Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Pesawat Peringatan Dini AWACS

21 Juli 2017   07:36 Diperbarui: 22 Juli 2017   09:30 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Du Yaowei (/77tahun matan perancang elektronik) seorang ahli radar Tiongkok yang terkenal, terakhir terkena kanker hidung setelah dilakukan operasi pendengarannya menjadi lemah, 10 tahun sebelumnya telah didianose bahwa dirinya terkena kanker, saat diberitahu bahwa dirinya terkena kanker, dia tetap menerima tugas penelitian untuk radome "radar pesawat AWACS 2000". Dia menuturkan : "Ketika menerima tugas ini saya terus masuk kerja dan bekerja, saya tidak ingin istirahat di rumah, terus terang, saya sebagai seorang teknisi melakukan tugas besar, ketika itu banyak dosen-doesn terkenal menganjurkan saya untuk tidak menerima tugas ini. Halangannya sangat besar dan bahaya, jika kamu hasilnya tidak baik orang luar negeri akan menjelekkan radome ciptaan kamu. Kamu ini mengemban tugas yang pasti gagal."

Setelah Wang Xiaomo mendengar bahwa Du Yaowei sedang ragu, sengaja mengundang Chen Danhuai () yang ketika itu sebagai wakil Menhan Bidang Teknologi Tiongkok untuk langsung memberi tugas ini kepada Du Yaowei.

Du Yaowei menceritakan kemudian: "Dia (Chen Danhuai) sengaja mencari saya pribadi untuk bicara, dia bilang kamu jangan takut, tugas ini pertama saya dan Wang  sebagai kepala yang akan bertanggung jawab, sedang sekarang jangan bilang bahwa tugas ini tidak akan berhasil. Dia berkata demikian. Saya jadi memberanikan diri menerima tugas ini. Karena hal ini untuk mengisi kekosongan dari negara atas pesawat AWACS, ya saya menerima resiko ini patutlah"

Setelah Tiongkok siap menerima tugas pembuatan radome dan bersedia menanggung resiko besar untuk pembuatan radome radar, dan diusulkan kepada mitra luar negeri. Pada tahun 1996. Akhirnya mitra luar negeri bersedia menandata-tangani kerjasama.

Wang Xiaomo menjabat sebagai kepala perancang, Du Yaowei bertanggung jawab atas perancangan radome radar. Setelah tidak lama menerima tugas ini, Du Yaowei mendapatinya bahwa kesulitan merancang radome radar jauh dari yang dia bayangkan sebelumnya.

Karena persyaratannya: Gelombang elektromagnetik setelah menembus radome harus juga berputar 360o  secara merata, tuntutan ini benar-benar sangat sulit, dikarenakan gelombang elektromagnetik yang selalu berubah dan tidak boleh melemah, apakah bisa berpengaruh terhadap daya tembus dari radar. Ketebalan radome akan dinilai sesuai dengan elektromagnetik yang berbeda, jika tidak, akan mempengaruhi kinerja gelombang radar yang menembus radome. 

Radome radar bukanlah yang homogen tebal tipisnya tidak sama, ketebalannya harus diperhitungkan,  perhitungan ini harus dilakukan terus-menerus dengan komputer, sehingga hasil print-out perhitungannya mencapai hingga setebal semeteran tingginya ketika ditumpuk. 

Pada waktu Tiongkok masih miskin dan komputer masih langka dan mahl. Maka untuk wakil kepala yang bertanggung jawab teknologi untuk proyek ini Jing Jiluo () meminta izin khusus memberikan kepada satu peneliti yang bernama Liang Jiankang () sebuah laptopagar dia bisa lebih mudah membuat program simulasi teknologi 3D.

Jing Jiluo menceritakan: "Dia (Liang Jiankang) itu bermain laptop seperti anak-anak muda lainnya dan bahkan lebih pintar, dia karena harus menghitung bagaimana perubahan gaya deformasi. Dia terus menghitung pada waktu kerja dan juga pada tidak pada waktu kerja, di asrama juga terus menghitung di tempat tidur. Saat itu hanya ada satu kamar tidur, kondisi sangat kurang baik, maka satu-satunya hanya bisa dilakukannya di tempat tidur, akhirnya dia meninggal karena kelelahan....."

Cerita dari Liang Jiankang mungkin sangat eksklusif, namun ini bukan satu-satunya. Berhubung teknologi masih tertinggal, satu-satunya hanya mengandalkan kemampuan kecerdasan dan ketekunan, mereka sama sekali tidak hitungan untuk gaji dan kerja lembur, bagi teknisi dan peneliti di proyek ini hal demikian sudah menjadi normal dan biasa.  

Mereka telah mengalami kegagalan yang tak terhitung kalinya, namun terus bertahan untuk terus mencoba, sehingga akhirnya berhasil juga merancang radome radar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun