Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal BRICS dan BRICS New Development Bank

4 September 2017   22:45 Diperbarui: 4 September 2017   22:59 7410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.brics2017.org

BRICS adalah akronim untuk asosiasi lima ekonomi nasional utama: Brasil, Rusia, India, China (Tiongkok) dan Afrika Selatan.

BRICS dibentuk sebagai asosiasi ekonomi besar yang tumbuh cepat sekitar satu dekade yang lalu untuk mengadvokasi representasi yang lebih baik bagi negara-negara berkembang dan "menantang" tatanan dunia yang didominasi Barat yang telah berlaku sejak akhir P.D. II. Tampaknya akan  segera mencapai kesepakatan untuk meningkatkan pangsa hak suara bagi pasar negara berkembang di badan keuangan dunia IMF dan Bank Dunia. BRICS juga mulai mengoperasikan bank pembangunannya sendiri (BRICS New Development Bank).

Pemimpin negara BRICS - Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan -- akan bertemu di kota Xiamen, tenggara Tiongkok, dari 3 Sampai 5 September 2017 ini. KTT BRICS ini merupakan yang ke-9 diadakan di Xiamen, Tiongkok.

Dalam 10 tahun dari tahun 2006 sampai 2016, negara-negara BRICS telah berkembang dalam jumlah dan juga makin mendalam, dan membentuk mekanisme kerja sama multi-level yang komprehensif, yang pada akhirnya berkembang menjadi mekanisme internasional berlapis-lapis yang memiliki pengaruh penting, dan membangun model kerja sama yang baik untuk pangsa pasar negara berkembang. dan negara berkembang.

Tahun ini, kerjasama BRICS telah secara resmi telah mulai berjalan untuk dasawarsa kedua pembangunannya, dan awal dasawarsa ini dihadapkan pada pemulihan ekonomi yang kurang menjanjikan, gelombang pemikiran "anti-globalisme" di Barat, dan tantangan lainnya

Jadi, bagaimana kelima negara BRICS ini yang tulus bekerja sama meskipun ada kesulitan untuk memulai "dekade emas" kedua kerjasama BRICS? Dan ini telah menjadi harapan terbesar dunia luar untuk pertemuan Xiamen.

KTT pemimin BRICS yang ke-9 dari 3 -- 5 September di Xiamen ini, topiknya "Stronger Partnership for a Brighter Future." atau "Kemitraan yang Kuat untuk Masa Depan yang Lebih Cerah." Fokusnya adalah untuk memperdalam kerjasama pratikal, memperkuat pemerintahan global, mengembangkan pertukaran budaya, mempromosikan pembangunan yang sistematis, dan kerja sama lainnya.

Igor Prokolyev, Head of Centre for Economic research, Russian Institute for Strategic Studies, mengatakan: Saya percaya bahwa KTT ini akan merangkum sepuluh tahun terakhir pencapaian BRICS, dan mengkonfirmasi arah pengembangan mekanisme BRICS untuk sepuluh tahun ke depan. Sejauh ini, KTT BRICS di Xiamen berbeda, KTT ini akan menjadi yang memiliki prestasi luar biasa.

Konsep BRICS pada awalnya diciptakan sebagai konsep investasi, yang mengacu pada empat pasar negara berkembang dengan potensi pengembangan ekonomi yang baik yaitu Tiongkok, Rusia, India, dan Brazil. Kerjasama negara-negara BRICS dimulai pada tahun 2006, dan pada tahun 2009, para pemimpin negara tersebut mengadakan pertemuan pertama mereka di Yetakerinberg, Rusia untuk pertama kalinya, dan seterusnya bertemu sekali per tahun sejak saat itu.

Pada tahun 2011, Afrika Selatan secara resmi bergabung dengan mekanisme kerja sama BRICS, secara resmi memperluas BRICS untuk memasukkan lima negara.

Lingkup geografis BRICS tersebar dari Eropa, Asia, Amerika Latin hingga mencakup Afrika, sehingga  mencakup hampir 30% seluruh wilayah dunia, dan 43% populasi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun