilih Turki atau Kurdi, mudah dapat ditebak apa pilihannya.

Ketika Turki menyerang Afrin, AS menyatakan menentang dengan keras, tetapi AS tidak brusaha menghentikan mereka. Di wilayah Afrin juga terdapat beberapa kekuatan Amerika. Jika AS dengan gigih menentang, itu bisa mengirim bala bantuan, dan bisa saja terlibat dalam konflik langsung dengan militer Turki, tetapi AS tidak melakukan itu. AS memutuskan untuk membiarkannya. AS menganggap itu berada dalam lingkungan atau lingkup keamanan Turki.

Saat ini, banyak pihak yang mengatakan tentang isu Kurdi, dan konflik antara AS dan Turki terlalu dibesar-besarkan.

Sudah nampak AS hanya menggunakan Kurdi. Untuk jangka lama, sangat mungkin Amerika akan meninggalkan mereka, karena mereka memiliki tradisi meninggalkan sekutu mereka. Jadi untuk hal yang menyangkut masalah Kurdi, pada akhirnya itu tidak akan menjadi masalah bagi AS untuk mengorbankan kepentingan suku Kurdi untuk melayani Turki.

Amanda Slot, peneliti senior di "Center on the US dan Europe of the Brookings Institution" AS, menunjukkan bahwa jika konflik AS-Turki menjadi parah, itu akan membuat Turki "berbelok ke timur," dan memberi keuntungan bagi Rusia dan memberi kawan kepada lawan AS secara gratis, hal itu bukanlah yang diinginkan AS. Dan jika Turki terus memancing kemarahan AS, itu akan membuat AS untuk menjatuhkan sanksi baru dan akan menghantam lebih lanjut ekonomi Turki, yang dapat memperburuk konflik domestik Turki dan mempengaruhi stablitasnya. Karena itu, kedua negara harus mempunyai motif untuk memulai kembali berunding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun