Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS untuk Menjual Arsenal Pertahanan Udara

19 Desember 2017   12:17 Diperbarui: 19 Desember 2017   15:10 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://defence-blog.com

Beberapa analis mengatakan bahwa sejak tahun lalu, dengan latihan anti-rudal Tiongkok-Rusia yang pertama, NATO telah meningkatkan tingkat dan keadaan oposisinya, dan AS telah mengambil keuntungan dari ini untuk memulai operasi eskalasi rudal berskala besar.

Menurut sebuah laporan 18 November dari "Financial Times" yang berbasis di Inggris, Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi pada 17 November bahwa AS akan menjual sistem pertahanan rudal Patriot ke Polandia senilai 10,5 miliar USD. Sehingga "tembok pertahanan rudal" NATO di Timur Eropa telah memiliki landasan lain yang ditambahkan padanya. Sebuah pertahanan udara  anti-rudal dan "pengepungan rudal" terhadap Rusia telah terbentuk.

Bagi Rusia, Rusia lebih memperhatikan ancaman dari barat dan barat daya, tidak seperti Tiongkok. Ancaman dari luar berasal dari Asia Timur Laut, dari kawasan timur Tiongkok.

Rusia percaya bahwa NATO terus berkembang ke arah timur, dan sistem pertahanan rudal AS menurut istilah dari Barrack Obama telah "NATO-ize (di NATO-kan)," dan menjadi sistem pertahanan rudal NATO. Sistem ini terus mendorong ke arah perbatasan Rusia. Hasil dari ini adalah bahwa sebuah "iron shroud/kain kafan besi" terbentuk di sekitar Rusia, dan mereka bisa menyerang Rusia tapi Rusia tidak dapat menyerang mereka.

Jadi Rusia sangat cemas. Pada tahun 2007, mereka mengusulkan untuk bekerjasama dengan Tiongkok dalam hal pertahanan rudal.

Menurut sebuah laporan 14 November dari TV Asahi, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa di masa depan, hal itu akan menempatkan sistem intersepsi rudal Aegis berbasis darat yang baru dari AS.

Opini publik percaya bahwa hal ini adalah tanggapan terhadap permintaan Presiden AS Donald Trump terhadap Jepang bahwa mereka diminta untuk membeli peralatan militer AS yang dia utarakan pada KTT Jepang-AS pada 6 November.

Trump mengatakan: Dia akan menembak mereka (rudal musuh) di luar langit saat dia sudah melengkapi pembelian banyak tambahan peralatan militer dari AS.

Beberapa analis percaya bahwa jika dua sistem Aegis berbasis darat dikerahkan di Jepang, maka AS akan benar-benar menyelesaikan sistem anti-rudalnya di bagian timur Eurasia, dan kerangka AS untuk sistem pertahanan rudal global pada dasarnya akan selesai.

AS dan NATO membangun sistem pertahanan rudal global (GMD/ global missile defense), yang mengarah ke Eropa dikenal sebagai European Phased Adaptive Approach (EPAA).

Solusi untuk penyebaran di Eropa ini sudah selesai. Ada Aegis berbasis laut yang berada di darat dan Standard-3 menuju ke darat, dan mereka dikerahkan di pantai utara Laut Tengah, di sekitar Romania, dan di Polandia, membentuk sistem anti-rudal di teater atau arena Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun