Dengan sedang berlangsungnya Kongres Nasional CPC Tiongkok yang ke-19 dan yang berakhir pada hari ini 24 Okterber 2017, sorotan banyak analis dunia diarahkan ke Tiongkok. Disini penulis mencoba untuk mengemukakan pandangan dari analis-analis pemerhatikan perkembangan Tiongkok dan dunia.
Pesan Xi dalam Kongres tesebut antara lain mengatakan: Tiongkok yang makmur dan stabil akan sangat bermanfaat bagi kawasan ini dan dunia pada umumnya.
Laporan Xi Jinping selama tiga setengah jam telah mengirim sinyal kuat komitmen Tiongkok untuk membuka ekonomi, sistem jaminan sosial yang lebih baik, perlindungan lingkungan yang ditingkatkan dan sebuah komunitas yang memiliki masa depan bersama bagi umat manusia.
Harapan Tokoh Perdamaian Dunia
Pada tahun 1990, politisi Jerman Willy Brandt mengusulkan "tata kelola global. "Tujuannya berharap untuk bisa mau mengakui nilai-nilai global secara umum, agar dunia bisa menghindari konflik dan perang dengan menggunakan "hukum untuk mengatur dunia" seperti yang sekarang digunakan negara-negara dalam  mengatur negaranya dengan "hukum untuk mengelola negara."
Namun, puluhan tahun telah berlalu dan globalisasi telah meningkat, namun laju tata kelola global belum maju. Pada tahun lalu, orang-orang kecewa melihat Timur Tengah masih kacau, seringnya terjadi bencana, krisis pengungsi semakin dalam, populisme terus makin besar kepala dan ekonomi global pulihnya juga sangat pelan.
Ucapan dan tindakan Presiden AS Donald Trump yang baru tampaknya cenderung melakukan perdagangan proteksionisme. Jadi, hal apa yang membuat sulit tentang tata kelola global dalam menghadapi masalah untung-rugi. Lalu apa yang diusulkan oleh Tiongkok?
Tiongkok Sangat Menghargai Forum Davos.
Saat lawatan ke luar negeri Presiden Tiongkok Xi Jinping pada permulaan tahun ini, negara pertama yang dikunjungi adalah Swiss. Kunjungan kenegaraan ini untuk menghadiri Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2017. Ini menjadi pimpinan nasional pertama Tiongkok yang menghadiri Davos Forum.
Banyak orang dunia tidak yakin atau memiliki kepercayaan terhadap arah ekonomi global akan berkembang. Sehingga bagi sebagian analis, kontribusi terbesar yang dilakukan Xi Jinping terhadap Davos mengekspresikan kepercayaan diri Tiongkok kepada masyarakat internasional.