Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong Kekuatan dan Alutsista PLA 90 Anniversary

2 Agustus 2017   10:18 Diperbarui: 2 Agustus 2017   10:30 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: China Daily+www.nytimes.com

Keterbukaan ini menunjukkan bahwa Liaoning dukungan belakang, operasinya, operasi deknya, semua fasilitas penerbangan sepenuhnya sistematik, dan telah dipratekkan dengan baik. Dengan membuka  ini kepada publik ini menunjukkan metode penetapan standar yang benar-benar standar, metode penyimpanan atau pergudangan, metode pemasokan dan metode pendukung---ini semua mengindikasikan bahwa Liaoning memiliki kapasitas initial tempur.

Degan ditampilkan kepada publik dengan begitu transparansi semacam itu, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi.  Dalam beberapa tahun terakhir, terobosan terus-menerus telah dibuat dalam penciptaan kapasitas tempur kapal induk AL-PLA. Ada puluhan pilot jet tempur berbasis kapal induk dan petugas sinyal pendaratan yang telah mendapatkan akreditasi kapal induk.

Tiongkok telah menjadi salah satu negara baru di dunia yang memiliki kemampuan untuk melatih pilot jet tempur berbasis kapal induk-nya sendiri. Terutama dari akhir 2016 sampai awal tahun ini, gugus tugas kapal induk berhasil menyelesaikan misi pelatihan lintas regional dengan menggunakan senjata nyata, dan membuat langkah penting untuk menciptakan misi pelatihan pertama untuk memperbaiki kapasitas tempur kapal induk di Samudra Pasifik Barat.

Untuk urusan tonase, kapal induk Liaaoning tidak sebesar USS Nimitz atau USS Gerald S Ford. Namun teknologinya telah berhasil menangkap beberapa teknologi inti kapal induk AS, misalnya untuk  Aircraft Launch System (EMALS = Electromagnetic Aircraft Launch System)-- kapal induk ini memiliki EMALS yang matang.

Selain itu kapal induk Tiongkok yang berikutnya juga menggunakan EMALS, ini akan menyelesaikan masalah penggerak/propulsi listrik penuh dan sistem kontrol daya terpadu. Selain itu, penelitian Tiongkok di pesawat berbasis kapal induk dan pesawat peringatan dini (AWACS) berbasis kapal induk sedang berlangsung. Banyak negara, termasuk negara-negara seperti Prancis membeli pesawat peringatan dini berbasis kapal induk mereka dari AS.

Inggris bahkan tidak memiliki, hanya memiliki helikopter peringatan dini. Tapi Tiongkok punya buatannya sendiri.

Kapal induk kuasi Jepang tidak memiliki pesawat terbang sayap tetap (fixed wing) berbasis kapal induk, jadi tingkatnya lebih rendah. Secara umum, ketika sampai pada kapal induk dek besar, dan kapal-kapal EMALS, pada dasarnya Tiongkok berada pada level tekonologi yang sama dengan teknologi EMALS AS-Prancis yang semuanya berbasis pada  teknologi Amerika.

Jadi Tiongkok menjadi negara yang memiliki hak kekayaan intelektual (intelectual property) yang independen, dan termasuk telah memasuki tingkat atas. Secara teknologi Tiongkok dapat dikatakan berada pada generasi yang sama dengan AS. Mungkin itu akan tidak berlebihan.

Pada 15 Oktober 2016, kapal selam bertenaga nuklir pertama Tiongkok, yang sudah pensiun perlahan-lahan ditarik ke dermaga Museum Militer Shanghai. Ini menandai fase baru kapal selam bertenaga nuklir Tiongkkok diganti dengan kapal baru.

 Pada 26 April 2017, kapal induk mandiri kedua di Tiongkok diluncurkan di Dalian, hanya lima tahun setelah kapal induk Liaoning dioperasikan. Tampaknya Tiongkok telah menguasai teknologi dan pengalaman manajemen kapal induk.

Sumber: www.bbc.com
Sumber: www.bbc.com
Pada saat yang sama alutsista AL-PLA meningkatkan dan menggantikan establismentnya. Selama lima tahun terakhir, AL-PLA meluncurkan dan mengoperasikan lebih dari 70 kapal permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun