Yu Min, fisikawan nuklir, pemenang penghargaan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional tertinggi Tiongkok. 16 Agustus 1926 Lahir di kampung Lutai, Desa Ninghe, Provinsi Hebei. Pada tahun 1949 lulus dari Jurusan Fisika Universitas Beijing. Pada tahun 1980 terpilih sebagi akademisi Chinese Academy of Sciences (akademisi). Mantan wakil presiden Akademi Teknik China Fisika Tiongkok, peneliti, konsultan sains senior.
Berhasil membuat terobosan teori bom hidrogen di Tiongkok, memecahkan serangkai masalah mendasar dan mengajukan gagasan tentatif. Mengusulkan dari prinsip ke konfigurasi ide dasar yang memainkan peran kunci secara lengkap.
Sejak itu Yu Min telah memimpin studi dan desain teori senjata nuklir untuk waktu yang lama dan telah memecahkan sejumlah besar masalah teoritis. Telah bersumbangsih dan berkontribusi penting dalam pengembangan lebih lanjut untuk senjata nuklir negaranya (Tiongkok) ke tingkat kemanjuan internasional.
Sejak tahun 1970an, ia telah memainkan peran penting dalam mengadvokasi dan mempromosikan sejumlah proyek berteknologi tinggi. Pada tahun 1982 memenangkan hadiah pertama National Natural Science Award. Pada tahun 1985, 1987 dan 1989 tiga kali memenangkan hadiah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional. 1994 dianugerahi Fund Outstanding Scientist Award. Pada tahun 1999 oleh negara dianugerahi Bintang Jasa  "dua bom dan satu satelit". 1985 memenangkan "May Day Labor Medal". Pada tahun 1987 memenangkan gelar "Tauladan Pekerja Nasional".
Masa Muda
Dibawah bimbingan dan mentor Prof. Zhang Zhongsui, Prof. Hu Ning berhasil lulus dengan prestasi sangat baik. Pada 1951 direkrut oleh Qian Sanqiang, Peng Huanwu bekerja di Institute of Modern Physics CAS sebagai  asisten peneliti, assosiasi peneliti. Institute ini didirikan pada 1950 dan Qian Sanqiang sebagai Direktur, Wang Gangchang dan Peng Huanwu sebagai Deputi Direktur.Â
( baca: Bapak Bom Atom Tiongkok Qian Sanqiang & "Pasangan Suami Istri Curie" Tiongkok Qiang Sanqiang )
Pada akhir 1960, di bawah organisasi serta pimpinan Qian Sanqiang, Â sekelompok ilmuwan muda lainnya termasuk Yu Min, secara diam-diam memulai eksplorasi teoritis teknologi bom hidrogen. Pergeseran dari penelitian dasar untuk penelitian bom hidrogen ini sebenarnya merupakan kerugian besar bagi individu Yu Min. Karena pada saat itu, Yu Ming lebih suka dan mengandrungi penelitian dasar. Pada saat itu, penelitian nuklir tidak hanya bersifat tugas berat dan kolektif, tapi juga berarti bahwa dia harus melepaskan masa depan akademisnya yang cerah dan harus menyembunyikan namanya selama bertahun-tahun. Sejak itu, pada tahun 1988, nama dan identitas Yu Min sangat rahasia, hilang dari peredaran.
Yu Min hampir merupakan salah satu fisikawan terkemuka yang telah mengembangkan senjata nuklir yang tidak pernah ke luar negeri, dia satu-satunya yang tidak pernah belajar di luar negeri dan mendapat bimbingan dari serjana dan ahli dari luar negerinya. Yu Min benar-benar belajar dari nol, belajar tekun dengan memperiotas utamakan eksplorasi teoritis.
Dari Bom atom hingga bom hidrogen, orang Amerika menghabiskan tujuh tahun dan tiga bulan dibandingkan dengan prinsip yang telah teruji waktu itu. Inggris, empat tahun tiga bulan, Prancis, delapan tahun enam bulan, dan mantan Uni Soviet, empat tahun dan tiga bulan. Alasan utamanya adalah perhitungannya yang rumit.
Pada saat itu, peralatan yang ada di Tiongkok sangat minim sederhana dan tertinggal sekali jika dibandingkan mereka. Pada saat itu mereka hanya punya satu komputer tabung dengan kecepatan  10.000 kali per detik, dan 95% waktunya dialokasikan untuk perhitungan bom atom, sehingga hanya tersisa 5% waktu tersisa untuk melakukan desain bom hidrogen. Â
Namun kecerdasan dan kesungguhan Yu Min dengan memorinya yang luar biasa, kelompok kerjanya yang dipimpinnya hanya mengadalkan penggaris hitung (sliding rule) bekerja siang malam untuk menghitung. Dalam empat tahun terakhir, Yu Ming dan Huang Zuqian serta personil ilmiah dan teknologi lainnya berhasil mengirimkan 69 laporan penelitian, yang telah menunjukkan sangat memahami banyak tentang fenomena dan hukum dasar bom hidrogen.
Pada tahun 1965, Yu Min dipindahkan ke unit kedua dari Institut kesembilan (Akademi Ilmu Pengetahuan Fisika Tiongkok). Pada September tahun itu, Yu Ming memimpin sebuah tim bergegas ke Shanghai Huadong Computer Institute, untuk memperhatikan secara dekat sejumlah model perhitungan. Namun model perhitunagn ini berat, daya rasionya rendah, rasio fusinya rendah, tidak memenuhi persyaratan yang diinginkan.
Yu Min menyimpulkan dari pengalamannya dan memimpin kelompok personil ilmiah dan teknisnya untuk menghitung sejumlah model dan menemukan kunci untuk membakar materi termonuklir secara mandiri, yang memecahkan isu penting teori bom hidrogen.
Pada akhir Oktober tahun itu, Yu Min mulai mengerjakan teori senjata nuklir. Dia mengusulkan konsep prinsip dasar dari konfigurasi ke prinsip dalam teori bom hidrogen, dan memecahkan sejumlah besar masalah teoritis utama senjata termonuklir.
Yu Min membuat serangkaian laporan akademis mengenai asumsi "teori bom hidrogen" yang dibuat oleh semua rekan yang melakukan perjalanan di Shanghai. Hal ini membangkitkan minat besar dari semua orang. Pada umumnya diyakini bahwa melalui tahap ini, para periset dengan cepat memanfaatkan dua model, dan mendapatkan hasil yang sangat baik.
Setelah itu, Yu Min menjabat sebagai wakil Direktur Departemen Teoritis, Direktur Institute of Theoretical Research, wakil presiden Institut Riset, wakil direktur Komisi Sains dan Teknologi Akademi Sains dan Teknologi, dan penasihat ilmiah senior di Institut Riset Kesembilan Departemen Mesin Kedua (the Ninth Research Institute of the Second Machinery Department.).
Yu Min menyadari pentingnya penyatuan inertial fusi dalam pertahanan dan energi nasional. Untuk membangkitkan perhatian masyarakat, dia membuat sebuah laporan berjudul "Current Status of Laser Fusion Thermophysics" dalam rentang tertentu, dan segera mengatur dan mengarahkan pengembangan teori nuklir di negaranya (Tiongkok).
Pada awal 1986, Deng Jiaxian dan Yu Ming membuat analisis mendalam tentang tren sains dan teknologi dunia dalam senjata nuklir dan mengajukan saran kepada Komite Pusat untuk mempercepat uji coba nuklir. Fakta telah membuktikan bahwa proposal ini telah memainkan peran penting dalam pengembangan senjata nuklir di Tiongkok.
Pada tahun 1988, Yu Min dan Wang Ganchang, Akademisi Wang Daheng menulis surat kepada Deng Xiaoping dan pemimpin pusat lainnya yang mengusulkan untuk mempercepat pengembangan penelitian fusi pengurungan inersia dan memasukkannya ke dalam rencana pengembangan berteknologi tinggi Tiongkok, sehingga penelitian penyatuan inersia Tiongkok telah memasuki fase baru.
Setelah itu, Yu Min secara bertahap menarik diri dari lapangan penelitian karena alasan kesehatan dan mengundurkan diri sebagai wakil presiden Akademi Teknik Fisika Tiongkok alih-alih terus memberikan saran dan petunjuk berharga untuk karir fisika nuklir Tiongkok sebagai "konsultan".
Serangkaian masalah mendasar dalam fisika termonuklir dipecahkan dalam terobosan teori bom hidrogen, dan gagasan tentatif diajukan, mulai dari prinsip hingga konfigurasi lengkap dan lebih dilengkapi. Ini memainkan peran kunci. Setelah kepemimpinan jangka panjang dan partisipasi dalam studi teoritis senjata nuklir, yang dirancang untuk memecahkan sejumlah besar isu teoretis utama. Sejak tahun 1970an, ia telah memainkan peran penting dalam mengadvokasi dan mempromosikan sejumlah proyek berteknologi tinggi.
Yu Min membagi teori nuklir menjadi tiga tingkatan: fenomena eksperimental dan hukum, teori fenomenologis dan dasar teoritis. Di lapangan rata-rata partikel independen menghasilkan prestasi yang luar biasa.
Latar Belakang Keluarga Dan Kisah Belajar Masa Muda
Lahir 16 Agustus 1926 dari orang tua rakyat kecil biasa di kota kecil sebuah desa, dekat kota Tianjin. Orang tuanya bekerja sebagai staff kecil di kota Tainjin. Seperti keluarga biasa lainnya, pasangan ini bekerja dari pagi sampai malam, hanya untuk mendapatkan penghasilan sederhana untuk mendukung keluarga mereka, Yu Min sebagai anak yang bijak, tidak terlalu banyak waktu harus banyak diawasi.
Ketika Yu Min belia dan muda hidup dalam situasi kekacauan militerisme dan war lord yang meraja rela. Setelah situasi agak tenang, Jepang mulai mengivasi dan menganeksasi Tiongkok, maka  terjadilah perang dan kekacauan, rakyat mengalami penderitaan yang amat sangat. Saat-saat itu Yu Min muda merasakan keterbelakangan negaranya.
Sejak kecil Yu Min sudah gemar membaca cerita epos sejarah klasik. Dan sangat menggandrungi tokoh-tokoh sejarah seperti Gakfi (Yuie Fei -- Jendral perang yang memenangkan perang melawan suku Tatar ), Gong Beng (Zhu Geliang---Ahli strategi zaman perang tidak negara Sam Kok), membayangkan suatu hari dia akan seperti mereka.
Meskipun keluarga Yu Min miskin, namun dia cerdas dan gemar belajar. Pada tahun 1944 di terima kuliah di Universitas Beijing dengan prestasi luar biasa. Namun pada saat itu ayahnya tiba-tiba kena PHK, atas bantuan teman-temannya sekelas dan sekamarnya, akhirnya dia bisa masuk Univeritas Beijing.
Selama kuliah terlihat kecerdasan dan kepandaian serta daya ingatnnya yang kuat luar biasa. Pertama di Univ dia masuk Institute Teknologi, tapi merasa ilmu itu biasa-biasa saja yang sudah diteliti orang lain, terlalu sederhana dan membosankan bagi dia. Maka pada tahun kedua dia menyadari masih banyak daerah yang tidak diketahui dalam fisika yang perlu dieksplorasi.
Kemudian dia pindah ke Fakultas Ilmu Pengetahuan untuk belajar fisika, di bidang ini dia telah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Lulus difakultas ini pada thaun 1949 dengan prestasi tertinggi summa cum laude, dan masuk dalam institutute penelitian jurusan pascasarjana fisika.
Metor dan dosen pembimbing Zhang Zongsui sangat memuji kecerdasan Yu Min, pernah suatu kali dalam ujian metematika soal dari makalah  Yu Min saat dijurusan politeknik itu diberikan kepada mahasiswa jurusan metamatika,  para mahasiswa dari jurusan metatika yang terbaik hanya memperoleh nilai 60, yang lain ceblok hanya mendapatkan nilai 20, karena kesulitan dari persoalannya, tapi justru Yu Min memperoleh nilai penuh 100 setika itu. Dan Yu Min dari jurusan lain sebagai mahasiswa pascasarjana.
Pada tahun 1951, Qian Sanqiang menarik Yu Min kerja untuk  Akademi Ilmu Ilmiah dan Fisika Modern Tiongkok (Chinese Academy of Sciences Institute of Modern Physics). Pada saat itu institute tersebut  menjadi pusat berkumpulnya para pemuda berbakat salah satunya adalah Yu Min, dan kelak yang menjadi teman baiknya Deng Jiaxian penerima penghargaan Medali Meritorious "Two Bombs and One Star" (Tiongkok)  (baca: Bapak Bom Atom Tiongkok Qian Sanqiang & "Pasangan Suami Istri Curie" Tiongkok Qiang Sanqiang ).
Sebenarnya ketika ditugaskan masuk ke instutute ini, Yu Min sedang mempelajari teori medan kuantum yang cukup sulit, yang menjadi kesukaannya karena cukup rumit. Ketika Yu Min memasuki Institut ini, Tiongkok sedang memulai studi teoritis tentang bom atom. Yu Min tahu apa arti bom atom untuk negaranya. Ketika dia masih remaja, dia mulai mempelajari fisika nuklir begitu dia pindah ke kota untuk sekolah.
Fisika kuantum dan fisika nuklir adalah dua cabang fisika yang sama sekali berbeda, Yu Min harus mulai dari awal. Tapi belajar tidak pernah menjadi tugas yang sulit bagi Yu Min. Dalam waktu kurang dari empat tahun, Yu Min tidak hanya menguasai tren pengembangan dan fokus penelitian fisika nuklir internasional, namun juga menulis banyak makalah yang berpengaruh di bidang utama penelitian fisika nuklir.
Prestasi
Setelah mengetahui Yu Min tidak pernah ke luar negeri dan tidak menerima bimbingan dari guru asing di tanah airnyanya dan bisa menghasilkan karya penelitian yang begitu hebat, Shin'ichiro Tomonaga* sungguh kehilangan kata-kata. Dalam bukunya Shinichiro menuliskan Yu Min sebagai "produk dalam negeri nomor satu."
(* Shin'ichiro Tomonaga lahir 31 Maret 1906, meninggal 8 Juli 1979 dalam usia 73 tahun, pemenang Hadiah Nobel untuk Quantum Electrodynamics tahun 1965. Asahai prize 1946, Lomonosov Gold Medal 1964).
Menerima Tugas Baru Yang Dimulai Dari Nol
Pada tahun 1961, Yu Min sudah menjadi ahli dalam bidang teori nuklir yang top di Tiongkok yang memberi kontribusi besar dalam proyek bom atom Tiongkok. Justru pada tahun itu Yu Min menerima tugas dari Qian Sanqiang sebuah tugas baru untuk berpartisipasi dalam studi teori bom hidrogen.
Bom atom dan bom hidrogen adalah dua hal yang sama sekali berbeda, satu adalah fisi nuklir yang berat, dan satu adalah mutasi nuklir ringan yang pada dasarnya tidak ada kaitannya dengan penelitian teoretis.
Dengan tugas baru untuk penelitian bom hidrogen berarti dia akan meninggalkan penelitian nuklir, yang telah ditekuni selama 10 tahun dan telah memperoleh kesuksesan besar. Jadi untuk penelitian ini harus dimulai kembali dari awal studinya di bidang yang yang pada dasarnya tidak diketahuinya. Dan pada saat itu, teori bom hidrogen pada dasarnya berada dalam ruang hampa di negaranya dan tidak dapat menemukan apapun untuk referensi dan studi. Meskipun tiga negara AS, Inggris dan Uni Soviet telah berhasil mengembangkan bom hidrogen saat itu, informasi tentang bom hidrogen sangat dirahasiakan. Ketika mempelajari bom hidrogen, Yu Min hanya dapat mengandalkan dirinya sendiri.
Tanpa berpikir panjang Yu Min langsung menerima saja tugas ini. Memang sebagai seorang penggemar belajar dan tantangan yang briliant ini selalu tidak pernah takut belajar dari dari awal. Mengingat dirinya selama sepuluh tahun terakhir yang lewat telah menjadi seorang ahli top bidang nuklir, selanjutnya harus mengubah dari ahli nuklir ke ahli bom hogrogen. Menerima tantangan ini dia hanya tersenyum saja, yang penting dia sudah siap mulai bekerja.
Pada saat itu, orang Prancis sudah melakukan penelitian bom hidrogen beberapa tahun terlebih dahulu, fasilitas dan kondisi penelitiannya jauh lebih baik dari Tiongkok. Pada saat itu semua pengamat mengira dengan konsidi dan fasilitas yang jauh lebih baik Prancis, pasti akan berhasil melakukan penelitian bom hidrogen lebih dulu dari Tiongkok. Yu Min juga memahami keadaan ini, namun dengan diam tanpa komentar tetap mempelajari teori bom hidrogen.
Pada saat itu, dapat dikatakan bahwa selain mengetahui bahwa bom hidrogen adalah reaksi fusi, penelitian tentang bom hidrogen di negaranya pada dasarnya adalah kosong hampa. Kadang-kadang sangat sulit bagi Yu Min untuk menemukan beberapa kata yang terkait dengan bom hidrogen di file katalog perpustakaan-perpustakaan. Â Metode penelitian Yu Min sangat berbeda, karena mereka tidak dapat menemukan informasinya, maka satu-satunya jalan harus mempelajarinya sendiri.
Cara Yu Min dalam mempelajari teori bom hidrogen dapat dibandingkan dengan ketika Einstain menemukan teori relativitas. Mereka berdua melakukan penelitian berdasarkan kecerdasan yang tak tertandingi, seluruhnya didukung oleh data. Hanya dalam waktu tiga tahun, Yu Min memecahkan masalah teoritis pembuatan bom hidrogen, dengan serius mengatakan bahwa pihaknya "berhasil mengatasi pendekatan teknologi bom hidrogen". Dalam waktu tiga tahun, Yu Min menjadi spesialis bom hidrogen domestik terbaik dari mulai sebagai seorang pria yang tidak mengerti bom hidrogen. Dan menjadi ahli bom hidrogen nagaranya serta juga ahli bom hidrogen top dunia.
Setelah memecahkan masalah teoritis, edisi berikutnya adalah pembuatan bom hidrogen. Pembuatan bom hidrogen ribuan kali lebih sulit daripada pembuatan bom atom. Pada awalnya, para ahli dalam merancang proyek bom hidrogen merancang puluhan model, namun tidak satupun dari mereka dapat mencapai hasil yang diinginkan. Hanya setelah bom atom Tiogkok yang pertama meledak dan Deng Jiaxian memimpin kelompoknya bergabung, keadaan menjadi lebih baik.
 Setelah bertemu dengan Yu Min pada tahun 1964, Deng Jiaxian dan Yu Min membuat sebuah pembicaraan panjang. Bersama-sama, kedua jenius fisika top ini berkumpul untuk memilah sejarah studi bom hidrogen tahun itu di negaranya dan segera merumuskan rencana baru untuk pengembangan bom hidrogen. Sejak saat itu, dua divisi kerja sama, bersama-sama memulai pengembangan bom hidrogen pertama di negaranya yang menjadi Bom Hidrogen pertama di Asia.Â
Yu: Kita beberapa orang pergi berburu, dan dapat menembak seekor tupai (ditemukan konfigurasi bom hidrogen yang effektif).
Deng: Apakah kalian telah mendapatkan makanan lezat dari perburuan ini? ( Apakah kamu yakin).
Yu: Tidak. Sekarang dia masih belum memasaknya, tapi harus disimpan sebagai spesimen. Kami sangat semangat menemukannya, dia memiliki struktur tubuh khusus dan membutuhkan studi anatomi lebih lanjut. Namun kita tidak memiliki cukup tenaga kerja. (pada dasar sudah pasti, tapi diperlukan studi lebih lanjut).
Deng: Baik. Saya segera kesana.
Tahun itu, Yu Min mengangkat gagasan bom hidrogen dari prinsip ke formasi integritas dan memecahkan isu kunci senjata termonuklir. Sebagai hasil usaha Yu Min, mulai saat itu, penelitian tentang bom hidrogen di negaranya mulai beralih dari diatas kertas menuju ke manufaktur yang sebenarnya. Bom hidrogen pertama di negaranya hanya tinggal menunggu waktu saja.
Pada saat itu, peneliti Prancis masih meraba-raba dan berada dalam kegelapan dalam pembentukan bom hidrogen.
17 Juni 1967, ledakan bom hidrogen pertama berhasil di lakukan di Asia-Tiongkok, Tiongkok menjadi negara keempat di dunia dengan bom hidrogen! Pada saat itu, Prancis masih meraba-raba. Presiden Prancis Charles de Gaulle dengan gusar memarahi Komisi Energi Atom Prancis atas keterlambatan mereka di banding Tiongkok yang di Asia.
Segera setelah bom hidrogen pertama meledak di negaranya, Yu Min mengetahui secara jelas bahwa tingkat studi bom hidrogen di AS dan Uni Soviet jauh di atas negaranya dan teknologi bom hidrogen mereka telah mencapai puncaknya. Yu Min menyadari bahwa AS dan Uni Soviet pasti akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi pengujian negara-negara lain untuk melakukan uji coba termonuklir. Maka negaranya harus merebut tingkat teknis bom hidrogen agar berada pada tingkat setara dengan AS dan Uni Soviet sebelum mereka dapat mengambil tindakan terhadap negaranya. Jika tidak, di hadapan AS Â dan Uni Soviet, penangkalan negaranya sama seperti macan kertas.
Di bawah kepemimpinan Yu Min, negaranya telah melakukan sejumlah uji coba nuklir sejak saat itu, yang memungkinkan negaranya membuat bom termonuklir yang setara 10 juta ton bom nuklir legendaris "GWT". Seberapa mengerikan bom nuklir berkapasitas 10 juta ton ini? Tes bom hidrogen setara ini telah dilakukan di AS  dan Uni Soviet. Hasil percobaan mengejutkan semua peserta dalam persidangan dan membuat para pemimpin AS dan Uni Soviet merasa gentar. Dalam kata "akhir dunia mendekat/kiamat." Dengan teknologi seperti ini, bom nuklir negaranya dapat benar-benar menjadi deterent atau membuat gentar untuk  AS dan Uni Soviet.
Sepuluh tahun kemudian, nubuatan Yu Min menjadi kenyataan. Pada tahun 1992, AS dan Rusia memulai melakukan perlucutan senjata nuklir dan sepenuhnya melarang negosiasi uji coba nuklir dan segera menandatangani perjanjian tersebut. Sejak saat itu, hanya PBB yang bisa menangkal yang inign mengancam dengan nuklir. Jika negara lain terlibat dalam senjata nuklir, itu adalah ancaman bagi perdamaian dunia, mereka akan dengan suara bulat dikutuk oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Sumbangan Yu Min ke negaranya (Tiongkok) sangat berharga, Â ia memenangkan banyak penghargaan nasional. Pada tanggal 18 September 1999, Yu Min memenangkan Medali Meritorious "Two Bombs and One Star"---medali emas murni 515 gram, yang menunjukkan bobot penghargaan ini. Kedua, pada tanggal 9 Januari 2015, Yu Min memenangkan penghargaan sains dan teknologi tertinggi nasional, yang merupakan penghargaan standar tertinggi ilmuwan papan atas Tiongkok.
Negara modern tidak bisa benar-benar mandiri tanpa kekuatan nuklirnya sendiri. Nama seseorang, cepat atau lambat akan hilang. Tapi dengan bisa bersumbangsih sedikit tenaganya untuk kekuatan tanah air, itu sudah sangat bisa menghibur dirinya.
Dengan kata lain, untuk membuat negara saya menjadi kuat, sumbangsih tenaga saya hanyalah kecil....
Sumber: 1 | 2 | 3| 4 |5 | 6 |7 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H