Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS untuk Menjual Arsenal Pertahanan Udara

19 Desember 2017   12:17 Diperbarui: 19 Desember 2017   15:10 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua kategori kekuatan utama sama, mereka harus memiliki pedang dan perisai, itu menjadi konfigurasi standar kekuatan utama. Senjata ofensif strategis Tiongkok telah berkembang dengan sangat cepat, namun senjata defensif strategis Tiongkok juga sedang dikembangkan. Rusia juga sama.

Pedang di satu tangan dan perisai di tangan yang lain. Saat ini, Tiongkok telah membentuk kemitraan strategis dan terkoordinasi, dapatkah Tiongkok terlibat dalam kerjasama strategis di sektor anti-rudal?

Rusia mengajukan pertanyaan semacam ini sejak lama. Sebagai ancaman dari rudal balistik tetangga dan rudal jelajah yang terus meningkat, kedua negara ini kini mulai lebih memperhatikan topik ini.

Bagi sebuah negara yang seluas Tiongkok, dengan wilayah yang luas seperti Tiongkok, pasti perlu membentuk pertahanan udara di seluruh wilayahnya, sehingga seluruh wilayah udaranya aman. Tiongkok telah menyatakan bahwa pada tahun 2035, Tiongkok akan mencapai modernisasi yang mencakup modernisasi militer, dan modernisasi sektor militer inti.

Jadi, modernisasi pertahanan udara dan rudal merupakan indeks penting modernisasi pertahanan nasional Tiongkok. Jika teknologi rudal dan pertahanan udaranya membaik, atau Tiongkok menggunakan kerjasama dengan Rusia ini untuk lebih meningkatkan kemampuan anti-rudal dan anti-udara yang berarti ofensif dan defensifnya kuat. Tiongkok merasa harus kuat di kedua wilayah ini setiap saat.

Konsep kemitraan strategis dan terkoordinasi antara Tiongkok dan Rusia ini adalah hubungan dimana tidak ada aliansi yang terbentuk. Militer Tiongkok dan Rusia mempunyai hubungan yang baik, tapi bukan aliansi. Demikian mereka menekankan dalam pernyataanya.

Bentuk baru dari hubungan keamanan ini menguntungkan stabilitas regional, dan pada saat yang sama, Tiongkok juga percaya bahwa karena bentuk baru konsep keamanan yang diajukan oleh Tiongkok jika bisa diterima oleh lebih banyak negara, hal itu akan membawa perdamaian, stabilitas, dan pembangunan yang berkelanjutan ke kawasan. Semoga memang demikian...

Sumber: Media Tulisan dan TV Luar Negeri Dan Dalam Negeri.

https://www.reuters.com

https://www.sbs.com.au

https://thediplomat.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun