Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS untuk Menjual Arsenal Pertahanan Udara

19 Desember 2017   12:17 Diperbarui: 19 Desember 2017   15:10 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://defence-blog.com

Latihan ini dengan jelas mengusulkan anti-rudal jelajah selain rudal anti-balistik. Rudal balistik dan rudal jelajah adalah dua jenis ancaman regional utama yang dihadapi kawasan Asia Pasifik saat ini.

Selain itu, situasi anti-rudal di Asia Pasifik saat ini semakin serius. Analis dan pengamat pikir rudal jelajah ditambahkan ke latihan ini telah membawa kepraktisan yang lebih baik pada pertahanan luar negeri kedua negara, karena sekarang ada banyak ancaman berskala besar di masa depan di sekitar dua negara ini, dan kemungkinan besar mereka bisa tampil sebagai rudal jelajah.

Rudal jelajah semacam ini mungkin merupakan rudal jelajah subsonik tradisional, dan ini mungkin rudal jelajah supersonik masa depan. Ada banyak peralatan sekarang yang merupakan rudal supersonik, dan beberapa di antaranya bersifat hipersonik, karena pertahanan kedirgantaraan memiliki beberapa metode hipersonik yang dikembangkan setiap negara.

Metode ini adalah untuk semua ancaman masa depan yang harus diperhatikan kedua belah pihak, dan mungkin membawa tanggapan yang berbeda terhadap target yang berbeda dalam latihan komputer, dan menggunakan senjata dan personil yang berbeda, karena itu dianggap lebih praktis.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa kemampuan gabungan anti-rudal bilateral Tiongkok-Rusia telah terjadi lompatan dari "back to back" menjadi "bahu-membahu (shoulder to shoulder)," dan tingkat saling percaya kedua militer telah tercapai pada titik ketinggian baru.

"Back to back" dalam hal ini mengacu pada masing-masing pihak memainkan peran yang berlawanan selama latihan. Sebagai contoh, Rusia memainkan sisi biru dan Tiongkok memainkan sisi merah, dan dua pihak menggunakan interferensi yang dikomputerisasi untuk melakukan oposisi antara merah dan biru.

Dalam situasi itu, kedua belah pihak terlibat dalam perencanaan "back to back" di mana mereka tidak saling mengenal, dan mereka membawa rencana ini ke departemen pengarah, di mana departemen pengarahan mengarahkan dan menyesuaikannya, saat mereka memainkan peran perang-perangan, dan latihan dilakukan berdasarkan rencana pertempuran bagi kedua belah pihak, sebelum kesimpulan akhir diambil, dan menyimpulkan sisi merah menang atau sisi biru yang menang.

Kali ini adalah latihan "bahu membahu (shoulder to shoulder) yang sebenarnya dalam metode operasi, ini benar-benar mengacu pada bagaimana saat ini, Tiongkok-Rusia memainkan sisi yang sama antara mereka berdua dalam memainkan bagian merah, dan mereka mengkoordinasikan senjata dan personil, untuk menghadapi ancaman serupa dengan metode tempur terkoordinasi antara personil dan senjata mereka dikoordinasikan dalam resistensi bersama untuk menyerang target dan ancaman. Inilah yang dimaksud dengan "bahu-membahu."

Menggunakan metode "bahu-membahu" sama rumitnya dengan latihan live. Dalam situasi seperti ini, Tiongkok dan Rusia tidak hanya harus mengatasi masalah seperti prosedur perintah staf yang tidak berhubungan, perintah yang tidak disampaikan dengan cepat, dan bahasa komputer yang berbeda untuk menerapkan peperangan terkoordinasi antara personil dan senjata api, mereka juga harus menghubungkan mata rantai data berbagai senjata mereka tanpa menuggu-nunggu.

Artinya data itu telah face to face. Tentu saja, ketika menyangkut hal rudal dan pertahanan udara, Rusia jauh lebuh maju daripada Tiongkok. Tapi Rusia rela membuka teknologi anti rudalnya yang lebih maju dari pada Tiongkok dan memasukkannya ke dalam sistem komando terkomputerisasi Tiongkok. Dunia luar percaya ini adalah pengalaman yang menunjukkan tingkat saling percaya yang tinggi antara militer kedua negara tersebut.

Tahun lalu mereka melakukan intersepsi bersama. Tahun ini, mereka menambahkan komunikasi intelijen, komando gabungan, dan koordinasi taktis. Pengamat percaya bahwa latihan ketiga pasti akan menuju ke arah tentara sesungguhnya, atau latihan komando staf yang memiliki beberapa tentara sesunguhnya, dan di masa depan, akan berusaha membentuk jaringan anti-udara dan anti-rudal gabungan di Asia Timur Laut, di Kawasan Timur Jauh Rusia dan Tiongkok timur laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun