Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong Kekuatan dan Alutsista PLA 90 Anniversary

2 Agustus 2017   10:18 Diperbarui: 2 Agustus 2017   10:30 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Andrew S. Erickson+ Pakistan Defence

Kantor berita Xinhua mengatakan, Tiongkok pertama kali melakukan upacara peringatan angkatan bersenjatanya yang jatuh 1 Agustus ini dilakukan dengan parade militer sejak berdirinya RRT 1949.

Ini juga untuk pertama kalinya Xi meninjau pasukan di lapangan seperti ini, Xinhua menambahkan. Lokasi parade tersebut mewujudkan "atmosfir medan perang yang tertutup debu" untuk 12.000 tentara yang berpartisipasi, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Ren Guoqiang () dalam sebuah pernyataannya.

Militer negara harus lebih lincah dan mengikuti reformasi teknologi agar lebih kompak dan responsif, dan mengurangi bergantung pada jumlah pasukannya, kata Xi pekan lalu.

Tiongkok belum pernah bertempur dalam perang sesungguhnya dalam beberapa dasawarsa dan pemerintah bersikeras tidak memiliki niat bermusuhan, namun hanya memerlukan kemampuan untuk mempertahankan apa yang sekarang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Namun, bagaimana Tiongkok, yang tidak pernah mengalami peperangan informasi memastikan bisa memenangkan perang di kemudian hari?

Dari bulan Juli sampai September 2016, latihan militer "the Stride 2016. Zhurihe" telah diadakan satu demi satu. Cabang-cabang militer dari lima wilayah tempur masing-masing mengirim sebuah brigade campuran untuk melakukan putaran oposisi otonom dengan "kekuatan biru" profesional.

Di pagi hari, sebuah brigade infanteri gunung dari Kelompok Keempat Korps Tentara Merah di 'sisi merah' dalam latihan maju menuju medan pertempuran yang telah ditentukan sebelumnya di sepanjang tiga jalur yang berbeda. Meskipun telah dilakukan pemadaman lampu dan komunikasi, kelompok tersebut masih mengalami serangan artileri yang sengit dari tentara biru sebelum mencapai posisi keberangkatan serangan yang ditetapkan.

Beberapa kendaraan transportasi hancur, dan sama seperti petugas dan tentara mengevakuasi dari kendaraan dan bersiap untuk mengorganisir sebuah serangan, lebih banyak kendaraan tertangkap dalam tembakan artileri tentara biru tersebut. Setelah itu, tentara merah melakukan reorganisasi dan bergerak maju, mempercepat langkah mereka dan menyebarkan kendaraan mereka, yang secara efektif menghindari babak baru penembakan dari tentara biru. 

Semakin kompleks situasi di daerah ini, dan semakin kuatnya pasukan biru, akan semakin baik efek latihannya. Dan di masa lalu, itu semua sangat mudah, tapi sekarang, mungkin tidak ada bagian yang mudah. Mereka telah meposisikan di 'artileri musuh', dan pemandu datang. Jika mereka  tidak bersembunyi, mereka akan kehilangan separuh kekuatannya. Saat mereka maju, semula bisa cepat maju, tapi ada ranjau dan serangan udara musuh, dan berbagai serangan musuh, termasuk nuklir, kimia, dan biologi---ini sangat umum bisa terjadi dalam perang, dan mungkin itu bisa juga tidak akan terjadi, tetapi mereka diperlukan unutk bisa melewati situasi yang lebih ketat dan sulit dari keadaan perang yang sesungguhnya, itu yang justru dibutuhkan.

Saat ini, pasukan merah telah kalah dengan mengerikan atas pasukan biru. Setiap unit yang mengambil bagian dalam latihan menerima daftar masalah yang sangat panjang. Bagaimana mereka mengevaluasi kemajuan mereka? Agar jika mereka kembali lagi tahun depan daftar mereka bisa lebih pendek

PLA Meniru Metode Latihan Militer AS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun