Pada saat itu, peneliti Prancis masih meraba-raba dan berada dalam kegelapan dalam pembentukan bom hidrogen.
17 Juni 1967, ledakan bom hidrogen pertama berhasil di lakukan di Asia-Tiongkok, Tiongkok menjadi negara keempat di dunia dengan bom hidrogen! Pada saat itu, Prancis masih meraba-raba. Presiden Prancis Charles de Gaulle dengan gusar memarahi Komisi Energi Atom Prancis atas keterlambatan mereka di banding Tiongkok yang di Asia.
Segera setelah bom hidrogen pertama meledak di negaranya, Yu Min mengetahui secara jelas bahwa tingkat studi bom hidrogen di AS dan Uni Soviet jauh di atas negaranya dan teknologi bom hidrogen mereka telah mencapai puncaknya. Yu Min menyadari bahwa AS dan Uni Soviet pasti akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi pengujian negara-negara lain untuk melakukan uji coba termonuklir. Maka negaranya harus merebut tingkat teknis bom hidrogen agar berada pada tingkat setara dengan AS dan Uni Soviet sebelum mereka dapat mengambil tindakan terhadap negaranya. Jika tidak, di hadapan AS Â dan Uni Soviet, penangkalan negaranya sama seperti macan kertas.
Di bawah kepemimpinan Yu Min, negaranya telah melakukan sejumlah uji coba nuklir sejak saat itu, yang memungkinkan negaranya membuat bom termonuklir yang setara 10 juta ton bom nuklir legendaris "GWT". Seberapa mengerikan bom nuklir berkapasitas 10 juta ton ini? Tes bom hidrogen setara ini telah dilakukan di AS  dan Uni Soviet. Hasil percobaan mengejutkan semua peserta dalam persidangan dan membuat para pemimpin AS dan Uni Soviet merasa gentar. Dalam kata "akhir dunia mendekat/kiamat." Dengan teknologi seperti ini, bom nuklir negaranya dapat benar-benar menjadi deterent atau membuat gentar untuk  AS dan Uni Soviet.
Sepuluh tahun kemudian, nubuatan Yu Min menjadi kenyataan. Pada tahun 1992, AS dan Rusia memulai melakukan perlucutan senjata nuklir dan sepenuhnya melarang negosiasi uji coba nuklir dan segera menandatangani perjanjian tersebut. Sejak saat itu, hanya PBB yang bisa menangkal yang inign mengancam dengan nuklir. Jika negara lain terlibat dalam senjata nuklir, itu adalah ancaman bagi perdamaian dunia, mereka akan dengan suara bulat dikutuk oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Sumbangan Yu Min ke negaranya (Tiongkok) sangat berharga, Â ia memenangkan banyak penghargaan nasional. Pada tanggal 18 September 1999, Yu Min memenangkan Medali Meritorious "Two Bombs and One Star"---medali emas murni 515 gram, yang menunjukkan bobot penghargaan ini. Kedua, pada tanggal 9 Januari 2015, Yu Min memenangkan penghargaan sains dan teknologi tertinggi nasional, yang merupakan penghargaan standar tertinggi ilmuwan papan atas Tiongkok.
Negara modern tidak bisa benar-benar mandiri tanpa kekuatan nuklirnya sendiri. Nama seseorang, cepat atau lambat akan hilang. Tapi dengan bisa bersumbangsih sedikit tenaganya untuk kekuatan tanah air, itu sudah sangat bisa menghibur dirinya.
Dengan kata lain, untuk membuat negara saya menjadi kuat, sumbangsih tenaga saya hanyalah kecil....
Sumber: 1 | 2 | 3| 4 |5 | 6 |7 |