Mengapa Obama menunggu sampai masa jabatan terakhirnya untuk mengeluarkan dua puluh lebih perintah eksekutif untuk mengendalikan pembelian senjata? Terutama menjelang akhir pemerintahannya, karena dia sudah tidak perlu khawatir dengan politik pemilihan, jadi dia bisa bekerja dalam skala besar, dan dalam beberapa kesempatan, dia meneteskan air mata karena kontrol senjata. Banyak pengamat pikir air mata ini berasal dari sanubarinya, tapi sebagai politisi, dia tahu bagaimana cara memenangkan pemilih, dan memenangkan suara. Ini adalah fenomena politik yang unik bagi AS.
Pada kenyataannya, orang Amerika sangat berkonflik dengan hak untuk memiliki senjata. Di satu sisi, mereka tidak ingin kehilangan hak mereka untuk melindungi diri mereka sendiri dengan memiliki senjata, namun di sisi lain, mereka tidak ingin melihat kenyataan peristiwa berdarah-darah yang disebabkan oleh penembakan.
Berikut ini pendapat dari para pengdukung dan penentang pemiliki senjata ketika di wawancarai wartawan:
Penentang: Mereka akan mengambil senapan dan hak saya untuk melindungi diri saya sendiri dari tangan saya yang dingin dan mati. Lihatlah, Anda tidak bisa memperbaiki kegilaan orang lain, sehingga kita harus memiliki hak untuk bersiap membela diri.
Pendukung: Kami tidak percaya bahwa seharusnya ada senjata di sekolah, dan kami percaya harus ada pemeriksaan latar belakang yang diperluas.
Perbedaan opini publik ini yang menyebabkan masyarakat AS selalu mengalami fenomena mustahil serupa yang tidak masuk akal.
Setiap kali terjadi penembakan besar, maka terdengar teriak keras untuk pengendalian pemilikan senjata. Namun setelah berita tentang kontrol senjata yang lebih ketat akan keluar, mereka juga khawatir tidak bisa membeli senjata lagi, dan tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, maka pembelian senjata jadi meningkat.
Keputusan mendalam di masyarakat AS ini tercermin dalam masalah pengendalian senjata, jadi mungkin saja berakar pada masyarakatnya, dan kemudian dengan adanya manipulasi dari kelompok kepentingan politis, hal itu telah mengakibatkan hal ini terjadi. Penembakan dan debat kontrol senjata akan selalu menjadi siklus tak berujung dan tak berdaya di masa lalu.
Dalam politik AS, perpecahan antara kedua partai makin mendalam setiap hari, dan polarisasi politik terus mendalam, Â jadi kontrol pemilikan senjata telah menjadi salah satu topik inti yang membedakan kedua partai.
Sebagai seorang Republikan, selama pemilihan dan pemerintahannya, Trump selalu berdiri disisi kelompok pro-senjata. Tapi sejak 14 Februari, setelah penembakan di sekolah Florida, Trump yang dulu militan (hawkish) akhirnya membuat beberapa konsesi.
Jadi, apakah ini akan benar-benar menjadi titik balik pengendalian senjata di AS? Tindakan apa yang akan dilakukan Trump selanjutnya?