Situasi Hubungan AS-Rusia
Namun, sinyal yang secara bersama-sama dikirimkan oleh para pemimpin AS dan Rusia baru-baru ini dapat membawa beberapa perubahan yang menguntungkan terhadap ketegangan antara kedua negara.
Pada 20 April, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, ketika diwawancarai mengatakan: "Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump akan benar-benar tidak mengizinkan konflik militer antara negara-negara mereka, dengan mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin bertemu dengan Presiden AS."
Sebelum satu bulan lalu, pada 20 Maret, ketika Putin terpilih untuk keempat kalinya sebagai Presiden Rusia, Trump menelepon untuk mengundangnya ke pertemuan mereka di Gedung Putih.
Apakah Putin dan Trump dapat bertemu lagi, dan apakah ketegangan antara AS dan Rusia akan berkurang tetap menjadi ketegangan besar dalam hubungan internasional saat ini, dan tidak diragukan lagi akan mempengaruhi situasi di Suriah.
Akankah krisis Suriah ini meningkat? Akankah AS dan Rusia menuju konflik militer langsung?
Seluruh dunia sedang melihat dan memperhatikan. Apa yang mengkhawatirkan orang adalah bahwa jika situasi Suriah di masa depan berubah dengan cara yang menguntungkan militer Suriah, akankah AS menggunakan alasan seperti serangan senjata kimia untuk memaksa luka-luka perang di Suriah untuk berdarah terus-menerus? Yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana aksi militer sepihak ini yang melanggar prinsip-prinsip hukum internasional dan bertentangan dengan Piagam PBB akan menimbulkan ancaman baru yang lebih besar terhadap situasi keamanan global.
Marilah kita renungkan bersama.... Penderitaan rakyat Suriah dan ketenangan hidup umat manusia se dunia juga perlu diperhtaikan... Semoga ambisi untuk hegemonik negara utama bisa cepat disirnahkan...demi kesejahteraan dan kedamaian umat manusia....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri