Baru-baru ini, Kongres AS meloloskan "Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional/National Defense Authorization Act" (NDAA) untuk tahun fiskal 2019. Dalam 90 hari UU ini mulai berlaku effektif, Pentagon harus mengajukan laporan tentang hubungan strategis AS-Turki, pembelian senjata asing Turki, dan niat Turki untuk membeli sistem pertahanan S-400 dari Rusia.
Selama waktu ini, tidak ada jet tempur F-35 yang boleh dikirim ke Turki. Jadi, mengapa Amerika berubah pikiran? Dapatkah jet tempur F-35 masih dikirim ke Turki pada akhirnya?
Pada 26 Juli lalu pungutan suara untuk masalah ini di DPR/House of Representative AS: 356 setuju dan 54 Menentang. Pada 1 Agustus, di Senat: 87 setuju dan 10 menentang.
Senat dan DPR AS mengesahkan NDAA untuk tahun fiskal 2019 dalam pemungutan suara. Undang-undang ini menyatakan bahwa semua transaksi senjata ke Turki harus dihentikan sebelum Pentagon menyerahkan analisis ketegangan antara AS dan Turki. Membatalkan penjualan F-35 kepada Turki dan akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki jika mereka terus bersikukuh untuk membeli rudal S-400.
UU ini akan berlaku secara formal setelah ditanda-tangani oleh President AS Donald Trump.
NDAA tahun ini tampaknya sangat agresif. Dan UU ini tidak hanya mempertimbangkan anggaran pertahanan nasional saja, juga menambahkan dengan penilaian keamanan, mengakses ancaman yang dihadapi AS dan situasi keamanan global, memainkan peran utama untuk membatasi dan mengatur, jika tidak dilaksanakan, Kongres akan menuduh pemerintah melanggar hukum, dan kemudian pemerintah akan berada dalam kesulitan, sehingga memiliki keampuhan dan kekuatan restriktif yang mengikat secara hukum.
Jadi, bisakah 2019 NDAA ini secara langsung menentukan nasib Turki membeli F-35?
Seperti yang diketahui DPR dan Senat AS sedang bekerja untuk mengkoordinasikan tentang perbedaan mereka pada tahun fiskal NDAA 2019 untuk mencegah pengiriman F-35 ke Turki, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa upacara pengiriman akan diadakan seperti yang telah direncanakan.
Pada 21 Juni, eksekutif senior Lockheed Martin, dan perwakilan dari Kantor Program Bersama F-35 Departemen Pertahanan AS, dan Agen Manajemen Kontrak Pertahanan di pabrik Lockheed Martin yang terletak di Fort Worth, Texas. Setelah upacara pengiriman, Jet tempur menuju Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona untuk pelatihan, dan diperkirakan akan dikirim ke Turki tahun depan.
Mengapa Pentagon meskipun ada tekanan dari Kongres, tapi tetap bersikeras mengirim jet tempur F-35 ke Turki?
Menhan AS, James Mattis mengatakan: Untuk saat ini, saya menentang penghapusan (pembatalan) Turki dari proyek F-35.