Berbagai Penyebab Lira Anjlok
Dalam sebulan terakhir, lira Turki anjlok, menyebabkan kekhawatiran umum dari investor mengenai pasar yang sedang berkembang. Organisasi regulator Turki telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan mata uang Turki seperti membatasi perdagangan berjangka oleh investor asing dan membatasi pertukaran cadangan asing.
Namun, sebagian besar orang yang terlibat di industri ini percaya bahwa langkah-langkah ini tidak dapat sepenuhnya menstabilkan pasar. Menurut perhitungan dari Societe General, pada bulan Oktober tahun ini, Turki dan perusahaannya harus membayar kembali hampir 3,8 milyar USD untuk obligasi mata uang asing, dan 180 milyar USD hutang luar negeri jangka pendek dan total hutang luar negerinya akan sebesar 460 miliar USD, terbesar di antara negara-negara berkembang utama.
Dan Turki sendiri membutuhkan pendanaan eksternal yang besar, karena seperti yang sudah kemukakan sebelumnya, Turki berhutang kepada luar negeri sebesar 455 miliar dolar, dan sekitar 250 miliar dolar AS akan perlu membiayai kembali untuk tahun depan. Tetapi koalisi keuangan internasional tidak mendukung Turki.
Namun, manajer umum bank terbesar di Turki, Isbank, mengatakan: "Depresiasi lira sebagian karena alasan keuangan, tetapi data keuangan tidak dapat sepenuhnya menjelaskan keadaan lira saat ini."
Pada 20 Agustus, Presiden Turki Erdogan mengatakan dalam pidatonya di depan publik bahwa Turki sedang menghadapi perang ekonomi dan menuduh itu dikerjai AS.
Erdogan mengatakan: Kami telah mengalami kelompok-kelompok teror, mereka yang akan mengkhianati kami dari dalam, dengan ribuan trik, rayuan, dan perangkap, tetapi kami belum menyerah. Mereka yang percaya bahwa mereka dapat membuat Turki tunduk melalui kurs.
Andrew Brunson telah dipandang sebagai tokoh kunci dalam memicu krisis Turki saat ini. Brunson, yang berumur 50 tahun, berasal dari North Carolina, AS, dan telah tinggal di Turki selama lebih dari 20 tahun. Presiden AS Trump percaya bahwa dia adalah seorang Kristen, suami, dan ayah yang sangat baik. Namun dia ditahan oleh pemerintah Turki karena dicurigai mendukung kudeta gagal 2016 dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK/ Kurdistan Workers' Party).
AS menuntut beberapa kali untuk membebaskannya tanpa hasil, bahkan Prsiden Trump secara pribadi meminta bantuan untuk dibebaskan, namun Presiden Turki Erdogan tidak menunjukkan rasa hormat kepadanya.
Sarah Sanders, Juru Bicara Gedung Putih AS memberi pernyataan: Presiden terus mengikuti situasi yang sedang berlangsung di Turki yang melibatkan Pastor Andrew Brunson. Kami tidak melihat bukti bahwa pendeta Brunson telah melakukan kesalahan dan kami yakin dia adalah korban dari perlakuan yang tidak adil dari pemerintah Turki. Atas arahan Presiden, Departemen Keuangan memberi sanksi kepada Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki, yang keduanya memainkan peran utama dalam penangkapan dan penahanan pendeta Brunson. Atas alasan itu, setiap properti atau yang berkaitan dengan properti kedua Menteri ini yang berada dalam yurisdiksi AS diblokir, dan semua orang AS dilarang melakukan transaksi dengan mereka berdua.