Pada 2 Agustus lalu, dokumen khusus pertama untuk memfasilitasi investasi global muncul, itu menunjukkan pencapaian " Outline for BRICS Investment Facilitation / Garis Besar untuk BRICS Investasi Facilitasi" yang dibuat untuk ruang kosong dalam sistem investasi multilateral global.
Garis Besar secara komprehensif mengatur beberapa implementasi dan metode spesifik untuk memfasilitasi investasi BRICS, yang dengan jelas mengusulkan peningkatan transparansi kerangka kebijakan investasi, meningkatkan efisiensi proses administrasi terkait investasi, meningkatkan kemampuan dan tingkat layanan publik terkait investasi, serta elemen inti lainnya untuk memfasilitasi investasi.
Statistik dari Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB menunjukkan bahwa dari total investasi asing negara-negara BRICS, hanya sekitar 6% dari investasi tersebut ke negara-negara BRICS lainnya-jadi ada potensi besar yang masih bisa digarap.
Tidak hanya garis besar ini yang memungkinkan perdagangan bebas dan investasi yang lebih diliberalisasi, ini masih bisa untuk secara besar-besaran mempromosikan investasi antara negara-negara BRICS, yang dapat memberikan hasil implementasi terbaru untuk memfasilitasi investasi global.
Ini merupakan hasil penting dan sorotan yang hebat. Dengan kepemimpinan Tiongkok yang telah merumuskan garis besar untuk BRICS Investment Facilitation, dan berperan dalam membimbing peraturan investasi. Ini adalah pembentukan rumusan pertama prinsip panduan untuk kebijakan investasi global setelah Tiongkok menjadi Presiden G20 tahun lalu. Demikian menurut pandangan pengamat dunia luar.
Ini sangat penting, dan memiliki makna sejarah. Sebagai negara berkembang, negara-negara BRICS memiliki banyak tenaga kerja, sumber daya, dan keuntungan pasar, serta ekonomi yang dinamis, sehingga mereka masih memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang cepat dan kondisi untuk menjadi pemimpin dalam putaran baru globalisasi ekonomi.
Negara BRICS masih memegang posisi penting. Mereka memiliki pasar yang luas dan berkembang, industri berkembang; mereka adalah pemimpin daerah masing-masing; mereka akan tetap menjadi negara yang sangat penting. Kerjasama antara para pemimpin regional ini juga akan memungkinkan kelompok BRICS memiliki posisi internasional yang semakin penting.
Selain ekonomi, negara-negara BRICS masih memiliki banyak ruang untuk kerjasama di antara mereka di wilayah lain. Dalam banyak topik internasional, negara BRICS masih harus memiliki suara bersatu, jika ingin lebih kuat.
Pada bulan Juli tahun ini, ketika para pemimpin BRICS bertemu saat KTT G20 Hamburg, mereka mengadakan sebuah pertemuan dan mengeluarkan sebuah pernyataan bersama, sebagai negara-negara BRICS.meminta masyarakat internasional untuk bersama-sama menyelenggarakan "Paris Climate Agreement."
Rober Lawrence Kuhn, US expert in Chinese Affair, mengatakan: Kerja sama mereka ini mengirim sinyal bahwa meskipun kekuatan utama ini menghadapi tantangan mereka sendiri, mereka akan bekerja sekeras yang mereka bisa untuk bekerja sama dan berkoordinasi, kita memerlukan lebih banyak usaha semacam itu. Ini sangat positif.
Presiden Xi Jinping memberikan sebuah metafora yang jelas bahwa "negara-negara BRICS seperti lima jari - masing-masing memiliki bakat sendiri saat terbentang, tapi mereka membentuk satu kebersamaan berupa kepalan tangan saat dikepalkan." Entah itu perbedaan dan konflik yang ada antara negara-negara BRICS atau tantangan yang dipresentasikan oleh sentimen "anti-globalisasi" dalam beberapa tahun terakhir, selama negara-negara BRICS bersatu, mereka akan mengatasi semua kesulitan dan tantangan, dan kerjasama BRICS pasti akan berkembang.