Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Kebijakan AS Terhadap Asia-Pasifik Setelah Presiden Trump Setahun Berkantor?

23 Januari 2018   18:18 Diperbarui: 23 Januari 2018   18:36 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.dailytelegraph.com.au

Trump menyatakan: "Saya sangat ingin melihat bekerjanya di antara kedua negara ini. Saya ingin melihatnya jauh melampaui Olimpiade, sungguh. Dan pada saat yang tepat, kita akan terlibat."

Tindakan Nyata AS

Tapi yang perlu dicatat adalah bahwa AS belum menghentikan kebijakannya untuk menerapkan tekanan maksimal kepada Korut. Dalam dialog antara Korut dan Korsel, AS mengumumkan bahwa mereka telah mengerahkan tiga pembom stealth B-2 di Guam.

Baru-baru ini, AS juga memimpin sekutu lama yang mengirim tentara selama Perang Korea untuk mengadakan "Pertemuan Menteri Luar Negeri mengenai Isu Semenanjung Korea (Foreign Minster's Meeting on Korean Peninsula Issues)" di Vancouver, Kanada, di mana mereka membahas bagaimana mencegah masuknya kargo dan minyak ke Korut, dan mempertimbangkan untuk menerapkan blokade maritim untuk masuknya kargo ke Korut.

Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang menunjukkan bahwa "sekutu" ini adalah produk dari Perang Dingin, dan sudah usang sejak lama. Lu Kang juga menyatakan, tanpa adanya pihak yang berkepentingan dalam isu nuklir Semenanjung Korea dan menghadiri pertemuan ini, mereka tidak akan dapat mempromosikan solusi yang memadai untuk masalah ini. Saluran utama penanganan dan penyelesaian masalah nuklir Korea masih harus menggunakan kerangka perundingan Enam Pihak dan Dewan Keamanan PBB.

Pengamat melihat saat ini, ada jendela kesempatan yang sangat langka, dan dengan kesempatan jendela ini, Tiongkok mendorong Korut dan AS untuk berinteraksi dan mengadakan pertemuan.

Jika mereka kehilangan kesempatan ini, pengamat dan analis yakin putaran selanjutnya akan meningkat ke tingkat yang lain dan akan lebih buruk lagi. Tetapi jika mereka memanfaatkan kesempatan ini, mungkin akan menghasilkan beberapa awal yang baik atau interaksi yang baik. Maka mereka menganggap tiga bulan ke depan sangat penting untuk melihat bagaimana masa depan 2018 akan berubah.

Beberapa ahli percaya bahwa karena kawasan Asia-Pasifik tempat terkumpulnya kekuatan utama dunia, dengan berbagai kepentingan kompleks dan sulit, Trump perlu mempelajari lebih lanjut tentang penyebab dan akibat dari masalah ini, dan apa penyebab sebenarnya.

Namun, promosi dan implantasi kebijakan Asia-Pasifik pemerintah AS yang baru juga telah dibatasi oleh pekerja rumah mereka, hubungan dengan sekutu, dan faktor lain di dalam dan di luar kawasan, sehingga harus mencapai keseimbangan antara tujuan dan kemampuannya.

Arah masa depan kebijakan Asia-Pasifik AS masih tergantung dari Trump. Strategi keamanan tradisional AS tidak dapat terbebas dari penekanan dan kontak di kawasan Asia-Pasifik yang telah diimplementasikan oleh Partai Republik dan Demokrat selama bertahun-tahun. Tidak akan terbebas dari masalah itu.

Setelah terjadi kompetisi sengit dan ketat selama pemilu di AS, Republik dan Demokrat AS sangat bertentangan, dan bahkan terjadi juga perbedaan serius di dalam Partai Republik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun