Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Taruhan Trump untuk Mengubah Tatanan Tata Kelola Global

3 Juli 2018   13:23 Diperbarui: 3 Juli 2018   13:38 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Dewan HAM PBB masih beroperasi secara normal tanpa AS. Pada 20 Juni lalu, waktu setempat, Vojislav Suc, Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan di Jenewa bahwa Dewan Hak Asasi Manusia akan memilih anggota baru sesegera mungkin sesuai prosedur terkait untuk menggantikan AS, yang mengumumkan penarikannya dari Dewan tersebut.

Dan setelah AS mengumumkan penarikannya dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Rusia dengan cepat mengajukan aplikasi untuk mengambil tempatnya.

"Apakah AS secara otomatis menarik diri dari urusan dunia atau karena pihak lawan yang tiba-tiba sukses meningkat berkembang, kedua keadaan ini akan sangat mengganggu tatanan dunia. Kenyataannya, ini akan dengan cepat mengarah ke arah kekacauan global." Ahli strategi geopolitik AS Zbiniew Brzezinki membuat prediksi ini 20 tahun lalu.

Dengan pemerintahan Trump terus "mengambil kembali gerakannya" di papan catur tata tertib dunia, apakah akan menghancurkan tatanan intersional saat ini?

Trump telah menarik diri dari banyak kesepekatan dan oraganisasi kelompok internasional selama satu tahun menjabat presiden AS, sehingga menyebabkan ketidakpastian di lingkungan internasional. Banyak ahli di Eropa dan AS mengulangi frasa bahwa satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian, dan ini sebagian besar disebabkan oleh AS.

Perilaku yang dilakukan AS, yang dipilih pemerintahan Trump telah mempercepat proses penyesuaian tatanan internasional. Untuk sebagian besar, AS memainkan peran destruktif.

Dihadapkan dengan kenyataan ini, kita akan melihat kemampuan masing-masing negara untuk menanggapi tantangan ini. Dihadapkan dengan tantangan besar seperti itu, tantangan secara alami menimbulkan ancaman bagi kita, tetapi pada saat yang sama, itu juga dapat memberi kita peluang. Bagaimana kesiapan Indonesia yang kini sedang sibuk dengan "perebutan kekuasaan" dalam "tahun politik" ini, sudahkah mengantisipasi situasi global ini?

Jadi apa yang harus diselesaikan? Misalnya, ketika menyangkut Indonesia yang telah terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan Tidak Tetap PBB, dan beberapa kekuatan besar lainnya, tentu saja, bagaimana seharusnya mereka melakukan transisi dalam proses ini dan dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendorong tatanan internasional di masa depan untuk berkembang dalam arah yang lebih adil dan lebih rasional, dan untuk secara aktif mereformasi tata tertib dan tata kelola saat ini untuk lebih melengkapi dan membangunnya untuk membuat tata tertib dan tata kelola global ini lebih baik beradaptasi dengan kenyataan? Marilah kita sama-sama amati dan harapkan yang terbaik....

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

1   2  3  4  5 6  7  8  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun