CSRDA kemudian ditunjuk sebagai "Akademi ke-7 Kementerian Pertahanan," atau "Akademi ke-7" untuk jangka pendek. Kemudian, Liu Huaqing Deputi Ketua Komisi Militer Pusat, ditunjuk sebagai presiden pertama institut tersebut.
Maka R&D untuk kapal perang yang komplek, termasuk kapal destroyer rudal, dimulai dari sini.
Pada 29 Juni 1964, Tiongkok untuk pertama kalinya berhasil merancang dan memproduksi DF-2 (CSS-1) secara independen rudal balistik jarak menengah, dan dengan sukses berhasil diluncurkan.
Kabar baik yang datang dari padangan pasir yang jauh di Tiongkok ini, menjadi dorongan besar bagi staf CSRDA, Sebelumnya mereka sama sekali tidak tahu bahwa penelitian mereka akan desertai kabar baik ini, yang akan menjadi peluang yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Tidak lama setelah sukses peluncuuan DF-2, Tiongkok mulai melakukan uji coba DF-5 (CSS-4 Mod 2) sebuah rudal antar benua. Untuk membawa kembali data survei lengkap, AL-PLA perlu mengirim armada konvoi kapal survei ke lautan luas. Oleh karena  itu pembangunan kapal destroyer rudal menjadi tugas yang sangat mendesak.
Dalam formasi konvoi, kapal rudal destroyer merupakan bagian penting dan integral dari kapal AL. Untuk memenuhi misi escort. Tiongkok perlu membangun kapal desroyer untuk lautan dalam.
Pada tahun 1966, para pejabat pusat di Komisi Militer Pusat Tiongkok, dengan model "Empat Kapal Perang," Tiongkok mengembangkan kapal destroyer Tipe 051 secara mandiri.
Pada Maret 1967, seorang pemuda bernama Pan Jinfu menerima perintah dari pusat, diminta untuk bekerja dengan Li Fuli , pakar desain kapal, dalam penelitian dan pengembangan destroyer Tipe 051.
Pan Jingfu lulus dari Universitas Zhejiang pada awal 1950-an, merupakan salah satu peneliti pertama yang dibina RRT.
Berpengalaman bergabung dengan melakukkan modeling kapal penyapu ranjau di Uni Soviet, yang memungkinkan dia untuk mendapatkan pengalaman berbeda dalam mendisain kapal.