Selain itu sebelumnya, China Aviation Materials Research Institute juga telah khusus membentuk kelompok penelitian untuk radome radar.
Wu Xueren (/ 68 tahun) ketika itu sebagai Chief Engineer Design dari China Aviation Materials Research Institute menceritakan : "Kita telah mendirikan satu unit studi untuk general subject radome radar, disamping itu juga masih ada sebelas unit cabang studi, salah satunya adalah unit studi pembuatan radome radar yang langsung terbibat di unit ini ada 60 hingga 70 orang. Jika ingin menambah orang untuk diperbantukan seratus orang juga belum cukup.
Insttitute penelitian ini tugasnya ialah bagainana mewujudkan menjadi barang produksi dari rancangan radome radar terbesar di dunia ini menjadi kenyataan. Saat itu yang paling menjadi tantangan adalah tentang bahan material dari radome itu sendiri.
Bahan material dari radome radar itu tuntutannya sangat tinggi dan keras, sebisa-bisanya harus paling ringan dan cukup kuat, mereka memikirkan satu campuran bahan. Maka digunakanlah honeycomb setelah dipotong menurut ukuran yang diperlukan dilapisi dengan semacam lapisan kulit agar menambah kekuatan.
Namun dua macam bahan yang disatukan ini tidak boleh sedikitpun berpori atau ada gelembung udara, maka perlu dikerjakan dengan menggunakan auto clave, cara kerjanya ialah dua material ini disatukan dengan  dimasukan dalam chamber dan dipanasi sambil diberi tekanan tinggi sehingga benar-benar menyatu. Pada saat itu Tiongkok telah memiliki auto-clave terbesar di Asia, ini sengaja diadakan karena untuk keperluan membuat radome "KJ-2000" yang begitu besar.
Demi untuk mengadakan auto clave ini, pada saat itu komite pertahanan negara dalam waktu cepat menyatukan beberapa unit produksi, sedang waktu itu untuk auto calve ini Tiongkok juga terkena embargo untuk bisa beli dari seluruh dunia. Maka saat itu dengan segala cara dan akal dibuatlah auto calve sendiri. Setelah mempunyai auto clave ini, barulah bisa dimulai produksi radome radar.
Ketika Tiongkok menunjukkan sampel produksi dari radome tersebut, sesuai dengan kesepakatan dan kualitas kontrol yang ketat, maka pihak mitra luar negeri sangat beri apresiasi.
Du Yaowei menceritakan: " Saat itu mereka (mitra luar negeri) mengatakan : saya merasa legah dan tidak khawatir, kalian benar-benar berusaha keras dan mempertimbangkan dengan sangat rapih."
Program radome radar telah berhasil, maka percepatan pembuatan pesawat AWACS dipercepat, sehingga setiap orang sedang menunggu-nungu dengan cemas.
Pada akhir tahun 1999, seluruh dunia sedang menyambut penggantian melinium dan masuk abad baru, bagi Peneiti dan pengembang "KJ-2000" Â tahun 2000, akan mempercepat progress dari kerjasama dengan mitra, penelitian pesawat AWACS harus ada kemajuan subtansial. Â
Namun para peneliti Tiongkok tidak mengetahui ada satu bayangan besar yang sedang setahap demi setahap menghadang mereka.