Pada bulan Agustus, Nanjing berada pada musim panas yang  yang tak tertahankan, selain lingkungan yang lembab dan gigitan serangangga yang ganas, kondisinya sungguh tidak nyaman.
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan masalah ini, Huang Weilu dan anggota tim eksperimen menjalani panasnya sinar matahari yang terik dengan membuka baju sepinggang untuk terus menguji rudal tiruan, memperbaikinya dan mengujinya berulang-ulang terus  menerus. Dan ini berlangsung lebih dua bulan, yang pada akhirnya mereka menemukan sebuah pola.
Huang menuturkan: Kami menemukan bahwa jika mock-up rudal jatuh agak vertikal, itu tidak akan rusak. Dengan ditemukannya pola ini, kami memiliki gagasan untuk menggunakan parasut, yang akan dikeluarkan pada titik tertinggi lebih dari 30 meter di atas permukaan tanah, sehingga rudal tersebut akan jatuh seperti shuttlecock bulutangkis dan jatuh secara vertikal. Kemudian kami melakukan percobaan lagi dan menemukan bahwa masalah ini akhirnya telah bisa  terpecahkan.
Pada tahun 1972, percobaan rudal JL-1 tiruan berhasil dilakukan dalam peluncuran kapal selam. Ini menjadi langkah penting dilakukan dalam penelitian dan pengembangan SBLM. Sejak saat itu, dengan beberapa percobaan peluncuran dan perbaikan terus-menerus, pada tahun 1975, desain Jl-1 diumumkan sudah selesai. Ini menjadi tahun ke-10 telah lewat sejak pertama kali rencana membangun JL-1 dicanangkan.
Pada tahun 1975, pabrik pembuat rudal tersebut menerima pesanan persiapan perakitan akhir JL-1. Dengan upaya berkelanjutan satu dekade, "JL-1" akhirnya masuk pada tahap perakitan akhir.
Pada bulan Oktober 1980, fase uji coba rudal sesungguhnya yang dirindukan setiap orang Tiongkok dimulai secara resmi. Ini adalah saat yang menyenangkan bagi para peneliti sains yang tak terhitung jumlahnya di Tiongkok.
Menurut rencana awal "bench, barrel, and submarine", uji coba tersebut pertama kali dilakukan di bench daratan. Setelah berhasil dalam uji peluncuran darat, dilakukan dengan kondisi seperti lingkungan peluncuran kapal selam tiruan, baru dilakukan di barrel daratan.
Pada bulan April 1982, dua tahap percobaan bench and barrel berhasil dilakukan. Dan selanjutnya uji coba bagian ketiga yang menggentarkan, yaitu tembakan rudal yang sebenarnya dari kapal selam.
Pada tanggal 1 Oktober 1982, Xinhua News Agency mengumumkan ke seluruh dunia, "RRT akan meluncurkan pesawat roket ke lingkaran maritm 280O Utara, 123O53' Â sebagai pusat diameter 35 mil laut dari 7 sampai 26 Â Oktober 1982.
Pesawat Roket ini adalah SLBM pertama yang dilakukan R&D Tiongkok untuk pertama kalinya yang dinamakan "JL-1"