Pada 1 Nopember 2016, Chengdu J-20 atau jet tempur siluman telah ditampilkan di Pameran Internasional Kedirgantaraan Tiongkok ke-11 (Chaina International Aviation & Aerospace Exhibition).
J-20 adalah jet temur siluman (stealth) generasi ke-4 Tiongkok pertama yang menggunakan mesin buatan Tiongkok sendiri. Yang bisa membawa beberapa rudal udara-ke-udara, udara-ke-kapal, udara-ke-darat. J-20 diyakini memiliki kemampuan tempur sama dengan F-22 AS, dan ketika dalam armada J-20 dapat menggunaka satu radar untuk mendeteksi beberapa target dan menyampaikan data tersebut ke pesawat lain, sehingga menjaga keheningan dari radar, secara efekif, diam-diam mendekati pesawat musuh dan menyerang mereka. Ini juga merupakan serangan klasik dari F-22.
Pada 9 Maret 2017, J-20 secara resmi telah bergabung dalam AU-PLA.
Saat ini, AS adalah satu-satunya yang telah mengembangkan dua model jet tempur stealth. Salah satunya adalah F-22, dan lainnya adalah F-35. Mereka adalah dua jet tempur siluman. Dan T-50, yang dikembangkan oleh Rusia masih dalam tahap pengembangan dan belum diimplementasikan ke dalam militer.
Saat ini, Jepang sedang mengembangkan jet tempur X-2 Shinshin, tapi ini adalah prototipe, dan tidak dapat berperan dalam pertempuran karena fungsinya tidak cukup baik.
J-20 Tiongkok adalah jet tempur stealth berat yang setara beratnya dengan  F-22 AS. Ini menunjukkan bahwa jet tempur stealth Tiongkok berada di generasi ke-4, dan telah bergabung dengan jajaran pesawat terbang teratas di dunia.
Dalam China International Aviation & Aerospace Exhibition, pesawat angkut Xian "Y-20", atau dijuluki "chubby girl atau gadis gendot," juga menimbulkan banyak kejutan. Dengan wilayah peperangan modern yang sangat luas dan laju peperangan yang sangat cepat berkembang setiap hari, maka pengerahan alutsista udara menjadi sangat penting.
Y-20 adalah pesawat transport militer strategis generasi baru dari salah satu pesawat transport militer strategis yang dikembangkan oleh Tiongkok sendiri. Memiliki jangkauan penerbangan kapasitas maksimum 4.400 km, dan berat lepas landas maksimum 220 ton, sedikit lebih rendah dari pesawat transport C-17 AS.
Pada bulan Juli 2016, Y-20 secara resmi bergabung dengan jajaran AU-PLA.
Karena Tiogkok tidak memiliki jenis pesawat angkut berskala besar ini di masa lalu, sebagai pesawat peringatan dini AWACS, misalnya, sekarang kita bisa melihat KJ-2000 Â menggunakan badan pesawat IL-76 Rusia. Jika mereka ingin mengerahkan pasukan atau mereka ingin melakukan pengisian bahan bakar di udara, tidak ada platform yang bagus untuk itu. Tapi setelah Tiongkok memiliki pesawat angkut besar Y-20, maka kini apakah itu mengangkut peralatan atau mengangkut personil, mereka bisa mengerahkan sejumlah besar sekaligus, di masa depan, pesawat tersebut dapat dikembangkan menjadi platform yang efektif untuk pesawat peringatan dini yang canggih. Atau pesawat pengisian bahan bakar udara.
"Jagoan petarung darat" tank tempur tipe 99A yang merupakan peningkatan dari tank tempur utama Tipe 99. Dalam beberapa tahun terkahir, Jepang dan Korsel telah mulai mengembangkan tank tempur utama baru. Sedang Tiongkok melalukannya terkahir, tapi akhirnya Tiongkok berada di depan.