Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertaruhan Trump dengan Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

5 Juni 2018   09:07 Diperbarui: 5 Juni 2018   09:45 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: obamawhitehouse.archives.gov

Saat ini apa yang dilakukan oleh Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, dan Iran. Dengan melihat aktivitas "penarikan diri AS" yang diumumkan Trump, umumnya telah diboykot oleh komunitas internasional, pada 21 Mei, AS mengungkapkan rencana B untuk Iran.

Tuntutan AS Kepada Iran Yang Tidak Masuk Akal

Rencana B AS: Dikatakan selama Iran memenuhi 12 tuntutan AS termasuk menghentikan kegiatan pengayaan uranium, mengakhiri program penelitian rudal balistik, dan menarik semua personil militer dari Suriah, AS akan mempertimbangkan meningkatkan, tidak membatalkan kesepakatan nuklir Iran.

Namun, 12 tuntutan ini dianggap tidak realistis oleh para ahli, dan beberapa ahli telah menafsirkan ini sebagai menuntut perubahan pemerintahan di Iran.

Sangat mudah dapat terlihat bahwa ke-12 tuntutan ini tampaknya menyentuh garis merah Iran. Karena opini publik telah berputar-putar, ada apa dengan niat AS untuk mengajukkan serangkaian kondisi ketat yang tampaknya mustahil untuk dicapai?

21 Mei di sebuah ceramah untuk lembaga think-tank konservatif AS, Heritage Foundation. Mike Pompeo, Menlu AS mengatakan: "Rencana ini memang akan menjadi sanksi terkuat dalam sejarah, ketika kita telah menyelesaikannya. Rezim ini (Iran) telah berperang di seluruh Timur Tengah selama bertahun-tahun."

Dalam Pidato diatas, Menlu AS saat ini Mike Pompeo membahas kesepakatan nuklir Iran dan 12 tuntutan baru AS terhadap Iran. Ini termasuk memungkinkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa tanpa syarat situs apa pun di Iran, menghentikan semua kegiatan pengayaan uranium, melepaskan semua warga negara dan sekutu AS yang ditahan Iran, mengakhiri dukungan atas mitra "teroris" dan "militan" di seluruh dunia, termasuk Hizbullah , Hamas, dan Gerakan Jihad Islam, mengakhiri sepenuhnya intervensi di Irak, Yaman, dan Suriah, dan konten yang melibatkan senjata nuklir Iran, sandera, kontraterorisme, dan pengaruh regional.

Saat ini, Pompeo mengeluarkan 12 tuntutan yang sebenarnya ditujukan pada perubahan pemerintah Iran, yang telah ditambahkan ke dalam agenda. Dari apa yang dapat diamati analis Timur Tengah, jika Iran mau menerima salah satu dari 12 tuntutan ini, pemerintah akan menghadapi krisis legalitas pemerintahannya.

Berkaitan dengan hal ini, Presiden Iran, Hassan Rouhaini membuat "tanggapan yang menantang", yang menegur Pompeo dengan mengatakan, "Siapakah Anda mau-maunya untuk memutuskan urusan Iran?"

Rouhaini mengatakan: "Seorang pria yang telah aktif di pusat spionase di AS dan sekarang menjadi Menlu membuat pernyataan aneh. Dia ingin membuat keputusan untuk Iran dan mengatakan Iran harus melakukan ini atau itu. Ini lucu dan menggelikan."

Seperti kita ketahui, Mike Pompeo adalah Menlu AS, mantan Direktur CIA, dan seorang tokoh perwakilan "elang/hawk" di AS. Pada 28 April 2018, Pompeo memulai perjalanan pertamanya di Timur Tengah setelah menjabat sebagai Menlu, dan mengunjungi Arab Saudi dan Israel. Media dari berbagai negara menafsirkan perjalanan ini sebagai perjalanan untuk menekan Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun