Kita tahu jika untuk perundingan internasional di Suriah, satu hal adalah bahwa Rusia yang mengarahkan prosesnya di Astana dan yang lain adalah PBB telah mengarahkan prosesnya di Jenewa. Kini, AS telah mengakui proses yang dilakukan di Astana, dan ambil bagian dalam rangkaian dokumen yang dihasilkan oleh proses Astana, dan sedang melaksanakan/mengimplemetasikan dokumen-dokumen ini di Suriah. Ini adalah sesuatu yang belum kita lihat dalam laporannya.
Setelah itu kita bisa melihat Menlu AS Tillerson mengumumkan pada 7 Juli bahwa AS, Russia dan Yordania telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Suriah bagian barat daya.
Pad 19 Juli, Presiden AS Trump menangguhkan proyek rahasia pemerintahan Obama yang memerintahkan CIA pada tahun 2013 untuk melaksanakannya menyediakan peralatan dan pelatihan kepada oposisi Suriah, dengan harapan agar bisa memperbaiki hubungannya dengan Rusia.
Dan dua hari setelah pertemuan antara Trump dan Putin, Menteri Luar Negeri AS Tillerson membuat pernyataan garis keras, yang mengindikasikan bahwa Rusia harus memindahkan tentara dan senjata beratnya dari Ukraina timur dan mengembalikan Krimea, yang telah dicaplok pada tahun 2014, meskipun dia tidak menyebutkan nama dari Semenanjung ini.
Trump bercuit dalam Tweternya: "Tidak ada sesuatupun yang akan dilakukan sampai masalah Ukraina dan Suriah teratasi."
Semua pihak bisa melihat bahwa Trump menyerang Suriah tanpa berpikir matang, lalu berpelukan untuk bekerja sama dengan Rusia; Dia mengambil sikap garis keras tanpa ada ruang untuk negosiasi dalam masalah Ukraina, apa yang akan dilakukan presiden "fleksibel" ini selanjutnya? Sulit diprediksi.
Sejak mantan Presiden AS Obama memulai penyelidikan terhadap "Russiagate" akhir tahun lalu, selama enam bulan terakhir ini, telah menggali banyak hal dan mengadakan banyak pemeriksaan, namun masih belum menemukan bukti langsung bahwa Presiden Rusia Putin memerintahkan peretas untuk meretas, juga tidak ditemukan bukti hubungan Trump dengan "Russiagate".
Tapi Kongres tampaknya selalu menentang Trump di setiap kesempatan, yang membuat dia menjadi frustrasi. Jadi, ke arah mana strategi Trump untuk Rusia akan berkembang? Bisakah masih ada penghangatan atau menjadi baik dalam hubungan AS-Rusia?
Sejak Trump mulai menjabat pada bulan Januari tahun ini, pejabat utama Gedung Putih masih sering kali dalam proses menyesuaikan diri, dan pemerintah memiliki banyak posisi kunci yang masih belum terisi.
Berdasarkan pengamatan dari "Washington Post," dari 575 posisi jabatan kunci yang nominasinya memerlukan persetujuan presiden dan Senat, hanya 50 yang telah disetujui. 165 posisi memiliki nominasi resmi, dengan 3 nominasi back-up, berarti 357 posisi tersisa benar-benar kosong. Hal ini mempengaruhi operasi mesin/mekanisme nasional yang efektif.
Hingga hari ini, Trump masih belum secara resmi merilis strategi global lengkap atau strateginya terhadap Rusia.