Dari selesainya sub-seksi tiga dimensi pertama kapal selam nuklir pada bulan September 1969 sampai selesai bangunan secara keseluruhan pada bulan Maret 1970, dibutuhkan waktu hanya tujuh bulan. Sebelum para personil yang terlibat proyek ini bisa merayakannya, tugas yang lebih berat lagi akan mereka hadapi lagi.
Waktu adalah perintah. Sebelum simpul waktu meluncurkannya ke air, semua pekerjaan sudah berada pada jadwal yang ketat. Anggota staf yang berpartisipasi dalam proyek ini melupakan konsep delapan jam kerja namun siap dipanggil bekerja selama 24 jam, demi mendedikasikan diri mereka untuk bekerja setiap saat. Mereka melakukan semua ini secara sukarela dan aktif.
Wang Rongzheng menuturkan: Dengan jelas diminta agar kapal selam itu diluncurkan ke air setelah perakitan umum dan pengujian pada akhir tahun. Tujuan ini bahkan lebih berat dari yang kita bayangkan.
Pada saat yang paling mendesak untuk membangun kapal selam nuklir, semua orang di pabrik tersebut bekerja keras di platform pembuatan kapal. Semua orang mengeluarkan semua kekuatan. Semua bersemangat demi kemenangan untuk negara.
Ketika pembangunan kapal selam nuklir segera diproses, para peneliti reaktor di darat di tengah pegunungan pedalaman Tiongkok barat daya juga menghadapi tekanan simpul waktu.
Orang-orang yang bekerja di kapal selam nuklir kemudian memberi Peng Shilu sebuah julukan dengan "Peng Paiban (Betnya si Pang)." Saat memesan perangkat reaktor nuklir, menurut konvensi, mereka seharusnya memesan satu set perangkat reaktor darat dan memperbaikinya setelah eksperimen dan kemudian memesan satu set lagi setelah alat melakukan eksperimen bawah laut.
Tapi mengandalkan pengalamannya dalam  mempelajari mekanika, Peng Shilu berpikir bahwa dia telah memahami prinsip-prinsipnya dengan jelas. Setelah percobaan di darat, akan ada sedikit modifikasi pada perangkat, tapi pasti tidak akan terjadi dibatalkan total dan harus dimulai dari nol lagi.
Karena itu, Peng Shilu memutuskan untuk memesan dua perangkat sekaligus. Satu set perangkat sangat mahal. Memesan dua set perangkat sekaligus merupakan keputusan yang sanagat ber-risiko besar.
Seperti yang dibuktikan oleh fakta kemudian, keputusan ini membantu menggerakkan waktu untuk menciptakan kapal selam nuklir pertama di Tiongkok yang ditarik tiga tahun ke depan (lebih cepat 3 tahun).
Pada sore hari 15 Juli 1970, Peng Shilu segera dipanggil ke Beijing untuk melapor kepada Komite Sentral CPC tentang proses kapal selam nuklir. PM Zhou berkata kepada Peng Shilu: "Adik Peng, ingatlah bahwa Anda berasal dari Haifeng. Peng itu nama marga Anda dan Anda adalah putra Peng Pai. Apakah Anda ingat itu?" Dia menjawab "Saya ingat itu!"
Reaktor darat untuk kapal selam nuklir setelah mengalami banyak kesulitan akhirnya masuk dalam tahap persiapan akhir, dan memasuki tahap eksprimen strartup. Pada saat itu, semua orang mengharapkan reaktor darat akan dioperasikan pada kapasitas penuh. Karena ini akan menjadi kunci menentukan apakah kapal selam nuklir akan bisa diluncurkan ke dalam air tepat waktu atau tidak.