Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Pesawat Peringatan Dini AWACS

21 Juli 2017   07:36 Diperbarui: 22 Juli 2017   09:30 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: xinjunshi.com+bbs.tiexue.net

Saat itu perlengkapan yang ada masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk pengembangan AWACS, untuk melakukan uji coba kinerja radar dibutuhkan ruangan khusus tertutup yang lingkungannya murni benar-benar tanpa ada elektromagnetik, yang dinamakan "Microwave Darkroom."

Saat itu Tiongkok hanya punya "Radio Quiet Room" didalamnya tanpa ada refleksi cahaya sama sekali, semua sinar diserap. Ruang ini adalah yang terisolasi dari luar, yang derajat kekedapannya mencapai 100 dB lebih, persyaratan ini sangat tinggi, sedang yang untuk masa lalu tidak begitu setinggi.

Berhubung antenna radar "KJ-2000" dimensinya sangat besar, saat itu Tiongkok belum mempunyai "microwave darkroom" yang bisa memuat antenna radar ini untuk uji coba. Maka semua unit dengan cepat membantu dengan waktu secepatnya membangun "microwave room" yang paling canggih yang pada masa itu merupakan tebesar di Asia.

Ruangan teknologi ini sangat tinggi dan besar, tingginya dan lebar mencapai beberapa puluh meter, dindingnya digunakan baja hexahedron diseal dengan plat baja.

Ye  Jinfu () menceritakan: Sehubungan dengan hambatan dalam persyaratan untuk "KJ-2000" maka disitulah kita memberi lampu hijau dan dari titik itu kita fokus untuk memberi perlindungan.

Di Beijing, bahkan telah dibangun sebuah laboratorium electromagnetic compatibility yang besar untuk mengatasi kesulitan electromagnetic intefrerence/interferensi elektromatik  "KJ-2000" yang komplek. Laboratorium ini mungkin merupakan laboratorium sejenis engineering militer yang terbesar di dunia, dan belum pernah ada keajaiban seperti ini,  dimana penelitian dan pengembangan berjalan secara simultan dengan alat uji.

Radar "KJ-2000" terdiri dari ribuan rangkaian komponen "receiving dan transmitter (transceiver) ," kinerja dari komponen-komponen ini menentukan inti dari transceiver indikator radar AWACS. Maka dari itu tuntutan kwalitasnya sangat ketat sekali.

Jing Jiluo mantan deputy director of the Institute of Electronic Research Institute menceritakan: Komponen transceiver ini setelah dibuat, begitu di dihidupkan ternyata langsung terbakar, setiap kali terbakar dianalisa,  bagaimana bisa terbakar,  bagian dari yang terbakar itu diteliti penyebabnya dari mana, semua ini dianalisa penyebabnya.

Tidak ada jalan lain, tidak boleh bosan dan mengeluh, terus dicoba dan diuji. Gagal diperbaiki dan dirubah, diteliti dan diuji, gagal lagi diperbaiki lagi dan dirubah, sedikit demi sedikit pelan--pelan akhirnya juga tercapai target.

Justru pada saat itu, yang bertanggung atas modifikasi mesin pneumatik "KJ-2000" Fu Dawei () mantan research institute aircraft sub-system chief designer, baru saja merasa legah. Setelah melalui serangkaian uji coba, akhirnya diketemukan satu cara untuk meningkatkan kestabilan terbang pesawat.

Fu Dawei menceritakan: Dalam rangka untuk mengkompensasi daerah ini ditambah dua sirip vertikal untuk menambah abdomen, dua sirip ini untuk menambah abdomen dari sayap ekor vertikal. Dua sirip vertikal ini telah menambah abdomen kurang lebih 20% .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun