Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dengan Alasan yang Dibuat-buat, AS dan Barat Menghujani Suriah dengan Rudal

25 April 2018   18:25 Diperbarui: 26 April 2018   09:31 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kitika membahas masalah pengiriman tim investigasi senjata kimia AS dan Rusia, masalah utama yang mereka perdebatkan bukanlah apakah seseorang yang harus dikirim untuk menyelidiki, tim yang bagaimana yang harus dikirim untuk penylidikan, prinsip apa yang harus melekat pada tim ini, siapa yang harus membentuk tim ini, apa yang harus mereka lakukan? Setelah mereka menyelesaikan penyelidikan, siapa yang harus bertanggung jawab untuk memverifikasi laporan, dan apakah itu harus diverifikasi? Jadi disinilah Rusia berperang melawan Barat.

AS pada saat yang bersamaan juga menggunakan "tongkat besar" ekonominya. Pada 15 April lalu, tepat setelah AS melakukan serangan bersama Inggris dan Perancis terhadap Suriah, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan: Jika Menkeu AS Mnuchin tidak mengumumkan hal itu pada hari Senin (16 April), jika dia belum melakukan sanksi, dan mereka akan bertindak secara langsung bertindak terhadap perusahaan yang berurusan dengan peralatan yang terkait dengan Assad untuk masalah senjata kimia.

Namun, Departemen Keuangan AS tidak mengumumkan informasi ini pada 16 April 2018.

Berkaitan dengan hal ini, Duma Negara Rusia mengadakan pertemuan darurat pada 16 April untuk membahas RUU kontra-sanksi terhadap AS dan negara-negara yang tidak bersahabat lainnya, dan akan membahas hal ini pada 15 Mei.

Vyacheslav Viktorovich Volodin, ketua Duma Negara menyatakan: "RUU ini termasuk penanggulangan terhadap sanksi AS terhadap Rusia. Semua peserta pertemuan dengan suara bulat menyatakan bahwa para ahli yang relevan harus bersatu untuk membahas RUU ini."

Senjata ekonomi, atau "tongkat besar ekonomi" telah menjadi metode yang sering digunakan oleh AS terhadap banyak negara lain, bukan hanya kepada Rusia setelah berakhirnya Perang Dingin.

Jadi dalam hal Rusia, selama beberapa tahun terakhir, pukulan semacam ini memiliki efek tertentu. Dari aspek lain, untuk negara sebesar Rusia, jika Anda ingin benar-benar membuat ekonomi Rusia runtuh, dan mengubah sikap Rusia saat ini yang mengganggu AS, mereka tidak akan bisa. Menurut pandangan analis.

Faktor lain karena mengapa rating pengakuan terhadap Putin sebenarnya telah naik alih-alih turun, alasan pentingnya adalah faktor eksternal --- sampai batas tertentu, tekanan eksternal ini sebenarnya telah memperkuat kekuatan sentral dan kohesi Rusia, dan rakyat Rusia, jadi kekuatan sentral dan kohesi semacam ini dapat mendukung perekonomian negara yang tidak mudah dihancurkan. (kita Indonesia harus bercermin pada hal ini, terutama bagi oposisi Jokowi sekarang, jika tidak ingin ekonomi kita runtuh...)

Perang Dingin kembali! Dengan dendam dan faktor yang berbeda, mekanisme masa lalu yang melindungi terhadap bahaya yang bisa meningkat tampaknya telah gagal.

Pada 13 April, hanya beberapa jam sebelum AS, Inggris dan Prancis menyerang Suriah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya yang mendalam pada situs media sosial pribadinya.

Sumber: Antonio Guterres's Tweeter
Sumber: Antonio Guterres's Tweeter
Bagi AS, serangan kali ini mungkin merupakan aksi sekali jalan, tetapi banyak analis pikir bagi Rusia justru mungkin memiliki lebih banyak pemikiran untuk pembalasan. Di pagi setelah serangan udara, warga Suriah melakukan protes di jalan-jalan, dan ada satu gambar yang sangat signifikan dengan tiga bendera bnasional --- satu bendera tiga warna Rusia, satu bendera nasional Suriah sendiri, dan satu bendera nasional Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun