Selain itu, AS menolak untuk mengekstradisi Fethullah Gulen, tersangka pelaku kudeta militer yang gagal di Turki pada tahun 2016 dan menghentikan penyediaan senjata untuk militan Kurdi Suriah meskipun Turki protes, hal ini hanya memperdalam keretakan antara Turki dan NATO dan Turki dan AS.
Akankah AS menolak menjual F-35 ke Turki mendorong Turki lebih menjauh lagi? Kekuatan apa yang dimiliki Turki untuk menanggapi penolakan AS untuk menjual F-35?
Ketika dalam pelantikan 9 Juli 2018 lalu, dalam pidatonya Presiden Erdogan mengatakan: Pada hari ini kami berjanji kepada rakyat untuk mendorong kemajuan ke depan di bawah sistem baru dengan pemahaman sistem baru tentang sebuah republik 95 tahun.
Sejak Erdogan terpilih sebagai PM pada tahun 2003, ia telah menguasai ranah politik Turki. Pada April 2017, pemerintah Turki beralih dari sistem parlementer ke sistem presidensial eksekutif, yang memberi presiden kekuasaan lebih besar.
Pada tahun 2017, majalah "Time" AS menempatkan Erdogan pada peringkat ke-17 untuk 100 orang paling berpengaruh dunia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan, Turki memformulasikan dua strategi kuat. Strategi pertama disebut visi strategis 2023, yang menekankan bahwa pada 2023, ulang tahun ke-100 pendirian Republik Turki modern, kekuatan nasional ekonomi dan komprehensif Turki akan menjadi salah satu dari 10 negara teratas di dunia.
Strategi lain disebut strategi 2053, yaitu visi untuk strategi 2053 ini adalah pada 2053, Turki akan menjadi kekuatan utama dunia. Dengan kata lain, Turki akan bangkit dari kekuatan multi-regional yang penting untuk menjadi kekuatan global dan akan memiliki pengaruh besar pada tantanan aturan internasional, yang berarti akan memiliki suara dan pengaruh penting dalam perumusan, reformasi, dan pembentukan aturan internasional.
Tentu saja, upaya itu bertujuan untuk membuat Turki lebih kuat. Untuk memodernisasi pertahanan nasionalnya dan menjadikan militernya lebih kuat.
Dikatakan bahwa alasan utama dibalik peningkatan pembelanjaan pertahanan nasional Turki adalah permintaan pengadaan peralatan pertahanan nasional yang maju dan kebutuhan perbaikan industri pertahanannya sendiri. Sejauh permintaan pengadaan peralatan pertahanan, Turki telah menerapkan rencana beberapa jenis pengadaan yang mencakup pesawat multirole, kendaraan lapis baja, dan kapal selam.
Jadi jika AS tidak mau mengirim jet tempur F-35 ke Turki, presiden Turki, Erdogan, telah menyatakan bahwa ia akan mengajukan untuk mediasi internasional. Dan dunia luar percaya bahwa Turki memiliki lebih banyak macam pilihan tindakan untuk melakukan balasan.