Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latar Belakang dan Logika Trump Melakukan Perang Dagang

31 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   19:59 7172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/FarmersForTrade

Trump juga memberi pernyataan: Maka dari itu, mengapa kami setuju hari ini, pertama-tama, untuk bekerja sama menuju tarif nol; kami juga akan bekerja untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan perdagangan dalam bidang jasa, bahan kimia, farmasi dan produk medis, serta kedelai. Kedelai adalah masalah besar.

Isu apa saja yang perlu ditangani atau diselesaikan oleh Eropa? Pertama-tama, perlu terus mempertahankan kesatuan anggotanya. Tidak boleh ada sikap yang berbeda dianatra mereka karena jika anggota UE ada yang berbeda hubungan perdagangan dengan AS, UE akan kesulitan untuk mempersatukan sikap yang sama terhadap AS, jadi perbedaan sikap tidak boleh terjadi bagi UE untuk menghadapi AS.

Bagi UE hasil semacam ini sulit diperjuangkan. UE  juga intens mengkontes perang dagang yang dimulai oleh AS ini.

Akhir pekan lalu, (21 Juli), Pada Pertemuan Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral yang diadakan di ibukota Argentina, Buenos Aires. Mediasi dalam pertemuan lanjutan dan di luar pertemuan menunjukkan bahwa semua pihak dalam pertemuan tidak memiliki kesamaan, bahwa mereka semua direspon dingin oleh AS.

Informan yang hadir mengungkapkan bahwa hampir semua negara telah menyatakan keprihatinannya tentang friksi perdagangan yang diperparah oleh kebijakan garis keras AS.

Bruce Le Maire, Menteri Perekonomian dan Keuangan Prancis mengatakan: Tarif baru AS tidak tepat dan tidak rasional. Telah merusak industri dan perdagangan kita, dan mengancam pekerjaan kita. Kami akan menolak untuk bernegosiasi, meskipun ditodong dengan senjata ke kepala kami.

Sebuah laporan Reuters mengungkapkan bahwa AS mengusulkan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang pada pertemuan ini, tetapi tidak memperoleh respon positif dari Jepang.

Pada 17 Juli, PM Jepang Shinzo Abe menandatangani "Perjanjian Kemitraan Ekonomi" (Economic Partnership Agreement/EPA) bersama dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Junker Komisi Eropa di kediaman resmi PM Jepang.

Shinzo Abe mengatakan: Penandatanganan EPA terjadi ketika proteksionisme perdagangan global melanda dunia. Ini menunjukkan resolusi bahwa Jepang dan UE harus melambaikan panji-panji perdagangan bebas saat mereka memimpin dunia.

"The New York Times" melaporkan pada bulan Juli bahwa perjanjian ini akan membentuk zona ekonomi terbuka terbesar di dunia yang mencakup 600 juta orang, yang besarnya sekitar 30% dari PDB dunia dan 40% dari total perdagangan global.

Sebenarnya mereka telah menghabiskan lebih dari lima tahun dari awal negosiasi pada tahun 2013 hingga menandatangani perjanjian ini, dan negosiasi membuat kemajuan besar setelah Trump menjadi presiden AS pada tahun 2017 --- saat itulah kecepatan kesepakatan bisa dicapai cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun